JURNAL WIDYA BIOLOGI
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi
<p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong> adalah jurnal <em>open access</em> yang ditelaah oleh mitra bestari dalam bidang ilmu biologi. Widya biologi didedikasikan untuk mempublikasikan hasil penelitian atau pemikiran dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain terkait dengan biologi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Widya Biologi terbit dua nomor dalam satu tahun.</p> <p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong> diterbitkan oleh Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Imformasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Denpasar (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), diindex oleh :</p> <p> <a title="Garuda" href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13985" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/garuda.jpg"></a><strong> </strong><strong><a title="Scholar" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=xzlRRCUAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/sumarya/Google_Shcolar_Logo.png" width="161" height="70"></a></strong></p>UNHI Pressen-USJURNAL WIDYA BIOLOGI2086-5783DETEKSI DINI INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA IBU HAMIL MELALUI PEMERIKSAAN HIV, SIFILIS, DAN HEPATITIS B DI UPTD PUSKESMAS TAMPAKSIRING I
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6979
Tujuan penelitian untuk menentukan status, jenis dan faktor penyebab infeksi ibu hamil melalui pemeriksaan deteksi dini IMS di UPTD Puskesmas Tampaksiring I. Penelitian dengan rancangan cross sectional mengambil sampel semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan deteksi dini IMS di UPTD Puskesmas Tampaksiring I selama periode Januari 2023 sampai dengan Juni 2024. Data hasil pemeriksaan deteksi dini IMS diambil dari data rekam medis dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu Hamil yang melakukan pemeriksaan deteksi dini IMS adalah Ibu Hamil berusia dibawah 20 tahun sebanyak 11,55% dengan status infeksi non reaktif. Ibu Hamil berusia 20 – 30 tahun sebanyak 56,43% dengan status infeksi reaktif HIV 1,2%, reaktif Hepatitis B 0,8%. Ibu Hamil berusia diatas 30 tahun sebanyak 32,28% dengan status infeksi non reaktif. Ibu Hamil dengan usia kehamilan trimester pertama sebanyak 18,06% dengan status infeksi non reaktif. Usia kehamilan trisemester kedua sebanyak 51,92% dengan status infeksi reaktif HIV 1,3%, reaktif Hepatitis B 0,9%. Usia kehamilan trimester ketiga sebanyak 30,02%, dengan status infeksi non reaktif. Faktor penyebab infeksi adalah berganti pasangan sebanyak 11,29% dan tidak menggunakan alat pengaman (kondom) sebanyak 51,92%. Simpulan, status infeksi Ibu Hamil yang melakukan pemeriksaan deteksi dini IMS di Puskesmas Tampaksiring I adalah reaktif HIV 0,68% dan reaktif Hepatitis B 0,45% yang tersebar pada usia 20-30 tahun sebanyak 1,2% dan 0,8% serta pada usia kehamilan trisemester ke dua sebanyak 1,3% dan 0,9%. Jenis infeksi adalah infeksi HIV dan infeksi Hepatitis B. Faktor penyebab infeksi adalah berganti pasangan sebanyak 11,29% dan tidak menggunakan alat pengaman sebanyak 51,92%Widyantari, D.ASumarya, I M.Sudiartawan, I P.
Copyright (c)
2024-12-282024-12-281502546410.32795/widyabiologi.v15i02.6979UJI CEMARAN MIKROBA COLIFORM DAN E. COLI PADA MAKANAN TRADISIONAL (BUBUR SAYUR) YANG DIJUAL PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUT I
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6981
Bubur sayur merupakan makanan tradisional yang digemari di Sekolah Dasar Negeri wilayah kerja Puskesmas Susut I Kabupaten Bangli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri Coliform dan Escherichia coli pada makanan tradisional di wilayah kerja Puskesmas Susut I. Sampel diambil pada 10 kantin sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Apuan, SD Negeri 1 Abuan, SD Negeri 1 Demulih, SD Negeri 1 Penglumbaran, SD Negeri 1 Selat, SD Negeri 1 Susut,SD Negeri 1 Tiga, SD Negeri 2 Abuan, SD Negeri 2 Apuan, SD Negeri 2 Pengiangan. Sampel diambil dua kali, minggu pertama dan minggu kedua. Sampel diperiksa di laboratorium untuk mengetahui adanya cemaran bakteri Coliform dan Escherichia coli dengan mengunakan metode MPN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu sampel (10%) yang dijual di kantin Sekolah Dasar Negeri I Susut tercemar oleh bakteri Coliform dan Escherichia coli. Sedangkan sampel lainnya (90%) tidak tercemar bakteri Coliform dan Escherichia coli. Sehingga dapat disimpulkan ada satu sampel (10%) dari 10 sampel yang tidak memenuhi syarat baku BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009.Komang NurianiI Putu SudiartawanNi Ketut Ayu Juliasih
Copyright (c)
2024-12-282024-12-281502657210.32795/widyabiologi.v15i02.6981HUBUNGAN KADAR ANTIBODI HCV DENGAN ASPARTATE TRANSAMINASE DAN ALANINE TRANSAMINASE PADA PASIEN HEPATITIS C
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6983
Penyakit hepatitis C adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar antibodi HCV dengan kadar Aspartate Transaminase (AST) dan Alanine Transaminase (ALT). Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Data penelitian berupa data rekam medis yang diambil dari RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah Denpasar. Sebanyak 89 data pasien digunakan dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita Hepatitis C terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki, usia 40-59 tahun. Kadar rata-rata Anti HCV, AST, ALT berturut-turut sebesar 15,66±3,00 S/CO, 72,50±80,80 U/L, 51,73±43,53 U/L. Korelasi antara antibodi HCV dengan AST dan ALT sebesar 0,660, dan 0,889. Simpulan, tidak terdapat hubungan antara kadar antibodi HCV dengan kadar AST dan ALT.Ni Nyoman SuardaniI Made SumaryaI Nyoman Arsana
Copyright (c)
2024-12-282024-12-281502737710.32795/widyabiologi.v15i02.6983Produksi Minuman Sari Buah Jambu Biji (Psidium guaj ava L.) di Kusuma Agrowisata Kota Batu Provinsi Jawa Timur
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6985
Kusuma Agrowisata merupakan salah satu pusat agrowisata yang berlokasi di Kota Batu Jawa Timur. Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Kusuma Agrowisata antara lain fasilitas hotel, outbound, waterpark dan perkebunan buah. Penelitian observasi deskriptif ini akan membahas mengenai tanaman yang ada di Kusuma Agrowisata khususnya jambu biji (Psidium guajava L.) serta pengolahan dan manfaatnya. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tanaman yang ada di perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan khususnya buah jambu biji yang dihasilkan oleh agrowisata tersebut menjadi minuman sari buah “Siiplah” hingga teknik pemasaran yang digunakan. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung, pencatatan data, dokumentasi serta evaluasi. Berdasarkan hasil observasi diperoleh ada beberapa jenis tanaman yang ada di Kusuma Agrowisata yaitu tanaman jeruk, buah naga, apel, jambu biji dan strawberi. Selain dipasarkan secara langsung, buah – buahan hasil perkebunan juga diolah menjadi minuman sari buah sebelum dipasarkan. Pengolahan buah menjadi minuman sari buah memiliki beberapa keuntungan yaitu untuk memperpanjang masa simpan, menambah nilai ekonomi buah serta memudahkan mengonsumsinya.Desak Gede Dwi AgustiniAnak Agung Komang SuardanaNi Luh Gede Sudaryati
Copyright (c)
2024-12-282024-12-281502788910.32795/widyabiologi.v15i02.6985PROFIL SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSMINASE (SGPT) PADA PETANI YANG TERPAPAR PESTISIDA DI DESA PESAGI KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/6986
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil SGPT pada petani yang terpapar pestisida di Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 94 sampel yang dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Balai Subak Dalem Desa Pesagi dan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana Tabanan. Pengambilan data sampel dilakukan hanya sekali pada rentang waktu tertentu dari bulan Juni hingga September 2024. Data yang diambil merupakan data primer melalui wawancara yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, durasi terpapar pestisida, frekuensi pestisida dan kadar SGPT. Uji yang digunakan adalah uji chi square dengan derajat kepercayaan 95% ? (0,05). Hasil analisis chi square pada masing-masing variabel diperoleh nilai signifikansi probabilitas (p value) < ? (0,05). Nilai p value masing-masing variabel yaitu 0,000 pada variabel frekuensi dan durasi, dan p value 0,002 pada varibel jenis kombinasi pestisida. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan frekuensi penggunaan pestisida, durasi penggunaan pestisida, dan jenis kombinasi pestisida dengan hasil pemeriksaan SGPT petani yang terpapar pestisida di desa Pesagi kecamatan Penebel kabupaten Tabanan.I Gede Satya Wijaya PutraAnak Agung Komang SuardanaA.A.A Sauca Sunia WidyantariI Wayan Wahyudi
Copyright (c)
2024-12-282024-12-2815029010710.32795/widyabiologi.v15i02.6986