MUTU BATU-BATA AKIBAT TAMBAHAN SERBUK KAYU BAYUR DARI SEGI BENTUK, WARNA, KERETAKAN, BERAT DAN KUAT TEKAN

  • Ketut Gede Angga Baskara Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
  • I Wayan Artana Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
  • Ida Ayu Putu Sri Mahapatni Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
Keywords: tanah liat, serbuk kayu bayur, kuat tekan

Abstract

Kebutuhan akan batu bata sangat penting peranannya dibidang bangunan, sementara kualitas bata masih banyak yang perlu diperbaiki dan biaya produksinya harus dikurangi. Oleh sebab itu riset dibidang peningkatan mutu batu bata perlu ditingkatkan. Pemanfaatan limbah dalam proses pembuatan batu bata merah adalah salah satu alternatif untuk mengurangi biaya produksi, dan mengurangi campuran tanah liat pada proses pembuatan batu bata merah. Pemanfaatan limbah yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu serbuk kayu bayur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menguji kualitas batu bata merah dengan tambahan campuran limbah serbuk kayu bayur. Serbuk kayu bayur yang digunakan merupakan limbah dari penggergajian kayu jenis kayu bayur yang menggunakn alat gergaji baik gergaji manual maupun gergaji mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu batu bata merah yang meliputi pandangan luar (bentuk, warna), berat, ukuran dan kuat tekan batu bata. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serbuk kayu 8% menunjukan warna merah tua, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih 1 cm, bentuk siku tajam, keretakan mencapai kurang lebih 10% dan kuat tekan rata-rata sebesar 4,99 kN, dibandingkan dengan penambahan serbuk kayu 35% menunjukan warna merah kecoklatan, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih
1,5-2cm, bentuk melengkung, keretakan yang dialami cukup kecil hampir tidak terlihat dan kuat tekan rata-rata sebesar 2,5 kN dan penambahan serbuk kayu 40% menunjukan warna hampir 25% kecoklatan, ukuran penyusutan sekitar kurang lebih 2-3cm, bentuk melengkung sekitaran 1cm dari bentuk semula, keretakan hampir tidak terlihat dan kuat tekan rata-rata sebesar 1,61 kN, bahkan penambahan serbuk kayu 45% tidak diuji karena sudah tidak memenuhi syarat dari pandangan luar dan ukuran. Sebaiknya dalam pembuatan batu bata, agar tidak melakukan penambahan sebuk kayu bayur diatas 35% karena penambahan diatas nilai tersebut dapat menurunkan mutu batu bata.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul, H., Dafid, I., Riman, 2011. Upaya Peningkatan Kuat Tekan Dan Tarik Belah Batako Dengan Penambahan Serbuk Kayu.
AASHTO, 1929. Klasifikasi Batu Bata Berdasarkan Sifat Tanah
Bowles. 1984. System klasifikasi Tanah Dengan Pengelompokan Tanah Sesuai dengan Prilaku Umum dari Tanah.
Departemen Pekerjaan Umum. 1982. Persyaratan Batu Bata (SII-0021-78 dan PUBI 1982. Persyaratan BatuBata).
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Kuat Tekan Batu Bata (NI-10, 1987:6. Kuat Tekan Batu-Bata).
Departemen Pekerjaan Umum. 2000. Klasifikasi Batu Bata (SNI 15-2094-2000. Klasifikasi Batu Bata).
Faisol, K. A., Novareza, O., Santoso, P. B. 2017. Peningkatan Kualitas Produk Batu Bata Merah Dengan Memanfaatkan Limbah Abu Serat Sabut Kelapa Dan Abu Serbuk Gergaji. Program Studi Teknik Industri Manufaktur, Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. Mayjend Haryono No. 167 Malang.
Muhammad, I. S., Edison, B, Fahmi, K, 2014. Pengaruh Penambahan Campuran Serbuk Kayu Terdahap Kuat Tekan Beton.
Sri. H. 2010. Kualitas Batu Bata Dengan Penambahan Serbuk Gergaji. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang (UNNES)
Wesly,1977. Proses Penghancuran dalam Pembentukan Tanah dari Batuan Terjadi secara Fisis atau Kimiawi.
Wibowo, 1990. Jumlah Serbuk Gergaji Yang Dihasilkan Dari Eksploitasi/Pemanenan Dan Pengolahan Kayu Yang Sangat
Banyak.
Published
2021-10-12
How to Cite
Baskara, K. G. A., Artana, I. W., & Mahapatni, I. A. P. S. (2021). MUTU BATU-BATA AKIBAT TAMBAHAN SERBUK KAYU BAYUR DARI SEGI BENTUK, WARNA, KERETAKAN, BERAT DAN KUAT TEKAN. Widya Teknik, 13(01), 1-9. https://doi.org/10.32795/widyateknik.v13i01.2050