Desain Penahan Tanah dengan Perkuatan Geotekstil

  • I Made Putra Dwityagana Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
Keywords: desain penahan tanah, perkuatan tanah, geotekstil

Abstract

Kondisi lereng dengan beban yang besar dan kemiringan yang curam dapat menyebabkan terjadinya kelongsoran. Diperlukan sebuah perkuatan lereng, salah satunya yaitu dengan geotekstil. Geotekstil sering digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain mudah dalam pelaksanaan dan dapat meningkatkan stabilitas lereng secara efektif. Studi kasus mengenai desain penahan tanah dengan perkuatan geotekstil ini dilakukan di Jalan Raya Bedugul-Singaraja, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain penahan tanah dengan perkuatan geotekstil pada lokasi tersebut. Adapun desain yang dimaksud meliputi panjang geotekstil yang diperlukan (panjang penjangkaran, panjang nonacting dan panjang overlap), jarak vertikal antar geotekstil (Sv).

Data-data yang dibutuhkan adalah data primer meliputi : g tanah, kohesi tanah (c), sudut geser (f) tanah. Analisis desain dilakukan dengan perhitungan manual dengan menggunakan metode Rankine. Analisis data meliputi spasi antar lapisan geosintetik (Sv), tegangan izin (Tall), tegangan lateral tanah (s’h), kuat tarik geosintetik yang dibutuhkan (Preq), panjang penjangkaran + panjang nonacting (L), panjang overlap (Lo), tekanan aktif tanah (Pa). Selanjutnya diperlukan analisis untuk menghitung stabilitas terhadap faktor penyebab kegagalannya, yaitu kontrol stabilitas internal dan stabilitas eksternal.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa spasi antar lapisan geotekstil berturut-turut sebesar 0,30 m, 0,40 m, 0,50 m. Preq sebesar 55 kN/m. Diperoleh hasil L dengan panjang 3,00 m pada kedalaman 0,50 m, 1,00 m, 1,50 m, dan 1,90 m, serta L dengan panjang 2,00 m pada kedalaman 2,30 m, 2,70 m, 3,00 m, 3,30 m, dan 3,60 m. Lo diperoleh hasil yang sama yaitu 1,00 m pada setiap kedalaman.

Hasil penelitian yang diperoleh telah memenuhi kontrol stabilitas eksternal yang meliputi kegagalan geser, kegagalan guling, kegagalan daya dukung tanah dasar serta kontrol terhadap stabilitas internal yang meliputi putusnya tulangan dan tercabutnya tulangan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. 2013. Titik Bencana Longsor 2012 - 2013. http://bpbd.bulelengkab.go.id/index.php?sik=berita/Titik-Bencana-Longsor.html. Diakses tanggal 28 Juli 2013.

Civiliana. 2012. Modul Pelatihan Geosintetik. http://civiliana.blogspot.com/2012/05/modul-pelatihan-geosintetik.html. Diakses tanggal 14 Juni 2013.

Das, Braja.M. 1993. Mekanika Tanah Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

DPU. 2009. Pedoman Konstruksi dan Bangunan: Perencanaan dan Pelaksanaan Perkuatan Tanah dengan Geosintetik. Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Indonesia.

Koerner, Robert M. 1990. Designing with Geosynthetics, Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Redana, I Wayan. 2010. Teknik Pondasi. Denpasar: Udayana University Press.

Tempo. 2013. Longsor di Bali Tewaskan Dua Orang. http://www.tempo.co/read/news/2013/02/20/058390178/Longsor-di-Bali-Tewaskan-Dua-Orang.html. Diakses tanggal 28 Juli 2013.
Published
2019-10-07
How to Cite
Dwityagana, I. M. (2019). Desain Penahan Tanah dengan Perkuatan Geotekstil. Widya Teknik, 13(02), 16-25. https://doi.org/10.32795/widyateknik.v13i02.506