https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/issue/feedJURNAL WIDYA BIOLOGI2024-06-30T15:48:34+00:00Dr. I Made Sumarya, M.Si. sumaryaimade@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong> adalah jurnal <em>open access</em> yang ditelaah oleh mitra bestari dalam bidang ilmu biologi. Widya biologi didedikasikan untuk mempublikasikan hasil penelitian atau pemikiran dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain terkait dengan biologi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Widya Biologi terbit dua nomor dalam satu tahun.</p> <p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong> diterbitkan oleh Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Imformasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Denpasar (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), diindex oleh :</p> <p> <a title="Garuda" href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13985" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/garuda.jpg"></a><strong> </strong><strong><a title="Scholar" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=xzlRRCUAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/sumarya/Google_Shcolar_Logo.png" width="161" height="70"></a></strong></p>https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6052KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN DI TAMAN SUROPATI SEBAGAI SALAH SATU RUANG TERBUKA HIJAU DI PUSAT KOTA JAKARTA2024-06-30T15:18:55+00:00Widyaningrum S.H.shept0206@gmail.comSudiartawan I.P.shept0206@gmail.comSudaryati N.L.G.shept0206@gmail.com<p>Berbagai aktivitas perkotaan di Jakarta serta tingkat mobilitas dan kepadatan penduduk yang tinggi membuat tingkat polusi di Jakarta menjadi masalah utama. Polusi udara yang disebabkan oleh asap industri, asap kendaraan bermotor saat ini sudah melampaui batas panduan kualitas udara dari WHO. Keberadaan RTH sangat dibutuhkan sebagai sabuk hijau kawasan sebagai suatu solusi terhadap polusi udara karena memiliki fungsi menjaga keseimbangan ekologis dengan tumbuhan sebagai komponen utama di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman hayati jenis tumbuhan yang berada di Taman Suropati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey. Titik sampling ditentukan secara purposive yaitu berdasarkan arah penjuru mata angin, menggunakan metode transek kuadrat (Transec Quadrat) secara acak/random sampling dengan jumlah titik sampling 30% dari luas area Taman Suropati. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 famili dari 6 jenis tumbuhan yaitu pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) sebesar 15,94%, Kelapa (Cocos nucifera) 1%, Pohon Anggur Laut (Coccoloba uvifera L) 1%, Palem (Liquala grandis) sebesar 9,42%, Bunga Cabe (Costus woodsonii) sebesar 72% dan Philodendron giganteum 1%. Keanekaragaman jenis tumbuhan di Taman Suropati secara total termasuk dalam kategori buruk yaitu H=1,55, kondisi ini menggambarkan ketidakseimbangan ekosistem di Taman Suropati.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6053KAJIAN ETNOBOTANI SIRIH HIJAU (Piper betle L.) SEBAGAI KEARIFAN LOKAL BALI2024-06-30T15:23:46+00:00I Wayan Suandawayansuanda@mahadewa.ac.idA.A. Istri Mirah Dharmadewiwayansuanda@mahadewa.ac.idKadek Intan Rusmayanthiwayansuanda@mahadewa.ac.id<p>Kekayaan alam, adat istiadat dan budaya disetiap daerah menjadi bentuk kearifan lokal yang berpotensi dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya. Tumbuh-tumbuhan sebagai kekayaan alam sangat dibutuhkan dalam kehidupan, adat istiadat, budaya, upakara agama dapat dikaji dalam etnobotani. Sirih salah satu tumbuhan yang banyak ditanam masyarakat Bali karena dibutuhkan dalam kehidupan, adat, budaya, upakara agama, usada dan nangluk merana, sehingga menjadi kearifan lokal yang dilestarikan. Kearifan lokal menjadi suatu identitas penciri dari suatu negara atau daerah yang dilestarikan sekaligus dikembangkan agar memiliki manfaat multiguna, seperti: sirih hijau (Piper betle L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji etnobotani sirih hijau (Piper betle L.) sebagai kearifan lokal Bali. Sirih hijau sudah dari dahulu digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan, budaya, tradisi, upacara agama dan usada serta nakluk merana dalam pertanian.</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6054PENGOLAHAN BUAH APEL DI KUSUMA INDUSTRI AGROWISATA KOTA BATU, PROVINSI JAWA TIMUR2024-06-30T15:28:14+00:00I Gede Panduyasagedepanduyasa140889@gmail.comEuis Dewi Yulianagedepanduyasa140889@gmail.comI Putu Sudiartawangedepanduyasa140889@gmail.com<p>Kusuma Agrowisata yang terletak di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, adalah tempat agrowisata terkenal yang memadukan pariwisata dengan kegiatan pertanian. Apel adalah salah satu produk utama yang diproduksi. Diolah menjadi berbagai barang yang memiliki nilai tambah. Tujuan studi lapangan ini adalah untuk mengetahui metode pengolahan apel Kusuma Agrowisata dan menilai kualitas produk akhirnya. Metode studi lapangan ini adalah metode deskriptif kualitatif. Observasi langsung, wawancara staf di Kusuma Agrowisata digunakan untuk mengumpulkan data. Proses pengolahan apel di Kusuma Agrowisata meliputi beberapa tahapan, yaitu pemilihan dan sortasi apel, pencucian, pengupasan dan pemotongan, serta pengolahan menjadi produk akhir seperti jus, selai, keripik, dan sari apel. Hasil studi menunjukkan bahwa Kusuma Agrowisata menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat dalam setiap tahap pengolahan untuk memastikan kualitas produk. Teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan cukup modern, dengan mesin-mesin yang mendukung efisiensi dan higienitas. Produk olahan apel dari Kusuma Agrowisata memiliki kualitas yang baik, dengan rasa yang enak dan kemasan yang menarik, sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Simpulan bahwa pengolahan buah apel di Kusuma Agrowisata dilakukan dengan metode yang efisien dan berstandar tinggi, yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk apel, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal melalui pariwisata dan penjualan produk olahan.<br><br></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6055HUBUNGAN ANTARA RATIO NEUTROPHIL LYMPHOCYTE DENGAN KEPARAHAN PASIEN KANKER PAYUDARA2024-06-30T15:45:55+00:00Ni Komang Juniawatisumaryaimade@gmail.comI Made Sumaryasumaryaimade@gmail.comA.A.A. Saoca Widiantarisumaryaimade@gmail.com<p>NLR merupakan indikator prognostik peradangan yang berhubungan dengan respons inflamasi dari berbagai tahap karsinogenesis. Tujuan penelitian menemukan hubungan antara NLR dengan keparahan pasien kanker payu dara. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder hasil pemeriksaan darah lengkap histopatologi dan rumusan diagnose pasien yang tercatat pada data rekam medik pasien, dari 133 sampel pasien di RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar pada bulan Januari hingga Desember 2022. Keparahan pasien didasarkan pada TNM pasien dan NLR didasarkan pada hasil pemeriksaan darah lengkap yang tercatat dalam data rekam medik pasien. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik deskriptif dan korelasi Spearman rank test pada signifikansi ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker payudara mayoritas diderita wanita kelompok umur 45-59 tahun yaitu 55%, 19-44 tahun 25,5%, 60 tahun keatas 19,5% dengan rerata NLR secara berturut-turut 4,4785±0,86185; 4,8796±0,71193 dan 4,7446±1,02101. Tidak ada hubungan signifikan antara kelompok umur dengan NLR pasien (p>0,05; koefisien korelasi ? = -0,076). Pasien dengan tingkat keparahan tertinggi (20) sebanyak 20,3% disusul tingkat keparan 9 sebanyak 18,0%, tingkat keparahan 17 sebanyak 15,0% dan tingkat keparahan 13 sebanyak 12,0%, dengan rerata NLR secara berturut-turut 8.34593±1.561333; 2.23875±0.207801; 5.64350±1.298047 dan 3.99938±0.611543. Ada hubungan yang sangat signifikan antara NLR dengan keparanhan pasien (p < 0,01, koefisien korelasi ? = 0,724**). Simpulan, kanker payudara mayoritas diderita wanita kelompok umur 45-59 tahun. Tidak ada hubungan antara NLR dengan kelompok umur pasien. Ada hubungan yang kuat antara NLR dengan keparahan pasien kanker payudara.<br><br></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6056PRODUKTIFITAS LEBAH MADU TETRAGONULA LAEVICEPS DI DESA BONGKASA PERTIWI, BADUNG2024-06-30T15:45:40+00:00I Wayan Wahyudiwahyudi86@unhi.ac.idA.A. Komang Suardanawahyudi86@unhi.ac.id<p>Desa Bongkasa Pertiwi merupakan salah satu desa yang membentuk komunitas perlebahan dan madu di Bali sejak tahun 2020. Berbagai jenis lebah dibudidayakan untuk meningkatkan perekonomian desa yang beralih dari pariwisata. Budidaya lebah jenis Tetragonula laeviceps harus banyak hal yang dipersiapkan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas madu sehingga menjadi acuan desa wisata lebah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Produktifitas Lebah Madu Tetragonula laeviceps di Desa Bongkasa Pertiwi, Badung dengan waktu penelitian selama 5 bulan dari Januari hingga Mei 2024. Metode yang digunakan secara deskriftif, yaitu semua data lapangan yang didapat dianalisis secara deskripsi.<br><br></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c)