Pranatacara Bhumandala: Jurnal Riset Planologi

BAGAIMANA KOMPLEKSITAS METROPOLITAN DI INDONESIA? SEBUAH PENGENALAN AWAL DIMENSI FRAKTAL

2023-12-31T15:48:40+00:00

Kompleksitas perkotaan merupakan tantangan besar pada era perkotaan saat ini. Model simplifikasi dibutuhkan untuk menyederhanakan tingkat kompleksitas permasalahan perkotaan di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kompleksitas perkotaan di berbagai wilayah metropolitan melalui kombinasi analisis persimpangan jalan dan analisis fraktal. Data persimpangan dari wilayah metropolitan menurut RTRWN 2017 dikumpulkan dan dianalisis untuk menilai distribusi dan keterhubungan jalan. Metode box-counting dalam analisis fraktal diterapkan untuk mengukur dimensi fraktal, yang memberikan wawasan tentang kompleksitas struktural dan fungsional jaringan jalan. Hasil penelitian menunjukkan variasi signifikan dalam dimensi fraktal antar wilayah, dengan Jabodetabek memiliki dimensi fraktal tertinggi. Penelitian ini juga menggunakan analisis klaster K-Means untuk mengelompokkan wilayah metropolitan berdasarkan kompleksitas jaringan jalannya. Temuan ini bermanfaat dalam perencanaan perkotaan, memberikan dasar dalam mengalokasikan sumber daya dan merancang strategi yang sesuai dengan karakteristik unik setiap wilayah. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggabungkan data demografi, ekonomi, dan lingkungan untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika perkotaan.

PEMANFAATAN CITRA SENTINEL-2 UNTUK DETEKSI AWAL PERMUKIMAN KUMUH DI SEBAGIAN KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN OBJECT-BASED IMAGE ANALYSIS DAN ALGORITMA MACHINE LEARNING

2023-12-31T15:48:40+00:00

Pemetaan dan identikasi adalah tahap awal program peningkatan kualitas kawasan kumuh. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Kota Denpasar merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang tidak terhindar dari permasalahan permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan permukiman kumuh di Kota Denpasar dengan menggunakan pendekatan penginderaan jauh. Citra yang digunakan pada penelitian ini adalah Sentinel 2. Metode yang dipakai adalah object-based image analysis dan algoritma machine learning. Algoritma yang dipakai menggunakan SVM (Support Vector Machine) dan random forest. Hasil deteksi permukiman kumuh algoritma SVM (Support Vector Machine) dan random forest apabila disandingkan data Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemerintah Kota Denpasar memiliki akurasi rendah yaitu 20% untuk algoritma SVM (Support Vector Machine) dan 15% untuk algoritma random forest. Setelah dilakukan cek lapangan data kawasan kumuh algoritma SVM (Support Vector Machine) memiliki akurasi 58,33% untuk kelas permukiman kumuh, dan akurasi keseluruhan kelas klasifikasi sebesar 77,14%. Algoritma random forest memiliki akurasi 83,44% untuk kelas permukiman kumuh, dan akurasi keseluruhan kelas klasifikasi sebesar 85,71%. Hasil deteksi permukiman kumuh ini adalah deteksi awal untuk mempermudah pendataan permukiman kumuh di sebagian Kota Denpasar.

TINGKAT KESEIMBANGAN DAN KLASTER EKONOMI HIJAU DI PROVINSI JAWA TIMUR

2023-12-31T15:48:41+00:00

Di Indonesia, menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan merupakan tantangan dalam pembangunan berkelanjutan. Bappenas merespons dengan meluncurkan Green Economy Index (GEI) untuk menilai kinerja wilayah dalam mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan yang juga ramah lingkungan. Penelitian ini menganalisis keseimbangan green economy di Jawa Timur menggunakan metode pre-processing, analisis korelasi, dan t-Distributed Stochastic Neighbor Embedding (t-SNE). Hasilnya menunjukkan tiga indikator GEI berpengaruh besar terhadap PDRB Jawa Timur: sektor perdagangan, fixed assets, dan tenaga kesehatan. Namun, indikator lingkungan seperti kerapatan vegetasi (NDVI) dan ketersediaan air (NDWI) berpengaruh kecil. Ini menandakan perlunya peningkatan fokus pada aspek lingkungan untuk memastikan kesetimbangan GEI yang mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jawa Timur. Berdasarkan GEI, Surabaya memiliki indeks tertinggi (3,67), sementara Probolinggo, Lumajang, dan Trenggalek terendah. Analisis t-SNE juga membantu mengelompokkan wilayah berdasarkan karakteristik dan strategi pengembangan. Penelitian ini penting dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan dan mencapai keseimbangan green economy di Jawa Timur.

IDENTIFIKASI POLA PEMANFAATAN LAHAN TEPIAN SUNGAI AYUNG,BALI

2023-12-31T15:48:41+00:00

The utilization of the Ayung River environment is currently widely used to support the potential for tourism development in the riverbank area. There are concerns related to the utilization of the river environment, especially the riverbank as a supporter of tourism activities, which will have an impact on the sustainability of the river environment. It is necessary to identify the utilization to determine further actions in an effort to balance the utilization of the river. The research was conducted by conducting observations to determine the existing land use. This research was conducted in the Ayung River area, which borders Kedewatan and Bongkasa Pertiwi villages. The method used in this research is qualitative method with naturalistic approach. This research aims to find out how the pattern of land use, especially on the banks of the Ayung River in existence, including the problems that exist in the research area. Based on the classification model, the existing land use on the Ayung River bank is grouped into three categories, namely land use to fulfill ecological functions, socio-cultural functions, and economic functions. Utilization in terms of tourism/economy has been used as a location to support tourism activities and there have been several tourism activities such as rafting, as well as the construction of tourist accommodations. Utilization from the socio-cultural side on the banks of the ayung river can be seen from the many religious buildings that still exist.

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI SUBAK JAKA DI KABUPATEN TABANAN

2024-01-10T03:00:23+00:00

Irrigation network management has important role and strategic in National Development specially in agriculture sector. Subak community participation in managing irrigation network will increase agricultural production. The perpose of the researare: 1) To analize community participation grade to manangement of Subak Jaka irrigation network in Tabanan Regency, Bali, 2) To analize effect among participation factors with the grade of Subak Jaka community participation in Tabanan Regency, and 3) To arrenge strategic increation or reinforcement of Subak community participation. The research is use qualitative - quantitative approach and research location at Subak Jaka, Kukuh Vilage, Marga Sub Regency, Tabanan Regency. The Result of research conclude that is: 1) Participatin grade of Subak Jaka community to irrigation network management is stil in medium category, 2) Factors that influence significantly to participation grade community responden of Subak Jaka in Tabanan Regency that is incomen factor and amount of burden (load) and other factor that influence insignificantly thai is age, education level, wide land, experience (time as afarmer and 3) Any strategic that are arranged to incrase community participation are: a) To practice awig-awig / rules consistenly in any activitas, b) To increase human resource trough founding from connected institution management irrigation network and optimalize management or distribution irrigation water to increase agriculture productivity.

JEJAK SEJARAH DAN HEGEMONI RUANG TERBENTUKNYA PERMUKIMAN TRADISIONAL DI DESA ADAT TENGANAN DAUH TUKAD, BALI

2023-12-31T16:05:39+00:00

This research aims to explore and discover how traces of history and hegemony of power are behind the formation of residential spatial arrangements in the Tenganan Dauh Tukad Traditional Village, Karangasem, Bali. The research is exploratory in nature using an interpretative paradigm as a research approach. This is useful for uncovering the meaning and reality of the research subject's natural location and then interpreting it based on the researcher's subjective understanding. Through the application of qualitative research methodology with inductive data analysis, data collection was carried out by observation and in-depth interviews. Determination of the research sample was carried out by purposive sampling of traditional leaders and various parties who were deemed to understand the contextual and research location. The results of this research found that the residential spatial structure in the Tenganan Dauh Tukad Traditional Village was formed as a result of cultural acculturation between the Bali Mula, Bali Aga and Bali Majapahit cultures which caused changes in the structure and spatial arrangement of the settlement based on the hegemony of power at that time.