JALINAN SUCI MANUSIA, ALAM, DAN TUHAN DALAM UPACARA NGABEN DI BALI

  • Putu Krisna Dewi Proram Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Wayan Suja Program Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha
Keywords: Tri Hita Karana, Ngaben, Tradisi Bali, Harmoni Ekologis, Ritual Kematian

Abstract

Konsep Tri Hita Karana yang mencerminkan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan sangat esensial dalam kehidupan masyarakat Bali, terimplementasi secara nyata dalam upacara Ngaben, ritual kremasi khas Bali. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan Tri Hita Karana dalam Ngaben dan relevansinya dalam konteks sosial-budaya Bali modern. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, data dikumpulkan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen Tri Hita Karana, parahyangan (hubungan dengan Tuhan), pawongan (hubungan antarmanusia), dan palemahan (hubungan dengan alam) bermanifestasi nyata dalam Ngaben. Ngaben memperkuat kohesi sosial dan penghormatan pada alam dengan penggunaan material alami, menunjukkan fleksibilitas tradisi di tengah arus modernisasi tanpa kehilangan esensinya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-10-30
How to Cite
[1]
Putu Krisna Dewi and I Wayan Suja, “JALINAN SUCI MANUSIA, ALAM, DAN TUHAN DALAM UPACARA NGABEN DI BALI ”, ds, vol. 24, no. 2, pp. 109-117, Oct. 2024.