VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta <p><strong><a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;user=jO6fifUAAAAJ">https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;user=jO6fifUAAAAJ</a>Jurnal Vidya Wertta</strong> diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia. Terbit dua kali dalam setahun yakni bulan April dan Oktober. Fokus dan jangkauan isu yang diangkat dalam Jurnal Vidya Wertta meliputi agama, filsafat, hukum agama dan kebudayaan.&nbsp;</p> <p><em><strong>Vidya Wertta Journal&nbsp;</strong>published by the Religion and Culture Fakulty of the Indonesian Hindu University. Publish twice a year, on April and October. The focus and reach of issues raised in the Vidya Wertta Journal include religion, philosophy, religious and cultural law.</em></p> <p><strong>Vidya Wertta Journal has been indexed on:</strong></p> <p><a title="Google Scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=lfHS2jIAAAAJ&amp;hl" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/puskom/GoogleScholar2.jpg"></a>&nbsp;<a title="Indonesia One Search" href="http://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS6493" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/puskom/onesearch.jpg"></a>&nbsp;<a title="Neliti" href=" https://www.neliti.com/journals/vidya-wertta" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/Capture.PNG"></a>&nbsp;<a title="Mendeley" href="https://www.mendeley.com/profiles/vidya-wertta/publications/" target="_blank" rel="noopener"><strong><img src="/public/site/images/subawa/mendeley.jpg"></strong></a>&nbsp;<a title="GARUDA" href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13976" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/subawa/garuda1.jpg"></a>&nbsp;<a title="OCLC" href="https://www.worldcat.org/search?q=on:DGCNT+https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/oai+vidyawertta+IDHIN&amp;qt=results_page" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/subawa/OCLC1.jpg">&nbsp;</a><a href="http://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=6521" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/subawa/sinta_5_baruuu1.jpg"></a></p> FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN en-US VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia 0852-7776 PENGGUNAAN RADIO ONLINE DAN STREAMYARD DALAM PENYULUHAN AGAMA HINDU DI KABUPATEN BANGLI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/6125 <p>Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengaruh terhadap strategi penyuluhan agama. Sebelum masuk <em>handphone, android ipad </em>dan<em> teknologi</em> informasi lainnya, masyarakat sangat antusias mendengarkan <em>dharmawacana</em> atau ceramah yang diberikan oleh <em>pendharma wacana</em> secara tatap muka (<em>offline</em>). Tapi dengan adanya <em>handphone android</em> yang menyediakan akses penyuluhan agama secara <em>online</em> dan <em>digital</em>, semakin banyak penyuluh agama Hindu menggunakan media tersebut. Salah satunya adalah penyuluh agama Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangli. Dalam memberikan pembinaan umat, para penyuluh pada Kementerian Agama Kabupaten Bangli menggunakan <em>radio online</em> dan <em>stream yard</em>.&nbsp;</p> Ida Ayu Ketut Surya Wahyuni I Gusti Ayu Laksmi Dewi Ni Kadek Ayu Kristini Putri ##submission.copyrightStatement## surya 2024-04-20 2024-04-20 7 1 1 22 10.32795/vw.v7i1.6125 KEMUNCULAN MUSIK METAL DAN KOMUNITAS METAL DI KOTA DENPASAR, BALI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5794 <p>Perkembangan signifikan musik metal di Indonesia ditandai pasca hadirnya grup musik metal internasional untuk konser di Indonesia yaitu Metallica dan Sepultura. Dekade 1990-an merupakan penanda mulai terjangkitnya anak muda Indonesia akan musik metal. Terutama di kota-kota besar. Virus musik metal menyebar hingga ke Kota Denpasar, Bali yang benar-benar dirasakan mulai tahun 1990. Kala itu terdapat program radio yang memutar musik khusus metal yang intens setiap hari yang memengaruhi anak-anak muda hingga menjadi pecinta musik metal. Dari situ mulai muncul komunitas-komunitas musik metal di Kota Denpasar, Bali hingga muncul grup-grup musik metal yang beragam. Wawancara untuk kebutuhan penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Ditambah observasi di beberapa tempat berlangsungnya konser yang dihadiri pelaku-pelaku skena metal terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan beragam grup musik dengan ciri khas masing-masing muncul dan saling membawa energi segar untuk keberlangsungan musik metal di Kota Denpasar, Bali.</p> Pandu Sukma Demokrat ##submission.copyrightStatement## pandu 2024-04-20 2024-04-20 7 1 23 33 10.32795/vw.v7i1.5794 KARAKTER SRIKANDI SEBAGAI SIMBOLISASI KETANGGUHAN SEORANG PEREMPUAN https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5795 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji simbolisme yang terkandung dalam karakter Srikandi Mahabharata, menerangi makna yang lebih dalam dan interpretasi alegoris. Tujuan studi ini adalah untuk menjelaskan makna simbolis dari karakteristik, perbuatan, dan hubungan Srikandi dalam cerita epik tersebut untuk memberikan pencerahan pada dimensi tematik dan filosofis Mahabharata yang lebih besar. Studi literatur yang digunakan dalam pendekatan pengumpulan data proyek ini berfokus pada peran Srikandi dalam simbolisme dan analisis karakter Mahabharata. Hasil penelitian ini adalah bahwa Srikandi, tokoh dari Mahabharata, mewakili keuletan perempuan. Dia menunjukkan keberanian, keuletan, dan kemampuan yang tak tergoyahkan untuk melewati batasan sosial sepanjang epik. Interaksi Mahabharata dengan tokoh lain semakin menonjolkan ketabahan Srikandi. Dia mengganggu peran tradisional yang diharapkan dimainkan oleh perempuan dengan menentang struktur patriarki dan mempromosikan kesetaraan gender. Keberadaannya dalam epik berfungsi sebagai metafora untuk ketabahan dan tekad yang dibutuhkan untuk memberontak terhadap norma sosial.</p> Ni Ketut Riska Dewi Prawita Ni Kadek Vina Martha Widiyanti I Ketut Suda I Gusti Bagus Wirawan Ida Kade Suarioka Ida Bagus Made Sadu Gunawan ##submission.copyrightStatement## riska 2024-04-20 2024-04-20 7 1 34 49 KRAMA NGAREP SEBAGAI ORGAN UTAMA DALAM STRUKTUR PEMERINTAHAN TATA LUNGGUH DI DESA BALI AGA PEDAWA BULELENG https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5800 <p>Dalam masyarakat Pedawa, model pemerintahan adat <em>mauluapad</em> disebut dengan <em>tata lungguh</em>. Walaupun di dalam pemerintahan adatnya sendiri telah masuk tata cara yang lebih modern, pemerintahan adat di Pedawa masih bertahan hingga kini secara simbolis dan kedudukannya sebagai sebuah identitas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Sumber data yaitu sumber data primer melalui observasi partisipasi dan wawancara, serta sumber data sekunder melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bentuk dan mekanisme dari sistem pemerintahan tradisional <em>tata lungguh. </em>Selain itu, terdapat beberapa syarat individu mendapatkan statusnya didalam pemerintahan <em>tata lungguh</em>. Berdasarkan kedudukan dan status, keanggotaan di dalam pemerintahan <em>tata lungguh</em>, <em>krama wed</em> Pedawa terbagi atas <em>kategori krama ngarep, krama sampingan</em> dan <em>krama baki. </em>Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peranan <em>krama ngarep</em> sebagai organ terdepan dalam struktur pemerintahan serta sebagai unit perwakilan <em>kuren </em>(<em>nuclear family</em>) dalam dewan desa <em>tata lungguh</em></p> Kadek Rama Ari Prasetya I Ketut Kaler Aliffiati * ##submission.copyrightStatement## rama 2024-04-20 2024-04-20 7 1 50 61 10.32795/vw.v7i1.5800 KOMUNIKASI NONVERBAL PADA TRADISI NYEKAR MENJELANG PERAYAAN WAISAK DI DESA GUNUNG KELIR KABUPATEN KULON PROGO https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5807 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait Komunikasi Non Verbal pada Tradisi <em>Nyekar</em> menjelang Perayaan Waisak. Serta mendeskripsikan terkait sejarah dan rangkaian acara pada Tradisi <em>Nyekar</em>. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi pada interaksi simbolik. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi data dan analisis menggunakan etnografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam sejarah tradisi <em>nyekar </em>menjelang perayaan Waisak sudah berlangsung sejak lama dan masih dilestarikan. Rangkaian acara tradisi <em>nyekar </em>diawali dengan menyiapkan <em>sesajen</em> di rumah masing-masing selanjutnya ke makam untuk membacakan <em>paritta</em> (doa-doa) dan tabur bunga, tradisi <em>nyekar</em>&nbsp; merupakan ungkapan bhakti keluarga kepada leluhur. Komunikasi non verbal tradisi nyekar terdapat pada proses pembacaan <em>paritta </em>dengan bersikap <em>anjali </em>sebagai bentuk penghormatan kepada Tri Ratna (<em>Buddha, Dhamma</em> dan <em>Sangha)</em>.</p> Sudarto * ##submission.copyrightStatement## sudarto 2024-04-20 2024-04-20 7 1 62 81 10.32795/vw.v7i1.5807 PROSES PENCIPTAAN TABUH KREASI ABDI BUDAYA SEKAA GONG ABDI BUDAYA, BANJAR ANYAR, PEREAN KANGIN, BATURITI, TABANAN https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5836 <p>Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami proses penciptaan Tabuh Kreasi Abdi Budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan langkah-langkah yang terdiri dari menyusun rancangan penelitian, menentukan lokasi penelitian, penentuan jenis dan sumber data, menentukan istrumen penelitian, penentuan informan, melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan kajian pustaka, transkrip dan koding data hingga sampai pada tahap analisis hasil penelitian. Sumber data penelitian ini adalah Tabuh Kreasi Abdi Budaya di Banjar Anyar, Perean Kangin, Baturiti, Tabanan. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa proses penciptaan Tabuh Kreasi Abdi Budaya memiliki beberapa tahap yakni perenungan merupakan tahap awal dalam penciptaan, ide kreativitas dalam musik Bali adalah pola pikir yang menggabungkan eksplorasi, konstruktif, multi perspektif, dan penerimaan segala kemungkinan. Penuangan, dalam proses ini dimulai dengan pembukaan menggunakan pola <em>gagenderan</em>, yang kemudian diikuti oleh <em>pengawak</em>, <em>riong, kendang, </em>dan <em>gegambangan </em>sebagai <em>pangecet</em>. Proses pemantapan melibatkan pemantapan pada berbagai aspek musikal, seperti melodi, harmoni, ritme, dinamika, tempo, timbre, dan ekspresi musik.</p> I Putu Agus Arthanegara I Gede Yudarta Kadek Suartaya ##submission.copyrightStatement## artha 2024-04-20 2024-04-20 7 1 82 100 10.32795/vw.v7i1.5836 TATANAN NILAI PAGELARAN WAYANG SAPUH LEGER DALAM KEBUDAYAAN BALI MENURUT AKSIOLOGI MAX SCHELER https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5838 <p>Kajian ini bertujuan untuk mengungkap persoalan tatanan nilai pagelaran wayang <em>sapuh leger </em>yang sangat kompleks dalam kebudayaan Bali. Pagelaran wayang <em>sapuh leger</em> merupakan sebuah bentuk asimilasi kesenian dan ritual yang diperuntukan untuk seseorang yang lahir pada <em>wuku wayang</em>. Kepercayaan masyarakat Bali terhadap pelaksanaan ini tidak terlepas dari mitos Bhatara Kala yang hendak memangsa Rare Kumara. Kisah ini pula yang secara umum menjadi dasar keyakinan masyarakat Bali untuk melaksanakan pagelaran wayang <em>sapuh leger</em>. Maka dari itu, penelitian ini berupaya mengungkap tatanan nilai yang dipegang oleh masyarakat Bali tentang pagelaran wayang <em>sapuh leger</em>. Perspektif yang digunakan untuk mendekati persoalan ini adalah aksiologi atau tatanan nilai Max Scheler. Hasil dan pembahasan mengenai analisis wayang <em>sapuh leger</em> menurut perspektif Max Scheler menunjukan adanya: nilai kenikmatan, nilai vital, nilai kejiwaan, dan nilai kerohanian, akan tetapi secara prinsip nilai yang menempati posisi puncak hierarki dalam pelaksanaan pagelaran wayang <em>sapuh leger</em> adalah nilai kerohanian sebagai nilai yang mendasari pelaksanaannya.</p> A.A. Putra Dwipayana I Gusti Agung Paramita I Gde Jayakumara ##submission.copyrightStatement## agung 2024-04-20 2024-04-20 7 1 101 116 10.32795/vw.v7i1.5838 LUKISAN KELIKI KAWAN STYLE DALAM SENI RUPA HINDU https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5899 <p>Seni Lukis Keliki Kawan<em> Style</em> di Desa Kelusa Payangan Gianyar merupakan salah satu wujud karya miniatur yang unik. Karya tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan seni rupa dan ornamen Hindu yang sangat mendalam. Hanya saja, dalam perkembangannya Seni Lukis Keliki ini mengalami kepunahan sehingga layak dibangkitkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai pendidikan seni rupa dan ornamen Hindu dalam Lukisan Keliki Kawan Style. Penelitian ini juga bermanfaat dalam upaya penyusunan kebijakan yang komprehensif, pendalaman keilmuan serta berdaya guna dalam pelestarian seni rupa di Bali.</p> I Kadek Sumadiyasa I Ketut Suwidiarta I Gede Satria Budi Utama Ida Bagus Made Astawa Diputra I Komang Agus Diana Putra ##submission.copyrightStatement## sumadiyasa 2024-04-20 2024-04-20 7 1 117 130 10.32795/vw.v7i1.5899 MELACAK KEPERCAYAAN TERHADAP HANTU PADA PERIODE JAWA KUNO https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5901 <p>Kehidupan pada masa klasik atau Jawa Kuno yang tergambar dari ragam teks pada masa tersebut tidaklah menunjukan kehidupan perspektif istana, tetapi menggambarkan bagaimana kehidupan bahkan kepercayaan yang beredar di masyarakat pada masa itu. Berangkat dari pemikiran tersebut kepercayaan terhadap ihwal agama dan bahkan hantu juga dapat dijelaskan untuk dapat menggambarkan bagaimana kepercayaan kepada hantu tersebut sampai muncul. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan teori hermeneutik dan metode pengumpulan data yang digunakan yakni kepustakaan, analisis dan pengolahan data. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1) kepercayaan yang kuat terhadap animisme, 2) peran raja yang sentral, 3) adanya kutukan yang selalau menyertai keberadaan hantu.</p> Ida Bagus Ngurah ##submission.copyrightStatement## ngurah 2024-04-20 2024-04-20 7 1 131 139 10.32795/vw.v7i1.5901 DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK MENJADI KARYA SENI DI DESA SUSUT, BANGLI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5925 <p>Masyarakat Desa Susut, Kabupaten Bangli menggantungkan hidupnya dari sektor peternakan, pertanian dan lainnya. Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Susut, saat itu juga pemakaian plastik ikut meningkat. Pemakaian plastik belum dapat tergantikan sepenuhnya, karena plastik banyak keunggulan di mata masyarakat. Perlu kita ketahui bahwa plastik membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk hancur. Oleh karena itu penggunaan plastik secara terus menerus mengakibatkan pencemaran lingkungan dan berdampak buruk terhadap kesehatan. Dengan banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh limbah plastik, tentu diperlukan langkah-langkah untuk menyelamatkan lingkungan hidup misalnya pengurangan menggunakan pemakaian plastik, adanya daur ulang sampah plastik menjadi karya seni. Artikel ini berupaya membahas upaya daur ulang sampah plastik menjadi karya seni di Desa Susut Bangli. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode kualitatif melalui langkah-langkah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil studi ini sebagai berikut: pengolahan daur ulang sampah plastik diawali dari ide kreatif, eksperimen, adanya bahan plastik, alat dan proses kerja. Karya yang dihasilkan yaitu karya fungsional dan murni seperti dompet, wayang dan lukisan.</p> I Wayan Arissusila I Gede Satria Budhi Utama I Nyoman Sulaksana ##submission.copyrightStatement## susila 2024-04-20 2024-04-20 7 1 140 152 10.32795/vw.v7i1.5925 PERKAWINAN PADA GELAHANG DAN PERMASALAHANNYA DI DESA ADAT PENGERAGOAN DANGIN TUKAD, KABUPATEN JEMBRANA https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/5957 <p>Perkawinan <em>Pada Gelahang</em> sudah menjadi alternatif pilihan bagi keluarga Bali jika tidak dapat dilangsungkan sistem <em>Purusa</em> maupun <em>Nyentana</em>. <em>Pada Gelahang</em> hadir dengan berbagai opsi yang dapat dipilih demi keuntungan kedua pihak mempelai sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kedua belah pihak di kemudian hari. Pada jaman&nbsp; &nbsp;sekarang yang semakin modern, sistem ini sesungguhnya telah banyak digunakan walaupun tidak ada perjanjian secara tertulis, tapi dengan toleransi tinggi dari kedua pihak baik Pria maupun Wanita sehingga hampir tidak ada batasan yang benar-benar mengikat terutama pihak wanita di keluarga pengantin pria. Diharapkan sistem ini dapat berkembang sebaik mungkin sehingga menjadi sistem perkawinan yang tidak merugikan sebelah pihak melainkan menjadi sistem yang membangun rasa keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat.</p> I Gusti Ayu Ketut Artatik I Putu Sarjana ##submission.copyrightStatement## artatik 2024-04-20 2024-04-20 7 1 153 164 10.32795/vw.v7i1.5957 SENI GEGUNTANGAN DALAM AKTIVITAS KEAGAMAAN UMAT HINDU DI JAKARTA BARAT https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/6020 <p>Penelitian ini mengkaji tentang aktivitas <em>seni </em><em>g</em><em>eguntangan</em> dalam keberagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Seni <em>geguntangan</em> mempunyai peran penting bagi upaya pelestarian nilai-nilai budaya, khususnya budaya Bali dalam keberagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Menganalisis peran <em>seni geguntangan</em> dalam menanamkan nilai seni dan agama di kalangan umat Hindu di Jakarta Barat menarik untuk dikaji. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, karena penelitian ini disajikan secara deskriptif analitis interpretatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Berdasarkan analisis data, didapatkan hasil penelitian yakni <em>seni geguntangan</em> memiliki peran penting dalam membangkitkan rasa atau emosi keagamaan umat Hindu di Jakarta Barat. Selain itu, pementasan <em>seni geguntangan</em> dalam aktivitas keagamaan merupakan wujud dari pelestarian seni budaya Bali di Kota Metropolitan dan menjadi media interaksi social antar umat Hindu di Jakarta Barat.</p> I Ketut Sukadana Ida Ayu Arniati I Nyoman Sudanta I Gusti Bagus Wirawan ##submission.copyrightStatement## 2024-04-20 2024-04-20 7 1 165 190 10.32795/vw.v7i1.6020 PENYUPATAN SAPULEGER UNTUK ANAK KELAHIRAN WUKU WAYANG DI DESA CAHYOU RANDU LAMPUNG https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/6051 <p>Kelahiran anak adalah fenomena menarik di Bali apalagi bila lahir pada hari yang dianggap keramat yaitu pada <em>Wuku Wayang</em>. Dalam keyakinan umat Hindu di Bali, anak yang lahir pada hari keramat tersebut patutlah diupacarai <em>penyupatan</em> (lukatan) yang disebut <em>Sapuh Leger</em>. Penyupatan tersebut dimaksudkan supaya anak yang diupacarai terhindar dari gangguan (buruan) Dewa Kala. <em>Bayuh Oton Sapuh Leger</em> adalah upacara pembersihan diri yang berfungsi sebagai pembersihan secara spiritual. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada anak yang baru berumur 7–10 tahun dengan tujuan agar pengaruh, derita dan celaka si anak dapat segera dinetralisir dan tidak terbawa sampai pada waktu dewasa nanti. Menariknya ritual penyupatan ini tidak hanya dilakukan oleh umat Hindu di Bali, melainkan juga umat Hindu di Desa Cahyou Randu Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Propinsi Lampung.</p> Nyoman Sadra Ida Ayu Surya Wahyuni Ni Ketut Riska Devi Prawita I Komang Indra Wirawan ##submission.copyrightStatement## sadra 2024-04-20 2024-04-20 7 1 191 209 10.32795/vw.v7i1.6051 MODERASI BERAGAMA: KUNCI KESEIMBANGAN DALAM MENGHADAPI RADIKALISASI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/vidyawertta/article/view/6101 <p>Moderasi secara umum merujuk pada pendekatan atau tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan atau tengah antara dua ekstrem atau berbagai pandangan yang berbeda. Moderasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk politik, agama, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip umum moderasi melibatkan upaya untuk menghindari ekstremisme, mempromosikan dialog yang konstruktif, dan mencari solusi yang seimbang dan adil. Menteri Agama mendukung moderasi beragama untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antara berbagai agama di wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus telah menunjukkan bahwa perbedaan antara satu agama dengan agama yang lain semakin jelas terpengaruh oleh elemen mayoritas dan minoritas. Melihat moderasi beragama dari sudut pandang setiap agama pasti akan menghasilkan berbagai perspektif yang lebih fleksibel untuk memerangi keyakinan ekstrim yang berasal dari ajaran agama. Penggalian mendalam tentang moderasi menghasilkan gagasan bahwa paham moderasi beragama telah ditanamkan pada semua agama.</p> Ni Made Sukrawati Ni Kadek Ayu Kristini Putri Kadek Agus Wardana ##submission.copyrightStatement## kristin 2024-04-20 2024-04-20 7 1 210 222