PERBEDAAN ORIENTASI TATA LETAK SANGGAH DI BANJAR BEDUGUL, DESA PENATAHAN

  • I Putu Udiyana Wasista Institut Seni Indonesia Denpasar
Keywords: sanggah, arsitektur, tradisional, bali

Abstract

Penelitian ini mengangkat pola tata letak sanggah di Banjar Bedugul. Fenomena ini diangkat karena adanya perbedaan dengan pola tata letak sanggah pada umumnya. Apabila tata letak sanggah pada umumnya di arah kaja-kangin, hal berbeda terjadi di Banjar Bedugul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan emik yang disajikan deskriptif. Dalam tulisan ini, tidak ada teori khusus yang berusaha untuk dibenturkan dengan fenomena. Ini karena penelitian ini adalah awal dari penelitian sejenis. Pendekatan emik dipilih karena cara pandang warga adalah material berharga untuk pertimbangan penelitian berikutnya. Adapun literatur yang digunakan, lebih bertujuan untuk menjelaskan bukan membedah fenomena. Hasilnya, tata letak sanggah di Banjar Bedugul berada di depan pintu masuk pekarangan. Kondisi ini muncul dari representasi warga untuk meletakkan sanggah dengan hulu ke jalan umum. Hulu mengacu pada jalan dan arah kaja yaitu Pura Batur Jati. Ini menyebabkan sanggah berada di arah kaja-kangin dan kaja-kauh, bila dilihat dari hulu kaja-kelod jalan umum di Banjar Bedugul. Nilai-nilai yang didapat dari wawancara dan observasi adalah nilai yang didasarkan pada pemikiran mistis religius, kolektif, pelestarian dan
identitas.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-05-29
How to Cite
[1]
I. P. U. Wasista, “PERBEDAAN ORIENTASI TATA LETAK SANGGAH DI BANJAR BEDUGUL, DESA PENATAHAN”, ds, vol. 21, no. 1, pp. 53-62, May 2021.