KEKRISTENAN DAN TOLERANSI: AJARAN GEREJA DAN TELADAN TOKOH KITAB SUCI SEBAGAI CONTOH

  • Hemma Gregorius Tinenti Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak
Keywords: Gereja, Keterbukaan, dan Keselamatan

Abstract

Tuhan menghendaki terjadinya pembaharuan, terhadap bumi dan seluruh ciptaan. Syarat dari pembaharuan itu adalah adanya keterbukaan manusia akan berbagai macam kemungkinan. Abraham, memberi contoh kontekstualisasi dan tolerasi dalam pluralitas. Keragaman atau pluralisme sosio religius saat ini menjadi kenyataan yang tidak mungkin dihindari. Keberagaman tentu saja harus diterima bukan sebagai konflik namun sebagai kekayaan. Untuk mencapainya, tentu yang dibutuhkan adalah sikap toleransi. Unkapan sikap toleransi itu dapat ditunjukkan lewat pengalaman hidup konkrit dalam masyarakat. Dekrit Nostra Eatate Dokumen Konsili Vatikan II menyatakan: seluruh bangsa merupakan satu masyarakat, seluruh manusia mempunyai satu asal. Semua manusia memiliki tujuan sama yaitu keabadian bersama Allah dalam kerajaan-Nya. Gereja Katolik pun secara terbuka menyatakan keterbukaannya terhadap keberagaman agama serta menghargai umat non Kristiani. Karl Rahner seorang teolog Katolik yang cukup keras bersuara tentang keberagaman dan keterbukaan. Lewat slogannya yaitu: ‘Kristen Anonim’, artinya orang non Kritiani juga dapat diselamatkan jika mereka melakukan hal-hal baik seperti yang diajarkan Kristus. Lewat kalimat ini beliau berpendapat bahwa: dengan kedatangan Kristus ke dunia dalam rupa manusia, merupakan bukti nyata bahwa keselamatan yang ditawarkan Allah adalah untuk semua manusia tanpa terkecuali.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-10-31
How to Cite
[1]
H. G. Tinenti, “KEKRISTENAN DAN TOLERANSI: AJARAN GEREJA DAN TELADAN TOKOH KITAB SUCI SEBAGAI CONTOH”, ds, vol. 24, no. 2, pp. 83-97, Oct. 2024.