Pengaruh Air Hujan terhadap Karakteristik Marshall Campuran Aspal Panas pada Lapis Permukaan Jalan
Abstract
Lapis permukaan perkerasan jalan umumnya berupa AC-WC, merupakan konstruksi yang berada di alam terbuka dan berinteraksi langsung dengan cuaca dan suhu yang berubah-ubah. Pada musim hujan, permukaan jalan terus menerus diguyur air bahkan terkena genangan air. Kondisi ini sangat melemahkan struktur AC-WC, karena air dapat memisahkan ikatan aspal dengan agregat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu perendaman terhadap Karakteristik Marshall Campuran AC-WC dengan menggunakan dua sampel agregat Ex. Sebudi dan agregat Ex. Seririt.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyedia Jasa di Desa Sebudi Karangasem. Pertama-tama dilakukan pemeriksaan nilai properties masing-masing fraksi agregat dari kedua sampel agregat. Kemudian membuat benda uji untuk perendaman 1x24, 2x24, 3x24, dan 4x24 jam, masing-masing 3 buah benda uji. Kemudian dilakukan pemeriksaan persentase rongga terhadap benda uji tersebut, untuk memperoleh nilai VMA, VFB, dan VIM. Terakhir dilakukan pengujian dengan alat uji Marshall untuk mendapatkan nilai stabilitas, kelelehan (flow) dan Marshall Quotient (MQ).
Hasil penelitian menunjukkan nilai properties agregat Ex. Sebudi lebih buruk dari agregat Ex. Seririt. Nilai VMA dan VIM semakin meningkat, sedangkan nilai VFB semakin menurun untuk kedua jenis campuran dengan bertambahnya lama waktu perendaman. Nilai stabilitas dan Marshall Quotient (MQ) semakin menurun, sedangkan kelelehan semakin meningkat dengan bertambahnya lama waktu perendaman. Nilai kelelehan AC-WC Ex. Sebudi mencapai 4,39 mm, AC-WC Ex. Seririt 4,47 mm pada perendaman 4x24 jam, melampui batas maksimum interval 2-4 mm. Nilai MQ AC-WC Ex. Sebudi 196,99 kg.mm, AC-WC Ex. Seririt 215,56 kg/mm, dibawah batas minimal 250 kg/mm pada perendaman 4x24 jam. AC-WC Ex. Sebudi lebih cepat mengalami penyimpangan terhadap persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3.
Downloads
References
Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Proyek Jalan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Core Team Bina Marga Bali. 2014. Laporan Kunjungan AMP dan Evaluasi Job mix Formula 2014. Denpasar: Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bali.
Dando, Alfred N M, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Perendaman Air Hujan Terhadap Kinerja Campuran Aspal Berongga Berbasis Asbuton Butir. Tugas Akhir. Makassar: Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Direktorat Jenderal Bina Marga (Dirjen BM). 1987. Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) 1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) Untuk Jalan Raya. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jenderal Bina Marga (Dirjen BM). 2014. Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
Hardiyatmo, H.C. 2011. Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah. Yogyakarta: Jurusan teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada
Nurhudayah, dkk. (2009). Studi Genangan Air Terhadap Kerusakan Jalan di Kota Gorontalo. Simposium XII FSTPT Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009. Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya.
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (SKPJN) Wilayah II Provinsi Bali. 2016. Job Mix Formula AC-WC. Denpasar: Diraktorat Jenderal Bina Marga.
Sukirman, S. 1995. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Jakarta: Granit
Sukirman, S. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Cetakan ke-tiga. Bandung: Nova.