DAYA HAMBAT MADU LEBAH KLANCENG (Trigona laeviceps) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
Abstract
Madu lebah klanceng memiliki banyak manfaat diberbagai aspek seperti kesehatan, kecantikan dan pangan. Madu sebagai antibakteri tidak terlepas dari kandungan zat aktif yang ada didalamnya seperti hidrogen peroksida, senyawa flavonoid, minyak atsiri, dan berbagai senyawa organik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat madu lebah klanceng terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang dilaksanakan dari bulan April – Juni 2018 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan metode yang digunakan adalah uji sensitivitas bakteri dengan disk yang dibagi menjadi tujuh kelompok perlakuan konsentrasi madu lebah klanceng yaitu konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% dan 100% serta dua kelompok kontrol sebagai pembanding yaitu kontrol negatif (aquadest) dan kontrol positif (meropenem). Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu lebah klanceng dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan rerata daya hambat pada konsentrasi 15% (6 mm); 30% (6,33 mm); 45% (7,67 mm); 60% (9 mm); 75% (9,67 mm); 90% (11 mm); dan 100% (11,67 mm). Semakin tinggi konsentrasi madu lebah klanceng, maka semakin besar daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hal tersebut diperkuat berdasarkan uji analisis Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan post hoc U Mann-Whitney terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing variasi konsentrasi madu lebah klanceng dengan nilai p=0,001 (p<0,05).