KOMODIFIKASI BARONG NGLAWANG DI DESA PAKRAMAN UBUD, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR
Abstract
Adanya kesenjangan yang muncul di lapangan antara penekanan yang diberikan oleh lontar Barong Swari dan lontar Siwa Gama bahwa Barong Nglawang adalah aktivitas sakral untuk nyomya bhuta kala dan mengusir wabah penyakit dengan kenyataan yang ada di lapangan yang menunjukan bahwa aktivitas Barong Nglawang lebih mengarah kepada aktivitas profan yang menjadikan Barong Nglawang sebagai suatu komoditas. Fenomena komodifikasi Barong Nglawang dan kesenjangan tersebut menunjukan adanya penurunan kualitas kebermanfaatan Barong Nglawang secara aspek spiritual yang sangat menarik dan layak untuk diteliti lebih lanjut sehingga memancing minat peneliti untuk mencari jawaban atas alasan terjadinya praktik komodifikasi Barong Nglawang di Desa Pakraman Ubud. Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian adalah pendekatan kualitatif, metodenya deskriptif, dan tekhnik pengumpulan datanya adalah tekhnik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisa terhadap data yang masuk dilakukan terus menerus sepanjang pelaksanaan penelitian. Dengan metodologi tersebut peneliti menemukan bahwa: 1) alasan terjadinya praktik komodifikasi Barong Nglawang di Desa Pakraman Ubud adalah alasan ekonomi, pesatnya perkembangan sektor pariwisata Ubud, dan adanyan potensi seni yang dimiliki oleh Barong Nglawang.