https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/issue/feedSustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota2024-06-20T14:20:53+00:00I Gede Bendesa Subawasubawa93@unhi.ac.idOpen Journal Systems<p>SPACE stands for Sustainable, Planning and Culture. The existence of SPACE Journal aims as a medium of scientific communication in the realm of science, especially in the area of regional and city planning. This journal is expected to become a forum for dialogue to build the concept of sustainability in the context of planning and culture, so that it becomes a catalyst for the emergence of integrated and comprehensive thinking that can provide benefits and increase the repertoire of knowledge in the area of regional and city planning based on local culture.</p> <p> </p> <p><a title="Google Scholar" href="https://scholar.google.com/citations?user=cwUbCaoAAAAJ&hl=en&authuser=2" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/puskom/GoogleScholar2.jpg"></a><a title="Crossref" href="https://doi.org/10.32795/ijiis.v1.i1" target="_blank" rel="noopener"> </a><a title="Indonesia One Search" href="https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS13912" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/puskom/onesearch.jpg"></a> <a title="Neliti" href="https://www.neliti.com/id/journals/space" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/neliti.jpg"></a> <a title="Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/18181" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/garuda.jpg"></a> <a title="OCLC" href="https://www.worldcat.org/search?q=on:DGCNT+https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/oai+space:ART+IDHIN&qt=results_page" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/OCLC.jpg"></a></p>https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/5573Pola Persebaran Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Jembrana, Bali2024-06-20T14:20:52+00:00I Komang Deni Putra Aryawanputraaryawan0478@gmail.comWahyudi Arimbawawahyudiarimbawa@unhi.ac.id<h2><strong>Abstrak</strong></h2> <p>Daya tarik wisata mengacu pada unsur apa pun yang memikat wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tertentu guna merasakan kekhasannya. Kabupaten Jembrana dijadikan sebagai pintu masuk barat Bali karena adanya terminal kapal feri yang menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Tidak hanya sebagai pintu gerbangnya Bali, Jembrana juga banyak memiliki potensi wisata yang.terpendam, mulai dari timur Jembrana dari pantai Pengeragoan sampai pantai ujung Gilimanuk sangat memiliki potensi yang besar. Tujuan penelitian.ini.untuk mengetahui pola persebaran daya.tarik wisata dan karakteristik wisata di Kabupaten Jembrana. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan aplikasi (software) Arcgis dan observasi lapangan.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian pola persebaran di Kabupaten Jembrana sangat beragam. Untuk kecamatan Pekutatan dan kecamatan Jembrana adalah pola menyebar atau seragam (dispersed). Kecamatan Mendoyo dan kecamatan Negara dengan pola acak (random) dan kecamatan Melaya dengan pola mengelompok (clustered). Karakteristik wisata pada daya tarik wisata dibagi menjadi 4 jenis yaitu atraksi, amenitas, aksesbilitas dan jasa pendukung (ancillary). Atraksi di daya tarik wisata Jembrana sebagian besar titik DTW tidak terdapat pertunjukan kesenian, sedangkan amenitas sebagian besar sudah tersedia, aksesbilitas menuju lokasi daya tarik wisata semua sudah terakses jalan aspal dan pengelolaan (ancillary) kurang investasi dari pihak swasta hampir semua dikelola oleh pemerintah.</p>2024-06-15T00:00:00+00:00Copyright (c) https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/6022Kajian Perumahan Pengembang di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali2024-06-20T14:20:52+00:00I Putu Yudha Satriasatriajangkrix0@gmail.coI Made Gde Sudharsanasatriajangkrix0@gmail.com<p>Pertumbuhan fisik kota adalah dampak dari peningkatan populasi dan aktivitas di kawasan perkotaan. Permintaan perumahan yang meningkat menyebabkan masalah lahan, karena ketersediaannya tetap dan terbatas. Akibatnya, kebutuhan akan perumahan dan lahan bergerak ke pinggiran kota. Ekspansi ini mengubah wilayah menjadi kawasan peri-urban. Kabupaten Tabanan, yang merupakan jalur perlintasan dari Glimanuk ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, menjadi tempat tinggal bagi banyak pekerja yang bekerja di Badung dan Denpasar. Permintaan tinggi terhadap lahan di area pinggiran kota menyebabkan konversi lahan untuk perumahan, seperti di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seperti apa perkembangan perumahan pengembang yang terjadi dari tahun 2013-2023 di Desa Batuaji serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat umtuk memilih hunian perumahan pengembang di Desa Batuaji. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, survei instansi, dan pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan pola perumahan di Desa Batuaji. Aditya Sentana Residence dan Windra Loka Residence menggunakan pola grid, dengan blok rumah yang membentuk grid dengan jarak yang sama. Sementara itu, Niravadhi Residence menggunakan kombinasi pola grid dan linier, dengan beberapa blok mengikuti alur sungai dan lainnya membentuk grid. Faktor utama yang mempengaruhi masyarakat memilih perumahan di Desa Batuaji adalah harga, dengan 71% dari 145 responden menyebut harga sebagai pertimbangan utama.</p>2024-06-20T09:11:14+00:00Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kotahttps://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/6023Evaluasi Pengembangan Desa Wisata Pangsan, Kabupaten Badung2024-06-20T14:20:52+00:00Made Reditya Trisnanimadereditya@gmail.comI Komang Gede Santhyasamadereditya@gmail.com<p>Sejak ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Badung, kondisi pariwisata di Desa Wisata Pangsan sejatinya tidak terlihat perkembangan yang cukup signifikan. Kunjungan wisawatan yang datang ke Desa Wisata Pangsan mengalami penurunan tiap tahunnya, terutama pada saat pandemi Covid19. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengembangan Desa Wisata Pangsan saat ini dan menganalisis pencapaian Desa Wisata Pangsan berdasarkan kriteria desa wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi lapangan, wawancara dan studi kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis evaluasi normatif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi pengembangan Desa Wisata Pangsan berdasarkan komponen destinasi wisata saat ini mengalami masa peremajaan atau perencanaan kembali, sementara pencapaian pengembangan Desa Wisata Pangsan saat ini telah cukup memenuhi kriteria sebagai desa wisata sehingga diperlukan perencanaan pengembangan yang lebih baik dan memenuhi standar sebagai desa wisata untuk lebih dikenal dan dikunjungi lebih banyak wisatawan.</p>2024-06-20T09:34:29+00:00Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kotahttps://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/6024Kesiapan Infrastruktur Evakuasi dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Agung di Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem2024-06-20T14:20:53+00:00Jaya Prakashajayaprakasha38716@gmail.comKomang Wirawanjayaprakasha38716@gmail.com<p>Bencana adalah peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, disebabkan oleh alam, non-alam, atau manusia, yang menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kabupaten Karangasem memiliki tingkat bencana alam yang sangat tinggi, termasuk erupsi gunung api, tanah longsor, kebakaran hutan, banjir bandang, gempa bumi, dan kekeringan. Desa Sebudi, yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, terletak di kaki Gunung Agung, dalam kawasan rawan bencana III, berjarak 6 km dari kawah. Penelitian ini mengevaluasi kesiapan infrastruktur evakuasi di Desa Sebudi untuk menghadapi potensi erupsi Gunung Agung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, survei instansi, dan pengambilan sampel. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas evakuasi di Desa Sebudi, baik dari segi jenis, jumlah, maupun kondisi, pada masing-masing jalur sudah cukup terpenuhi. Empat jalur evakuasi yang tersedia dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti titik kumpul, tata informasi, dan sistem peringatan dini. Hasil akumulasi skoring kesiapan fasilitas evakuasi di Desa Sebudi mencapai skor 4, yang berarti berada pada kategori "siap". Kategori ini dicapai karena meskipun beberapa komponen fasilitas tidak ada di semua jalur dan ada beberapa fasilitas yang kondisinya kurang baik, secara keseluruhan fasilitas evakuasi sudah memadai.</p>2024-06-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kotahttps://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/6025Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit di Kawasan Pelabuhan Sanur2024-06-20T14:20:53+00:00Putu Cempaka Mas Puspita Wardanacempakawardanaa@gmail.comI Nyoman Harry Juliarthanacempakawardanaa@gmail.com<p>Kawasan Pelabuhan Sanur merupakan salah satu wilayah strategis pariwisata, dan Pelabuhan Sanur merupakan simpul transportasi laut yang ada di Bali. Kawasan Pelabuhan Sanur saat ini telah dilayani oleh dua moda transportasi umum yaitu Bus (Sarbagita dan Trans Dewata) dan Pelabuhan Sanur. Namun penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kawasan Pelabuhan Sanur belum memenuhi prinsip[1]prinsip sesuai TOD standard. Maka dari itu untuk mengatasi masalah tersebut di perlukan pengembangan kawasan TOD di Kawasan Pelabuhan Sanur. Studi ini bermaksud untuk membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan berorientasi transit dan kesesuaian pengembangan kawasan berdasarkan konsep kawasan berorientasi transit di Kawasan Pelabuhan Sanur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, survei data instansi, serta studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa penerapan konsep kawasan berbasis TOD pada Kawasan Pelabuhan Sanur belum memenuhi kriteria kesesuaian prinsip TOD Standard.</p>2024-06-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kotahttps://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/6026Efektivitas Mitigasi Bencana Kebakaran pada Kawasan Kumuh di Kota Denpasar2024-06-20T14:20:53+00:00I Gede Arya Baja Maheswaraaryabaja2@gmail.comWayan Damar Windu Kurniawanaryabaja2@gmail.com<p>Kota Denpasar sebagai pusat Ibukota Provinsi Bali menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan keterbatasan lahan untuk daerah terbangun. Kondisi ini menyebabkan lingkungan tempat tinggal menjadi padat dan kualitasnya menurun, bahkan ada yang sampai disebut kumuh. Permukiman kumuh seringkali terdiri dari bangunan-bangunan yang tidak kokoh secara permanen, karena itulah permukiman seperti ini rentan terkena bencana perkotaan karena biasanya tidak memenuhi standar keamanan. Salah satu contohnya adalah risiko kebakaran yang tinggi yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pembakaran sampah, puntung rokok, kelistrikan yang kurang baik, atau kondisi lingkungan permukiman yang buruk, sehingga perlu untuk memetakan kawasan kumuh yang memiliki tingkat bahaya tinggi bencana kebakaran di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan analisis buffering, network analysis, analisis keruangan, serta analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan upaya mitigasi bencana kebakaran di Kota Denpasar masih kurang efektif. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pelayanan pos pemadam kebakaran dan distribusi sumber air yang merata. Pelayanan pemadam kebakaran juga masih belum optimal di kawasan kumuh, dengan 4 lokasi menerima pelayanan yang kurang efektif.</p>2024-06-20T09:31:32+00:00Copyright (c) 2024 Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota