JURNAL WIDYA BIOLOGI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi <p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong>&nbsp;adalah jurnal <em>open access</em> yang ditelaah oleh mitra bestari dalam bidang ilmu biologi. Widya biologi didedikasikan untuk mempublikasikan hasil penelitian atau pemikiran dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain&nbsp;terkait dengan biologi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. &nbsp;Widya Biologi terbit dua nomor dalam satu tahun.</p> <p><strong>Jurnal Widya Biologi</strong> diterbitkan oleh Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Imformasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Denpasar (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), diindex oleh :</p> <p>&nbsp;<a title="Garuda" href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/13985" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/040487/garuda.jpg"></a><strong>&nbsp;</strong><strong><a title="Scholar" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=xzlRRCUAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/sumarya/Google_Shcolar_Logo.png" width="161" height="70"></a></strong></p> en-US sumaryaimade@gmail.com (Dr. I Made Sumarya, M.Si. ) Arsa@unhi.ac.id (I Putu Arsa Aryana, S.Kom) Wed, 27 Dec 2023 13:20:09 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KARAKTERISTIK DNA MITOKONDRIA CHARACTERISTICS OF MITOCHONDRIA DNA https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5024 <p><em>Mitokondria sebagai pusat kontrol metabolisme seluler dan eksekutor kematian sel. M</em><em>itokondria juga </em><em>memiliki perangkat</em> <em>genetik sendiri yaitu DNA mitokondria </em><em>DNA mitokondria memiliki karakteristik khas yang berbeda dengan DNA inti, dan menjadi penanda forensik yang cukup penting. mtDNA sering digunakan dalam kasus dimana bukti biologi ada dalam jumlah sangat sedikit. mtDNA mengalami laju mutase ang sangat tingga </em><em>diakibatkan oleh paparan Reactive Oxygen Species. Sebagai upaya kompensasi mitokondria yang mengalami kerusakan maka mitokndria dapat mengalami biogenesis.</em></p> I Nyoman Arsana, Ni Ketut Ayu Ayu Juliasih ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5024 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000 ANGKA LEMPENG TOTAL DAN ANGKA KAPANG KHAMIR PADA JAMU KUNYIT (Curcuma longa L.) DI KELURAHAN KARANGASEM https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5025 <p><em>Jamu kunyit merupakan salah satu jamu yang banyak di konsumsi.Ditemukan sebanyak 5 penjual jamu kunyit di Kelurahan Karangasem. </em><em>Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui Angka Lempeng Total dan Angka Kapang Kamir pada jamu kunyit di Kelurahan Karangasem. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sebanyak 5 sampel Jamu kunyit diambil dari 5 pedagang di Kelurahan Karangasem dan dihtiung nilai ALT dan AKK. Hasil penelitian ALT&nbsp; dari 5 penjual jamu di Kelurahan Karangasem yaitu sampel I yaitu 2,96 x 10<sup>4</sup> koloni/mL, sampel II yaitu 8,6 x10<sup>4</sup> koloni/mL, sampel III yaitu 2,46 x 10<sup>3</sup> koloni/mL, sampel IV yaitu 1,96 x10<sup>4</sup> koloni/mL, dan sampel V yaitu 1,9 x10<sup>2</sup> koloni/mL. Hasil AKK sampel &nbsp;I &nbsp;yaitu 1,76 x 10<sup>3</sup> koloni/mL, sampel II yaitu 1,16 x 10<sup>2</sup> koloni/mL, sampel III yaitu 2,4 x 10<sup>1</sup> koloni/mL, sampel IV yaitu 2,06 x 10<sup>2</sup> koloni/mL dan sampel V yaitu 68,3 koloni/mL. Hal tersebut menunjukkan bahwa Angka Lempeng Total seluruh sampel jamu kunyit memenuhi syarat sedangkan pada pemeriksaan Angka Kapang Khamir terdapat 1 sampel jamu kunyit tidak memenuhi syarat dan 4 sampel jamu kunyit memenuhi syarat menurut Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional</em></p> <p>&nbsp;</p> Ni Luh Putu Yuni Widianingsih, I Putu Sudiartawan, Ir. A. A. Komang Suardana, M.Si ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5025 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000 DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii Bl.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus pyogenes https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5026 <p><em>Kayu manis mengandung senyawa antibakteri antara lain flavonoid, tannin, saponin dan alkaloid. Tujuan penelitian untuk menentukan daya hambat ekstrak kulit kayu manis terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Posttest Only Control Grup Design dilakukan menggunakan 9 kelompok perlakuan yaitu kelompok konsentrasi ekstrak kulit kayu manis 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, 100%, kelompok kontrol negatif dengan etanol 96% dan kelompok kontrol positif dengan Amoxicilin 10 µg. Setelah perlakuan diukur daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi Rank Spearman pada taraf signifikansi ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata daya hambat pada konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75% 90% dan 100% secara berturut-turut adalah 0 mm, 0 mm, 7,00 ± 0,577 mm, 7,67 ± 0,333 mm,&nbsp; 8,67 ± 0,333 mm, 9,00 ± 0,577 mm dan 11,00 ± 0,577 mm. Ada korelasi positif yang sangat signifikan antara konsentrasi ekstrak kulit kayu manis dengan daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes (r<sub>hitung</sub> sebesar 0,622(**) &gt; r<sub>tabel&nbsp; </sub>yaitu 0,382 pada ? = 0,05 dan n = 27 atau p&lt;0,01). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa konsentrasi minimal ekstrak kulit kayu manis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes adalah 45% dan konsentrasi maksimal adalah 100%. Semakin tinggi konsentrasi, semakin besar daya hambatnya. </em></p> Febrianti L. A, Sumarya I M. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5026 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENGGUNAAN BAHAN ALAMI UNTUK MENGATASI MASALAH REPRODUKSI PADA WANITA BERDASARKAN LONTAR RUKMINI TATWA https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5027 <p><em>Penggunaan bahan alami untuk pengobatan tradisional saat ini banyak digunakan. Salah satunya untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi yang mencapai 33% dari semua jenis penyakit, penyakit reproduksi diantaranya adalah keputihan. </em><em>Keputihan atau yang disebut juga dengan istilah white discharge atau vaginal discharge, atau leukore atau flour albus. Keputihan yang terjadi pada wanita dapat bersifat normal dan abnormal. Keputihan normal terjadi sesuai dengan proses menstruasi. Keputihan abnormal terjadi akibat infeksi dari berbagai mikro- organisme, antara lain bakteri, jamur, dan parasit. Lontar Rukmini tatwa merupakan salah satu lontar yang berisi berisi tentang ramuan-ramuan pengobatan untuk wanita. Maka tujuan dari peneltian ini adalah untuk megetahui bahan-bahan serat ramuan yang dapat diguanakn untuk pengobatan masalah kewanitaan yaitu keputihan. </em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Sauca Sunia Widyantari A.A.A, Aryani M.A. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5027 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000 KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU BERDASARKAN MPN COLIFORM DAN ESHERICHIA COLI DI KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5028 <p><em>Air minum merupakan air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat dikonsumsi. Berkembangnya teknologi membuat air minum sangat mudah untuk didapatkan tetapi dalam proses pengolahannya sangat rawan terjadi kontaminasi bahaya kimia, fisik dan bakteri. Kualitas air minum yang buruk ditandai dengan kandungan total bakteri Coliform dan Esherichia coli di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang ditinjau berdasarkan MPN Coliform dan Escherichia coli di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah MPN dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali Pengulangan pada 6 DAMIU. Hasil yang didapatkan adalah Kualitas air minum isi ulang di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali di tinjau dari MPN Coliform dan Escherichia coli terdapat 6 DAMIU (100%) sudah memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.</em></p> <p>&nbsp;</p> Putra Sedhana I P, Sudaryati N.L.G. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5028 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000 PAPARAN UNSUR RADIOAKTIF DALAM MENINGKATKAN PENYAKIT SINDROM RADIASI AKUT (ARS): ULASAN NARATIF https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5029 <p><em>Paparan unsur radioaktif telah mengakibatkan peningkatan kejadian sindrom radiasi akut (ARS). </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ulasan komprehensif berkaitan dengan paparan unsur radioaktif dalam meningkatkan kejadian sindrom radiasi akut. </em><em>ARS adalah penyakit radiasi pengion dosis tinggi yang mengakibatkan toksikokinetik dalam waktu singkat. Terjadinya ARS diperantarai oleh paparan unsur radioaktif seperti partikel </em><em>alfa, beta, proton, neutron dan gamma. Partikel yang terakumulasi di dalam tubuh akan melewati lima tahapan utama yakni paparan awal radiasi pengion tingkat tinggi, tahap prodromal, tahap laten, tahap manifest yang disertai sindrom hematopoietik</em><em>, </em><em>sindrom gastrointestinal</em><em>, </em><em>sindrom serebrovaskular dan diakhiri oleh tahap pemulihan atau kematian. Mekanisme kerusakan sel terjadi akibat proses ionisasi langsung yang meningkatkan akumulasi radikal bebas dan berimplikasi pada kerusakan genetik dan kematian sel.&nbsp; Kerusakan DNA </em><em>terjadi </em><em>pemutusan single-strand breaksi (SSB), kerusakan pada double-strand breaks serta adanya DNA Cross-Linking menyebabkan kematian sel secara parsial maupun simultan. Selain itu, radiasi pengion berdampak terhadap kinerja saraf melalui pelepasan molekul pro-inflamasi dan aktivasi sel kekebalan yang mengakibatkan adanya bencana mitotik yang mengarah pada komplikasi sekunder berupa infeksi, kegagalan multi-organ, dan kematian</em><em>. Tingkat keparahan ARS tergantung pada faktor-faktor seperti dosis radiasi, durasi paparan, jenis radiasi, dan sensitivitas individu. Memahami mekanisme yang mendasari hubungan antara elemen radioaktif dan ARS sangat penting untuk merancang strategi manajemen yang efektif di masa depan.</em></p> <p>&nbsp;</p> Indria Ariastuti, I Made Dwi Mertha Adnyana, I Wayan Wahyudi, Ni Luh Putu Ari Sundari, Ida Ayu Gede Winda Savitri, Gusti Ayu Putu Wahyu Purnama Dewi, Pande Komang Aditya Ryan Nuartha ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyabiologi/article/view/5029 Wed, 27 Dec 2023 00:00:00 +0000