KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH GULA SEBAGAI ACCELELATOR
Abstract
Menurut SK SNI 03-6468-2000 beton didefinisikan sebagai “high-strength†semata-mata berdasarkan karena kuat tekannya pada umur tertentu. Pada tahun 1970-an, sebelum ditemukannya superplasticizer, campuran beton yang memperlihatkan kuat tekan 40 MPa atau lebih pada umur 28 hari disebut sebagai high strength concrete. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dengan total benda uji kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 48 buah. Benda uji terdiri atas beton tanpa gula dengan bahan tambah berbasis gula 0.26%, 0.35%, dan 0.50% terhadap berat semen. Setiap jenis campuran beton dibuat 12 benda uji. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c = 40 MPa. Uji tekan dilakukan pada umur 3 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Dari hasil uji didapatkan bahwa perbandingan kuat tekan beton menggunakan bahan tambah gula dengan beton tanpa gula yaitu pada penambahan gula 0.26% tidak dapat meningkatkan kuat tekan beton pada umur 3 hari, namun meningkat sebesar 2,55 % pada umur beton 14 hari, meningkat 4,37 % pada umur 21 hari dan 13,49 % pada umur 28 hari. Beton dengan kadar gula 0.35 % dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 1,49 % pada umur 3 hari, meningkat sebesar 4,40 % pada umur beton 14 hari, meningkat sebesar 5,26 % dan 12,49 % pada umur 28 hari. Beton dengan kadar gula 0.50 % dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 0,35 % pada umur 3 hari, namun meningkat sebesar 1,51 % pada umur beton 14 hari, meningkat 3,04 % pada umur 21 hari dan 11,68 % pada umur 28 hari. Jadi, larutan gula dapat mempengaruhi peningkatan kuat tekan beton. Pada umur 3 dan 21 hari menunjukkan hasil kuat tekan yang masih proposional dengan beton tanpa gula karena proses pengikatan semen pada konsentrasi gula 0,26 %, 0,35%, 0,50% tidak menunjukkan sifat accelerator.Sesuai tabel 2.12 Nilai Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal pada Berbagai Umur untuk bendauji kubus harus memenuhi syarat nilai konversi kuat tekan beton sebesar 0.46 dari nilai kuat beton umur 28 hari
Downloads
References
ASTM C 191-01a. (2001) Standard Test Method for Time of Setting of Hydraulic Cement by Vicat Needle, ASTM Internasional 2001 West Conshohocken,PA.
Fatmawati Ari. 2013. Pengaruh Penambahan Larutan Gula Pasir Terhadap Ikatan Awal Semen dan Kuat Tekan Beton. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah. Surakarta
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Andi Offset. Yogyakarta.
Nugraha, Paul., Antoni, 2007, Teknologi Beton dari Material, Pembuatan
beton Kinerja Tinggi, Andi Publisher, Yogyakarta.
SNI 03-4428.1997. PEmeriksaan Kadar Lumpur Pasir. Badan Standardisasi Nasional ( BSN), Jakarta
SK SNI T-15-1990-03. “ Metode perencanaan rancangan campuran beton normal “.Badan Standardisasi Nasional ( BSN), Jakarta.
SK SNI 03-1974-1990 :â€Metode Pengujian Kuat Tekan Betonâ€. Badan Standardisasi Nasional ( BSN), Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-6468-2000 Pd T-18-1999-03,2010
“Tata Cara Perencanaan Campuran Beton Berkekuatan Tinggi dengan Semen Portland dan Abu Terbangâ€, Badan Standardisasi Nasional ( BSN), Jakarta.
Sutikno. 2003. Pengertan Beton. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Suslorini. 2009. “Pengaruh Bahan Tambah Berbasis Gula 0,03% Tehadap Kuat Tekan Beton Mutu K300. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta