HUBUNGAN KADAR KALSIUM DAN FOSFOR PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DI LABORATIRIUM KLINIK PRODIA DENPASAR

  • Ni Luh Inten Mitadewi Wulandari Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia
  • Ni Luh Gede Sudaryati Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia
  • A.A.A Sauca Sunia Widyantari Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia
Keywords: gagal ginjal kronik, hemodialisa, fosfor anorgnik, kalsium

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan penyakit kronik yang progresif  merusak ginjal sehingga mengganggu kesimbangan cairan dan elektrolit tubuh yang berdampak terhadap semua sistem tubuh. Kelainan yang sering terjadi pada penderita  gagal ginjal kronik adalah peningkatan kadar fosfor darah yang dapat memicu terjadinya komplikasi penyakit serius, serta penurunan kadar kalsium darah yang dapat menghambat proses sekresi di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fosfor anorganik dan kalsium darah pada penderita gagal ginjal kronik yang sudah mendapat terapi hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah croos sectional study, dimana dikumpulkan data dari 110 penderita gagal ginjal kronik dengan terapi hemodialisa yang melakukan pemeriksaan kadar fosfor anorganik dan kalsium darah. Prevalensi penderita gagal ginjal kronik yang mengalami hiperfosfatemia sebanyak 55 pasien (50%) dengan rerata kadar fosfor anorganik 6,3 mg/dL, serta prevalensi penderita gagal ginjal kronik yang mengalami hipokalsemia sebanyak 21 pasien (19.1%) dengan rerata kadar kalsium 8.0 mg/dL. Hasil uji korelasi Perason antara kadar Fosfor anorganik dengan kalsium memiliki nilai koefesien korelasi -.096. Nilai sig pada hasil uji adalah 0.317, yang menunjukan hubungan yang tidak signifikan (p>0,05). Pada pasien dengan diagnosis gagal ginjal kronik ditemukan kadar Fosfor anorganik tinggi dengan kadar kalsium yang rendah.

Published
2021-04-05