ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BATAKO DENGAN SERBUK KAYU BENGKIRAI DAN KAMPER SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN PASIR
Abstract
Batako merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan dalam konstruksi. Batako memiliki keunggulan dimana pengerjaannya relative cepat dan murah, namun adapun kekurangan batako bobotnya lebih berat dari bahan konstruksi lainnya seperti bata, dan bata ringan. Sehingga dengan adanya penggantian pasir dengan serbuk kayu diharapakan dapat mengurangi bobot batako. Serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk kayu bengkirai dan serbuk kayu kayu kamper. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dengan pengujian kuat tekan dan kuat tarik. Benda uji terdiri atas batako normal dan batako dengan serbuk kayu bengkirai dan kamper sebagai pengganti sebagian pasir sebesar 1%,2%, dan 3%. Kuat tekan batako normal yang direncanakan adalah 9,80 mpa (mutu batako I) dan kuat tarik yang direncanakan 0,494. Pengujian dilakukan pada batako yang telah berumur 28 hari. Hasil pengujian diperoleh berat batako normal berbentuk kubus adalah 7,02 kg dan silinder adalah 11,02 kg. Untuk batako kubus dan silinder terberat dengan serbuk kayu didapat pada variasi 1% serbuk kayu kamper yaitu 6,89kg dan 10,34kg. Hasil uji kuat tekan dan kuat tarik untuk batako normal adalah 13,68 Mpa dan 1.60 Mpa. Untuk kuat tekan dan kuat tarik tertinggi dengan serbuk kayu diperoleh dari variasi 1% serbuk kayu kamper yaitu 9.98 mpa dan 1.18 mpa.
Downloads
References
Anhadi, a. R. (2018). Pengaruh pemanfaatan serbuk kayu dan fly ash terhadap kuat tekan dan penyerapan air pada batako (the effect of using sawdust and fly ash on the compressive strength and water absorption of batako).
Anggraini, R. (2019). Hubungan porositas dan kuat tekan batako dengan penggunaanphyropilit sebagai bahan pengganti semen. Kern: jurnal ilmiah teknik sipil, 2(1).
SNI-03-0349-1989, Bata Beton Pejal Untuk Pasangan dinding, Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-1970-1990, Metode memeriksa berat jenis dan penyerapan air dari agregat halus, Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-1971-1990, Metode Pengujian Kadar Air Aggregate, Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-1986-1990, Metode pengujian Gradasi Agregat, Badan Standarilisasi Nasional
SNI-15-2049-1994, Semen Portland, Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-4428-1997, Metode untuk pemeriksaan agregat halus, Badan Standarisasi Nasional.
SNI 03-6820-2002, Syarat-syarat pasir yang baik, Badan Standarisasi Nasional
SNI 03-2847-2002, Syarat-syarat air yang baik untuk konstruksi, Badan Stadarisasi Nasional
SNI S-04-1989-F, Kadar lumpur maksimal untuk agregat halus, Badan Standarisasi Nasional