Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi, Asimetri Informasi, Dan Whistleblowing Terhadap Kecurangan Akuntansi (Fraud) Pada Lpd Se-Kecamatan Pupuan Tabanan
Abstract
Kecurangan (fraud) merupakan penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan dan memberi keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan Akuntansi merupakan kesengajaan melakukan tindakan merugikan untuk memperoleh keuntungan dengan cara memanipulasi sehingga melaporkan laporan keuangan tidak sesuai keadaan sebenarnya. Kecurangan akuntansi yang terus dibiyarkan begitu saja dapat merugikan banyak pihak hingga menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, dan whistleblowingterhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada LPD Se-Kecamatan Pupuan Tabanan. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai LPD Se-Kecamatan Pupuan Tabanan dengan jumlah keseluruhan LPD di Kecamatan Pupuan adalah sebanyak 24 LPD dan yang tidak aktif sebanyak 2 LPD. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 136 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling dan diuji menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi (fraud). Asimetri Informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan akuntansi (fraud). Whistleblowing berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi (fraud). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan pecegahan tindak kecurangan akuntansi.
Kata Kunci : Ketaatan Aturan Akuntansi, Asimetri Informasi, Whistleblowing, Kecurangan Akuntansi