KAJIAN ETNOBOTANI SIRIH HIJAU (Piper betle L.) SEBAGAI KEARIFAN LOKAL BALI

  • I Wayan Suanda Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • A.A. Istri Mirah Dharmadewi Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
  • Kadek Intan Rusmayanthi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai
Keywords: Kajian, Etnobotani, Sirih hijau, Kearifan Lokal Bali

Abstract

Kekayaan alam, adat istiadat dan budaya disetiap daerah menjadi bentuk kearifan lokal yang berpotensi dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya. Tumbuh-tumbuhan sebagai kekayaan alam sangat dibutuhkan dalam kehidupan, adat istiadat, budaya, upakara agama dapat dikaji dalam etnobotani. Sirih salah satu tumbuhan yang banyak ditanam masyarakat Bali karena dibutuhkan dalam kehidupan, adat, budaya, upakara agama, usada dan nangluk merana, sehingga menjadi kearifan lokal yang dilestarikan. Kearifan lokal menjadi suatu identitas penciri dari suatu negara atau daerah yang dilestarikan sekaligus dikembangkan agar memiliki manfaat multiguna, seperti: sirih hijau (Piper betle L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji etnobotani sirih hijau (Piper betle L.) sebagai kearifan lokal Bali. Sirih hijau sudah dari dahulu digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan, budaya, tradisi, upacara agama dan usada serta nakluk merana dalam pertanian.

Published
2024-06-30