Pemanfaatan Daun Sirih sebagai Loloh (Obat Tradisional Bali) untuk Mencegah Komorbid COVID-19
Abstract
Penyakit virus corona (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona 2 sindrum pernapasan akut berat (SARS-CoV-2) awalnya di mulai di Wuhan Cina pada Desember 2019, menyebar keseluruh dunia dan mempengaruhi lebih dari 180 negara. Sebagai kasus yang menyebar secara global telah dicatat bahwa orang-orang dengan penyakit kronis yang mendasar yang sudah ada sebelumnya lebih memungkinkan untuk terserang virus dan menjadi lebih parah. Pasien COVID-19 dengan riwayat penyakit penyerta memiliki prognosis penyakit yang parah dengan peningkatan risiko kematian yang semakin tinggi. Komorbiditas (penyakit penyerta) COVID-19 yang sudah ada sebelumnya dan paling umum adalah hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Sirih merupakan tanamam obat yang sudah dikenal selama berabad-abad, daunnya banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit mengndung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, steroid, saponin, dan tannin, memiliki aktivitas farmakologi sebagai antikanker, antidiabetes dan cardiovascular effect. Di Bali daun sirih banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional yang dikenal dengan loloh, dibuat dengan cara direbus untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Karena daun sirih mengandung senyawa aktif dan memiliki aktivitas sebagai anti kanker, antidiabetes dan cardiovascular effect dapat disimpul kan bahwa daun sirih dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional (loloh) yang murah dan praktis untuk mencegah penyakit komorbid COVID-19.