MEMAHAMI ETNOEKOLOGI PADA TATA KELOLA AIR RUMAH TRADISIONAL BALI
Abstract
Air sebagai salah aspek penting dalam ekosistem mendapat perhatian khusus dalam rancang bangun rumah tradisional etnis Bali. Tata kelola air tersebut meliputi sumber air bersih, drainase air hujan, dan air limbah domestik. Pemikirannya terinci secara konsepsi pada sejumlah manuskrip lontar kearsitekturan tradisional dan teraplikasi pada desain rancang bangun di setiap satuan lahan hunian etnis Bali. Fokus studi kualitatif dengan landasan teori etnoekologi ini mengungkapkan beberapa hasil kajian, seperti berikut ini. Secara teoretis, uraian lontar Asta Bhumi dan Asta Kosala Kosali merupakan landasan konsepsi desain perancangannya. Konsep ini terkait erat dengan aspek cosmos dan corpus. Secara praxis, mentradisi pada penataan ruang dan bangunan-bangunan bale yang berpola menyebar pada sebuah karang paumahan ’lahan hunian’. Terdapat sonasi untuk letak semer ‘sumur’, paon ’dapur’, bada ’kandang’, natah ’halaman’, teba ’lahan kosong’, songembah ’drainase’, dan jelinjingan ’got’. Semua itu menunjukkan bahwa rumah tradisional etnis Bali, merupakan sebuah adaptasi budaya yang sangat kuat mengungkapkan upaya konservasi air. Secara holistik dari lingkungan terkecil rumah tangga, melalui mekanisme sistem kepercayaan aspek keilahian air (cosmos), pengetahuan lokal konsepsi air (corpus), dan praktik tata ruang, bangunan, dan utilitas airnya (praxis).