MAKNA DIBALIK PEMENTASAN TARIAN SANGHYANG JARAN PADA HARI KAJENG KLIWON: RELASI HARMONI MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

  • A.A. Kade Sri Yudari Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya Universitas Hindu Indonesia
  • Ni Nyoman Sriwinarti Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya Universitas Hindu Indonesia
  • Ni Ketut Riska Pravitadewi Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya Universitas Hindu Indonesia
Keywords: tarian sanghyang jaran, kajeng kliwon, relasi harmoni

Abstract

Leluhur di Bali sangat piawai mengimplementasikan ajaran Veda dalam wujud seni dan ritual yadnya praktis. Satu diantara seni tari sakral yang menyertai ritual adalah tarian sanghyang. Pementasan berbagai tarian pengiring ritual umumnya bermakna mewujudkan hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta. Penelitian ini bertujuan menganalisis makna dibalik pementasan tarian Sanghyang Jaran di Pura Dalem Solo dan menerangkan alasan betapa keramatnya hari kajeng kliwon. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara didukung studi dokumen dengan analisis secara deskriptif-interpretatif. Rumusan permasalahan dikaji menggunakan teori interaksionisme simbolik dan teori religi. Hasilnya, mengungkap berbagai makna dibalik pementasan tarian sanghyang jaran pada hari kajeng kliwon tidak hanya menjadi keyakinan semata namun secara filosofis-simbolis berkaitan erat dengan upaya penetralisir energi alam dari yang bersifat negative menjadi positif demi tercapai keselarasan, keseimbangan dan keharmonisan makhluk hidup di bumi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-10-29
How to Cite
[1]
A.A. Kade Sri Yudari, Ni Nyoman Sriwinarti, and Ni Ketut Riska Pravitadewi, “MAKNA DIBALIK PEMENTASAN TARIAN SANGHYANG JARAN PADA HARI KAJENG KLIWON: RELASI HARMONI MANUSIA DAN ALAM SEMESTA”, ds, vol. 24, no. 2, pp. 145-159, Oct. 2024.