EVALUASI KONDISI TROTOAR SEBAGAI JALUR PEJALAN KAKI (PEDESTRIAN) DALAM MENDUKUNG KAWASAN WISATA (Studi Kasus: Desa Wisata Tampaksiring dan Manukaya Kabupaten Gianyar)
Abstract
Desa Tampaksiring dan Desa Manukaya adalah desa destinasi wisata Bali. Desa Tampaksiring memiliki objek wisata Pura Gunung Kawi dan Desa Manukaya memiliki objek wisata Pura Tirtha Empul. Kedua objek wisata ini memiliki tinggalan arkeologis yang unik dan panorama yang indah, yang ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, domestik dan lokal. Sayangnya, keindahan objek wisata ini tidak didukung oleh kondisi trotoar Jalan Raya Tampasiring sebagai jalan akses utama menuju kedua objek wisata tersebut. Trotoar sebagai bangunan pelengkap yang terintegrasi dengan jalan dapat mendukung nilai estetika suatu kawasan wisata, apabila penampilan trotoar bersih, indah danrapi. Kondisi riiltrotoar di lapangan tidaklah demikian. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi trotoar di jalan Raya Tampaksiring dalam mendukung desa destinasi Tampaksiring dan Manukaya. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengamatan (observasi) langsung di lapangan dengan berjalan kaki, yaitu di ruas Jalan Raya Tampaksiringyang dibagi dalam dua segmen jalan. Segmen I dari Pasar Desa Tampaksiring sampai Simpang Patung Dewa Indra, sepanjang ± 1,2 km, lebar perkerasanjalan 8.00 meter. dan Segmen II dari Simpang Patung Dewa Indra sampai dengan simpang jalan akses Pura Tirta Empul, sepanjang ± 0,9 km dengan lebar perkerasan jalan 6,5 meter. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa penyimpangan fungsi dan geometrik trotoar di lapangan. Pada Segmen I kondisitrotoar antara lain: (1) rata dengan permukaan perkerasan jalan; (2) trotoar berlubang; (3) trotoar sebagai ruang parkir; (4) trotoar dengan penampilam kereb yang kotor; dan (5) trotoar tanpa paving stone untuk orang berkebutuhan khusus. Pada Segmen II terdapat trotoar sepanjang ± 100 meter, setelah itu tidak ada kelanjutannya. Jalan tidak dilengkapi trotoar. Dengan berbagai penyimpangan tersebut, trotoar tidak hanya membahayakan pejalan kaki, tetapi juga tidak mendukung nilai estetika atau keindahan Desa Tampasiring dan Desa Manukaya sebagai kawasan wisata Kabupaten Gianyar.