STUDI PROPORSI PASIR ALAM TERHADAP AGREGAT HALUS PADA LAPIS AUS ASPAL BETON

  • I Putu Laintarawan Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
  • Ida Bagus Wirahaji Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
Keywords: pasir alam, karateristik Marshall, Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3

Abstract

Pasir alam merupakan pasir yang dapat menjadi alternatif untuk mensubstitusi agregat halus pada campuran AC-WC, meskipun nilai properties pasir alam lebih buruk dari pada nilai properties agregat halus. Hal ini di sebabkan karena kelangkaan dalam produksi agregat halus dari hasil pemecah batu (stone crusher), seperti diketahui agregat halus hasil pemecah batu (stone crusher) memerlukan proses yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana kadar pasir alam yang di ijinkan sehingga masih memenuhi persyaratan karateristik marshall dalam spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Metode penelitian ini menggunakan data primer dan  data sekunder. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan eksperimen laboratorium yang dikerjakan di laboratorium aspal yang terletak di base camp kontraktor PT. Adi Murti. Pemeriksaan properties pasir gunung meliputi pemeriksaan berat jenis (bulk, SSD, dan apparent) dan penyerapan (absorpsi). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persentase rongga campuran AC-WC untuk mengetahui VMA, VIM dan VFB, dilanjutkan pengujian campuran AC-WC dengan alat uji Marshall untuk mengetahui stabilitas, flow dan MQ. Benda uji dibuat dengan kadar aspal 6,3% dan alternatif persentase butiran pasir alam pada fraksi agregat halus adalah 10%, 20%, 30%, dan 40%, masing-masing 3 buah benda uji. Hasil penelitian menunjukkan nilai properties pasir alam, yaitu berat jenis bulk 2,240 gr/cm3 lebih kecil dari pada nilai properties agregat halus Ex. Karangasem 2,503 gr/cm3. Nilai penyerapan pasir alam 5,761% tidak memenuhi spesifkasi, yaitu maksimum 3%. Sedangkan, nilai penyerapan agregat Ex. Karangasem 1,978%. Dari pemeriksaan persentase rongga dan pengujian Marshall diperoleh, pada proporsi 20% pasir alam dalam fraksi agregat halus, nilai VIM sudah mencapai 5,28% tidak memenuhi spesifikasi 3% - 5%. Nilai VIM yang besar mengakibatkan campuran AC- WC tidak kedap air, retak dini, dan pelepasan butir. Pada proporsi 30%, nilai flow mencapai 1,93 mm tidak memenuhi spesifikasi 2 mm- 4 mm,  mengakibatkan campuran AC-WC mudah retak. Jadi dalam penelitian ini pengaruh pasir alam 10% dari proporsi agregat halus 51,07% masih memenuhi spesifikasi Umum 2010 Revisi 3.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sumber Buku:
Aminsyah. 2014. Penggunaan Agregat Alam Dalam Campuran Beton Aspal. Aceh: Universitas Andalas.
Christian, Th Jimmy.2005. Studi Parameter marshall Campuran Laston Bregradasi AC-WC Menggunakan Pasir Sungai Cikapundung. Bandung: Univ Kristen Maranatha.
Hadi, A. 2011. Karateristik Campuran Aspal Concrete- Wearing Course (AC-WC) dengan penggunaan abu vulkanik dana bubatu sebagai Filler. Jurnal rekayasa Vol.15 No.1, April 2011. Lampung: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Kurniawan, R. 2015. Jenis-jenis kerusakan jalan dan penanganannya. Yogyakarta: Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah.
Lusyana dan Natalia. 2010. Pengaruh Penggunaan Pasir Sungai Pada Campuran Laston Lapis Aus (AC-WC) Berdasarkan Spesifikasi Kimpraswil 2005. Padang : Politeknik Negri Padang.
Malik, Alfian. 2015. Pengaruh Penggunaan Agregat Pasir Alam Terhadap Kinerja Lapisan Permukaan Asphalt treated base. Riau: Universitas Riau.
Sentosa, Leo Dan Imam Domel. 2014. Penggunaan Pasir Alam Dalam Campuran Beraspal Jenis Ac-Wc Dengan Pengujian Marshall Berdasarkan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010. Riau: Universitas Riau
Sukirman. 1995. Perkerasan lentur jalan raya. Jakarata: Granit
Sumber Internet:
Bulgis, Rani Bastari Alkam, 2015. Pemanfaatan Agregat Alami dan Agregat Batu Pecah Sebagai Material Perkerasan Pada Campuran Aspal Beton. Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumoharjo KM.
Dwikusuma. 2014. Pengertian Umum Pasir vulkanik. Tersedia: http://dwikusumadpu.wordpress.com/2014/02/09/mengenal-konstruksilapisan- aspal/. Endang Kasiati, Rachmad Basuki
Denny Setiawan. 2015. Studi Alternatif Campuran Aspal Beton AC WC dengan Menggunaan Pasir Seruyan
Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah : https://dtis.its.ac.id/
Gunadarma 2010. Bab3 Material Kontruksi Perkerasan Lentur. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/rekayasa_jalan_raya_2/bab3_material_kontruksi_perkerasan_lentur.pdf. [15 Agustus 2017].
Sugianto.2014.Alat Laboratorium Teknik Sipil. http://alatlabtekniksipil.indonetwork.co.id/1068840/marshall-test-set-bi-320.htm. [17Agustus 2017]
Sudarman. 2011. Perancangan Perkerasan Jalan. blogspot.co.id./2011/02/perancangan-perkerasan-jalan-23.hmtl [20 Agustus 2017].
Yasrudin. 2015. Studi Pasir SungaiI Sebagai Agregat Halus PadaLaston Permukaan (Asphaltic Concrete Wering Coursw, AC-WC). Politeknik Negeri Banjarmasin
Published
2021-10-12
How to Cite
Laintarawan, I. P., & Wirahaji, I. B. (2021). STUDI PROPORSI PASIR ALAM TERHADAP AGREGAT HALUS PADA LAPIS AUS ASPAL BETON. Widya Teknik, 11(01), 14-22. https://doi.org/10.32795/widyateknik.v11i01.2034