Widya Kesehatan https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan <p><strong>Widya Kesehatan&nbsp;</strong>adalah jurnal yang memuat naskah ilmiah dalam bidang kesehatan tradisional komplementer berupa hasil penelitian, artikel lulusan, kajian pustaka dan laporan kasus yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam penerbitan dijurnal manapun. Widya Kesehatan terbit dua nomor dalam satu tahun (Mei dan Oktober). Widya Kesehatan diterbitkan oleh Program Studi Kesehatan Ayurweda Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia Denpasar.</p> <p><strong>Widya Kesehatan has been indexed on :</strong></p> <p><img src="/public/site/images/nining/scilit2.png">&nbsp;<strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;<a title="Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/19509" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/nining/garuda1.png"></a><a title="Google Scholar" href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;authuser=2&amp;user=rSzrIT4AAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/nining/google_scholar3.png"></a>&nbsp;&nbsp;<a title="Dimensions" href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&amp;and_facet_source_title=jour.1378494" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unhi.ac.id/public/site/images/aryana/Logo_Dimensions.png" width="159" height="24"></a></strong></p> UNHI Press en-US Widya Kesehatan 2657-1064 Masker Daun Kelor (Moringa Oleifera) Untuk Mengatasi Wajah Berjerawat https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6742 <p class="Standard" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; text-indent: 36.0pt; line-height: normal; margin: 0cm 2.9pt 0cm 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif;">Kondisi kulit wajah berpengaruh besar terhadap kepercayaan diri seseorang. Adapun permasalahan yang dapat terjadi pada kulit wajah salah satunya jerawat. Dalam sistem pengobatan tanaman berkhasiat obat yang sering digunakan salah satunya adalah tanaman kelor. Maka diangkat penelitian dengan judul Masker Daun Kelor (Moringa Oleifera) Untuk Mengatasi Wajah Berjerawat yang berlokasi di Denpasar. Penelitian ini untuk memecahkan rumusan masalah berupa manfaat masker daun kelor untuk mengatasi wajah berjerawat, tata cara pengolahan kelor sehingga menjadi masker wajah di Missda Beauty, implikasi dari penggunaan masker daun kelor terhadap wajah berjerawat. Penelitian ini menggunakan landasan teori etnomedisin dan teori fungsional struktural. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Usada, dengan jenis penelitian kualitatif, menggali sumber data secara purposive sampling, observasi, wawancara, pencatatan dokumen, uji laboratorium vitamin C, analisa data dan keabsahan data. Dari hasil penelitian didapat bahwa (1). Penggunaan masker wajah daun kelor dapat mengatasi jerawat karena mengandung vitamin C. (2). Tata cara pembuatan masker daun kelor pembuatan masker wajah daun kelor dalam bentuk sediaan kering dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menyiapkan tempat dan alat, pemilihan bahan, pencucian bahan, pengeringan bahan, pembuatan serbuk dari bahan, pencampuran bahan masker tersebut dengan takaran perbandingan 2:2:1, 2 daun kelor berbanding 2 beras putih dan banding 1 beras merah, kemudian dilakukan pengemasan dan pemberian label pada produk. Masker daun kelor siap diaplikasikan ke wajah. (3). Implikasi dari penggunaan masker wajah daun kelor adalah mengatasi jerawat, menyamarkan noda bekas jerawat, menghaluskan, menyegarkan, menyamarkan garis halus pada kulit wajah.</span></p> Ida Ayu Asri Diva Saraswati Sang Ayu Made Yuliari Ni Made Putri Ariyanti Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 58 64 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6742 Meditasi Untuk Mengatasi Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6743 <p>Stres adalah suatu kondisi yang dirasakan mahaiswa tingkat akhir dalam proses pengerjaan skripsi yang menjadi salah satu syarat kelulusan yang wajib ditempuh untuk mendapatkan gelar sarjana. Yoga merupakan cara yang digunakan untuk menyembuhkan atau menghilangkan berbagi gangguan dalam kesehatan baik itu kesehatan mental, fisik maupun rohani. Yoga memiliki delapan tahapan yang disebut dengan astangga yoga salah satunya dhyana (meditasi). Meditasi yang berarti pemusatan pikiran merupakan salah satu pengobatan yang dipilih untuk mengatasi stres pada mahasiswa. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui meditasi, tata laksana meditasi dan implikasi meditasi kepada mahasiswa tingkat akhir. Jenis penelitian ini kualitatif menggunakan metode Snowball Sampling dengan menggunakan teori yoga, teori fenomenologi, teori fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Bhuta Vidya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa meditasi dapat mengatasi stres pada mahasiswa tingkat akhir karena meditasi dapat memfokuskan napas yang mampu memusatkan pikiran pada satu objek sehingga sangat efektif dalam menurunkan stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Tata laksana meditasi yaitu menyiapakan alat-alat, doa pembuka, melakukan yoga asanas, savasana, meditasi dilakukan dengan memilih sikap padmasana, ardha padmasana, sidhasana, atau sukhasana, melepaskan pikiran dari objek di luar tubuh, memfokuskan pernapasan, memberikan afirmasi positif, mengakhiri meditasi dengan tarik napas panjang dan doa penutup. Implikasi dari meditasi yaitu membuat perasaan menjadi tenang, nyaman, dan Bahagia, mampu berpikir positif, dan meningkatkan kualitas tidur.</p> Luh Sang Ayu Made Yuliari Ida Bagus Putra Suta Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 65 73 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6743 PANGLUKATAN AIR KLEBUTAN DI PURA GRIYA PERAK TIRTA EMPUL DESA PEMOGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6784 <p><em>Malukat&nbsp; </em>merupakan &nbsp;suatu &nbsp;usaha &nbsp;untuk &nbsp;membersihkan &nbsp;dan &nbsp;menyucikan &nbsp;diri &nbsp;(rohani maupun jasmani). Penelitian tentang <em>panglukatan air klebutan </em>sebagai sarana pengobatan ini dilakukan&nbsp; di &nbsp;Pura&nbsp; Griya&nbsp; Perak &nbsp;Tirta&nbsp; Empul &nbsp;yang&nbsp; lokasinya&nbsp; di &nbsp;Desa&nbsp; Pemogan, &nbsp;Kecamatan Denpasar&nbsp; selatan, &nbsp;Kota&nbsp; Denpasar. &nbsp;Penelitian&nbsp; ini &nbsp;bertujuan &nbsp;untuk&nbsp; mengenai &nbsp;manfaat &nbsp;dari &nbsp;<em>air klebutan </em>khususnya pada bidang kesehatan. Penelitian ini memiliki rumusan masalah bahwa apa fungsi <em>air klebutan </em>di Pura Griya Perak Tirta Empul, mengapa <em>pangluktan air klebutan </em>di Pura Griya Perak Tirta Empul dapat digunakan untuk mengobati penyakit dan bagaimana tata cara <em>panglukatan air klebutan </em>di Pura Griya Perak Tirta Empul. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Fenomenologi dan fungsionalisme struktural.&nbsp; &nbsp;Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa fungsi <em>a</em><em>ir klebutan </em>di Pura Griya Perak Tirta Empul adalah untuk membersihkan badan secara lahir dan batin. Selain itu dapat menyembuhkan&nbsp; penyakit &nbsp;medis&nbsp; dan &nbsp;non&nbsp; medis&nbsp; dengan&nbsp; berdasarkan &nbsp;adanya keyakinan/kepercayaan dari masyarakat. <em>Pangluktan air klebutan </em>di Pura Griya Perak Tirta Empul dapat digunakan untuk mengobati penyakit karena <em>air klebutan </em>tersebut mengandung <em>Sulfur </em>(<em>S</em>) untuk menyembuhkan penyakit <em>sekala </em>khususnya penyakit kulit. Selain itu juga dapat menyembuhkan penyakit <em>niskala </em>karena diyakini ada pengobatan <em>daiva vyapasraya</em>. Tata cara panglukatan air klebutan di Pura Griya Perak Tirta Empul terdapat pada rangkaian ritual <em>malukat</em>, yakni diawali dengan <em>matur piuning</em>, <em>malukat </em>di <em>air klebutan</em>, <em>bungkak </em>(kelapa), dan diakhiri dengan persembahyangan</p> Made Ananta Wijaya Kusuma Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 74 81 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6784 BUNGKAK NYUH GADING SEBAGAI TAMBA PERSPEKTIF USADA https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6744 <p>Kelapa gading <em>(Cocos nucifera Linn “Gading”) </em>dalam Ayurveda disebut dengan <em>Nariketa Udakha </em>termasuk golongan tanaman <em>Vanaspatya </em>(berbunga dan berbuah). Buah kelapa/<em>Nariketa </em>termasuk kedalam <em>Osadhi </em>(tanaman obat). Tradisi kearifan lokal di Bali telah memiliki sistem pengobatan berupa <em>usada </em>dan tertulis pada naskah berupa <em>Lontar Usada</em>. <em>Bungkak nyuh gading </em>tidak hanya digunakan sebagai sarana <em>yadnya </em>saja, melainkan digunakan sebagai sarana obat <em>tamba </em>secara turun temurun untuk mengatasi penyakit <em>niskala </em>(<em>adhidaiwika dukha</em>). Penelitian ini dilakukan di kediaman pengobat tradisional Bali (<em>balian) </em>yang terletak di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digunakannya <em>bungkak nyuh gading </em>sebagai obat, khusunya untuk obat <em>tamba niskala. </em>Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan meggunakan teori fenomenologi dan fungsional struktural. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa <em>bungkak nyuh gading </em>dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit&nbsp; <em>niskala </em>(<em>adhidaiwika dukha</em>), pembersihan (<em>sauca</em>) dan <em>pralina </em>penyakit, karena adanya kepercayaan masyarakat serta sifat dari <em>bungkak nyuh gading </em>yaitu bersifat <em>sita guna </em>(dingin), <em>tis </em>(sejuk). Tata cara penggunaan <em>bungkak nyuh gading </em>oleh pengobat tradidional Bali sebagai <em>tamba </em>dengan ritual (1) matur piuning, (2) wawancara riwayat sakit dan diagnosa, (4) proses pengobatan, (5) sembahyang menghaturkan terimakasih. Serta implikasi pemanfaatan dari digunakannya <em>bungkak nyuh gading </em>sebagai obat adalah dapat menenangkan pikiran, melancarkan sistem pencernaan, dan mengontrol tensi dan tubuh menjadi sehat dan bugar.</p> Pande Nyoman Selamet Dirgayasa Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 82 90 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6744 PENGOBATAN HOMEOPATI DALAM MENGATASI GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY DISORDER) DI TIRTA USADA HOLISTIC HEALTH UBUD https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6745 <p>Kecemasan merupakan sebuah hal yang wajar dialami oleh seorang individu. Gangguan kecemasan adalah sekumpulan kondisi yang memberikan gambaran penting tentang kecemasan yang berlebihan, disertai respons perilaku, emosional, dan fisiologi. Berdasarkan hasil survey di klinik Tirta Usada, didapati banyak pasien mengalami gangguan kecemasan dengan keluhan seperti rasa cemas yang berlebih, kesulitan tidur, emosi yang tidak terkontrol serta kurang gairah hidup. Gangguan kecemasan ini akhirnya &nbsp;diatasi dengan&nbsp; Homeopati.&nbsp; Berdasarkan&nbsp; pemaparan&nbsp; di atas, maka &nbsp;dilakukan&nbsp; sebuah penelitian yang berjudul Pengobatan Homeopati dalam Mengatasi Gangguan Kecemasan (<em>Anxiety Disorder</em>) di Tirta Usada <em>Holistic Health &nbsp;</em>Ubud. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu kemampuan Homeopati dalam mengatasi gangguan kecemasan, tata cara penanganan gangguan kecemasan dan implikasi Homeopati dalam penanganan gangguan kecemasan. Penelitian ini menggunakan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; landasan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; teori&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;<em>e</em><em>tnomedicine&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;</em>dan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; fungsionalisme&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;struktural.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Metode penelitian ini menggunakan Pendekatan Ayurweda dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode <em>Purposive Sampling</em>, observasi, wawancara serta dokumentasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa (1) <em>Remedy </em>(obat) Homeopati bekerja dengan cara merangsang tubuh untuk mengupayakan kekuatan alaminya dalam mengatasi penyakit sehingga mencapai keseimbangan dimana <em>remedy </em>(obat) tersebut membawa <em>memory </em>dalam air yang berbentuk getaran dan cukup efektif dalam mengatasi gangguan kecemasan. (2) Tata cara penanganan pasien terdiri dari sesi konsultasi mendalam tentang kondisi pasien, pembacaan <em>zodiac /birth </em>chart pasien, penentuan dan pemberian <em>remedy </em>(obat) yang diresepkan oleh terapis sesuai dengan gejala dan kondisi yang dibutuhkan pasien. (3) Implikasi dari penggunaan Homeopati adalah membantu pasien menurunkan tingkat kecemasan ke batas normal, mengatasi gangguan tidur dan &nbsp;insomnia, mengurangi kebiasaan merokok, mengatasi masalah pencernaan dan menstabilkan emosi.</p> Paskalis Arisandi Ginting Ida Bagus Suatama Ni Made Putri Ariyanti Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 91 99 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6745 TERAPI SUARA UNTUK MENGATASI GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI WISUDA YOGA KLUNGKUNG (STUDI KASUS) https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/6746 <p>Tidur merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental, bahkan tidur sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan intelektual pada anak. Oleh karena itu, kurangnya waktu istirahat ini akan membuat kesulitan pada saat bekerja, fokus belajar menurun, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain pada keesokan harinya. Dalam Ayurweda juga disebutkan jika <em>Tri Upastamba</em> yaitu <em>Ahara</em>, <em>Nidra</em> dan <em>Vihar</em> terganggu maka akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam tubuh yang mengakibatkan adanya penyakit. &nbsp;Gangguan tidur dapat diatasi dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan <em>sound healing </em>atau terapi suara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan teori fenomenologi, teori psikologi dan teori fungsionalisme structural serta pendekatan Ayurweda, khususnya <em>Bhuta Vidya. </em>Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik <em>purposive sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan terapi suara di Wisuda Yoga dapat mengatasi gangguan tidur karena pengaplikasian terapi suara ditambah dengan lantunan mantra “Om” dapat membantu merilekskan pikiran serta pembersihan <em>Tri Sarira</em> dalam tubuh disertai dengan keyakinan dan kepercayaan dari masyarakat dapat mengobati gangguan tidur. Selain itu frekuensi yang dihasilkan dari terapi suara mampu menurunkan gelombang otak dari gelombang otak gamma menjadi gelombang otak delta yang akan membantu memperbaiki kualitas tidur. Tata cara penggunaan terapi suara diawali dengan persiapan singing bowl kemudian tahap pre-talk, doa pembuka, peregangan, sesi terapi selama 45 menit, doa penutup dan diakhiri dengan sesi pre-talk. Implikasi dari penggunaan terapi suara adalah&nbsp; membantu lebih berkonsentrasi dan fokus, membantu menstabilkan tekanan darah dan&nbsp; memudahkan bermeditasi.</p> Ni Ketut Kesti Pramesti Ida Bagus Suatama Ida Bagus Putra Suta Copyright (c) 2024 Widya Kesehatan 2024-11-04 2024-11-04 6 2 100 108 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6746