EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI DAUN BROTOWALI (Tinospora crispa L. Miers) UNTUK INSEKTISIDA NABATI PADA LARVA Plutella xylostella L.

  • I Wayan Suanda Pendidikan Biologi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • I Made Sumarya Program Studi Biologi FTIS Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Ekstraksi, Fraksinasi.Brotowali, Insektisida nabati, P. xylostella

Abstract

Pestisida sintetis yang digunakan dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menimbulkan masalah terkait pencemaran lingkungan, kesehatan, terganggunya musuh alami bukan sasaran, resiko pada pengguna dan konsumen serta masalah negatif lainnya. Oleh karena itu perlu dicari alternatif insektisida berbahan baku alami dari tanaman yang berpotensi sebagai pestisida. Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) banyak tumbuh di Jawa, Bali dan Maluku, merupakan tanaman berkhasiat obat, antijamur, antibakteri, antinemasida anti antimoluska. Hasil penelitian ekstrak daun brotowali pada konsentrasi 1% dapat menekan aktivitas makan potongan daun kubis secara in vitro sebesar 44,29% dan mortalitas larva Plutella xylostella sebesar 13,33%. Korelasi nyata (r2 = 0,9585) terjadi antara konsentrasi ekstrak daun brotowali dengan penurunan aktivitas makan larva P. xylostella. Hasil fraksinasi ekstrak daun brotowali dari beberapa pelarut didapat 14 kelompok senyawa (fraksi). Fraksi V dengan pelarut etil asetat : heksan (3:7) tersusun oleh 2 senyawa yang memiliki nilai Rf= 0,62 dan Rf = 0,86 merupakan komponen paling aktif. Fraksi V menyebabkan penurunan aktivitas makan larva P. xylostella dengan nilai r2 = 0,9047. Ekstrak daun brotowali memiliki nilai EC50   pada konsentrasi 2,186% dan fraksi V nilai EC50  =  0,054%.

Published
2021-04-05