STUDI PROPERTIS PASIR ERUPSI GUNUNG AGUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI CBR AGREGAT KELAS A PADA LAPIS PONDASI ATAS (Studi Kasus: Pasir Tukad Unda Di Klungkung)
Abstract
Agregat Kelas A yang berfungsi untuk Lapis Pondasi Atas, merupakan bahan lapis perkerasan berbutir (granular) yang sangat penting dalam struktur perkerasan lentur jalan karena berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan beban lalu lintas ke lapisan tanah dasar (subgrade). Dirjen Bina Marga meningkatkan persyaratan nilai minimum CBR sebagai indikator kekuatan perkerasan berbutir dari 50% pada spesifikasi umum 2006 menjadi minimum 90% pada spesfikasi umum 2010. Hal ini tentu menuntut bahan material yang lebih selektif. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai propertis pasir alam hasil erupsi gunung agung yang terjadi pada akhir tahun 2017. Kemudian diteliti lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai CBR dalam campuran agregat kelas A sebagai Lapis Pondasi Atas (LPA).
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan eksperimen laboratorium yang dikerjakan di laboratorium teknik jalan dan jembatan milik BBPJN VIII di Samsam Tabanan. Pemeriksaan propertis meliputi pemeriksaaan berat jenis (bulk, ssd dan apparent) dan penyerapan
(absorbsi). Selanjutnya dilakukan pengujian proktor modifild dan pengujian CBR. Benda uji dibuat dengan 4 (empat) varian yaitu dengan subtitusi agregat halus pada campuran agregat kelas A data sekunder dengan pasir Tukad Unda dari hasil erupsi Gunung Agung sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% (mengganti total 40% agregat halusnya). Hasil pengujian propertis untuk berat jenis bulk pasir Tukad Unda didapat sebesar 2,361, berat jenis ssd 2,427, berat jenis apparent 2,528 dan penyerapannya sebesar 2,796% sedangkan gradasinya sedikit lebih kasar dari agregat halus data sekunder dimana agregat yang lolos saringan no.200 sebesar 1,76 % jauh lebih kecil dari data sekunder sebesar 9,21
%. Data hasil pengujian CBR soaked menunjukan bahwa untuk agregat A dengan subtitusi pasir 10% dan 20% mendapatkan nilai CBR diatas batas minimum yang disyaratkan oleh spesifikasi umum 2010 revisi 3 yaitu sebesar 92,31% dan 90,18%.. Sedangkan untuk campuran agregat A dengan subtitusi 30% dan 40% tidak memenuhi syarat karena nilai CBR yang didapat dibawah 90%.
Downloads
References
Achmad, Fadly dan Nospiati Sunardi. 2014. Penggunaan Sirtu Malango sebagai Bahan lapis pondasi bawah Ditinjau Dari Spesifikasi Umum 2007 dan 2010. Gorontalo: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
Azwar, Yudit Agus Pranowo, dan Reza Maulana. 2012. Kajian Peningkatan Nilai CBR Material Lapisan Pondasi Bawah Akibat Penambahan Pasir. Jurnal Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Desember 2012. Medan: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan.
Dirjen BM, Manual Konstruksi dan Bangunan. 2006 No. 002-03/BM/2006 Pekerjaaan lapis Pondasi Jalan Buku 3 Lapis
Pondasi Agregat. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
Dirjen BM, Manual Desain Perkerasan Jalan. 2013 Nomor: 02/M/BM/2013 Jakarta: Kementerian pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2010. Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
Sukirman, Silvia. 1995. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Jakarta: Granit.
Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal-Campuran Panas. Edisi Pertama. Jakarta: Granit.
Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress)
Saodang, H. 2009. Konstruksi Jalan. Buku 3: Struktur dan Konstruksi Jalan Raya. Bandung: Nova.
Thanaya, A. 2008. Perkerasan Jalan. Modul Mata Kuliah Konstruksi Perkerasan Jalan Raya. Denpasar: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Hardiyatmo, H. Ch. 2009. Pemeliharaan Jalan Raya: Perkerasan, Drainase, Longsoran. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Anonim SNI 03-1968-1990: Metode pengujian analisis saringan. Agregat halus dan kasar
Anonim SNI 1743-2008: Cara Uji kepadatan Berat Untuk Tanah.
Anonim SNI 2417-2008: Cara Uji keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles.
Anonim SNI 1744-2012: Metode Uji California Bearing Ratio (CBR) Laboratorium.
Anonim, SNI 6889-2014: Tata cara pengambilan Contoh Uji Agregat
Wikipedia. 2018: Sejarah Letusan Gunung Agung
Copyright (c) 2018 Widya Teknik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.