UPACARA PITUNGDINO KEMATIAN DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN PAGUYUBAN MAJAPAHID DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

  • Prianik Prianik Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Kajian,, Didaktis, Upacara Pitungdino kematian

Abstract

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi tetapi tidak dapat dipastikan kapan akan datangnya kematian itu pada seseorang. Bagi umat Hindu kematian merupakan proses perjalanan jiwatman menuju Paramatman. Agar perjalan jiwatman tidak terjadi hambatan perlu di bantu dengan adanya pelaksanaan upacara kematian, salah satu pelaksanaan upacara kematian umat Hindu di Jawa yaitu upacara Pitungdino kematian. Pelaksanaan upacara Pitungdino kematian yang dilakukan oleh anggota Paguyuban Majapahid dari daerah satu dengan daerah yang lainnya sangat

berbeda beda. Fungsi dari pada upacara pitungdino kematian ini adalah sebagai proses penuntut atau penunjuk jalan bagi jiwatman menuju paramatman. Upacara ini bertujuan untuk proses penyempurnaan tujuh lapisan yang ada dalam tubuh manusia yaitu otot, daging, darah, sumsum, kulit, tulang dan rambut. Manfaat upacara pitungdino kematian ini bagi keturunannya, jika di laksanakan yaitu bertujuan untuk pengabdian dan rasa bhakti kita yang sangat tulus ikhlas kepada para leluhur kita, mengangkat serta menyempurnakan kedudukan arwah para leluhur kita di alam Swah Loka, dan memperhatikan kepentingan orang tua dalam mewujudkan rasa bhakti. Hal tersebut di laksanakan atas kesadaran bahwa sebagai keturunanya ia telah berhutang kepada Orang tua/ leluhur (Pitra Rna). Manfaat yang didapat dari rangkaian upacara tersebut untuk anak, cucu dan keturunanya yaitu untuk kesejahteraan, dan perubahan alam sekitar secara skala dan niskala.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-05-01
How to Cite
[1]
P. Prianik, “UPACARA PITUNGDINO KEMATIAN DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN PAGUYUBAN MAJAPAHID DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA”, ds, vol. 19, no. 1, pp. 28-45, May 2019.