KUASA PENDIDIKAN ERA GLOBAL PADA SENI TRADISI GENGGONG DI DESA BATUAN, STUDI KASUS SENI PERTUNJUKAN GENGGONG

  • I Nyoman Winyana Universitas Hindu Indonesia
  • I Made Sugiarta Universitas Hindu Indonesia
  • I Putu Gede Padma Sumardiana Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Kuasa, Pendidikan, Seni Genggong Batuan

Abstract

ABSTRAK

            Salah satu penyebab keberadaan kesenian Genggong menjadi tidak populer dalam kehidupan masyarakat masa Global adalah peran pendidikan yang diduga tidak berpihak pada seni Genggong seperti di Desa Batuan. Seni pertunjukan Genggong Batuan di era tahun 1973 sempat menjadi karya seni pertunjukan yang mengundang perhatian khususnya pada pertunjukan seni hiburan. Kekhasan dan keunikan bentuk karya ternyata tidak cukup mampu mempertahankan populeritasnya di panggung hiburan.

            Kajian tulisan ini berangkat dari metode kualitatif yang dirancang guna memperoleh jawaban secara lebih mendalam. Analisis data dilakukan dengan memperhatikan keabsahan data langsung di lapangan selain dokumentasi tersimpan. Teori yang dipakai membedah persoalan kuasa adalah diambil dari teori kuasa yang menekankan pada ranah kuasa dan juga habitus yang terjadi di masyarakat.

            Hasil akhir kajian ini adalah temuan yang berhubungan dengan proses pendidikan seni tradisional Genggong nyatanya tidak terkait dengan aktivitas kegiatan yang hiburan. Keterlantaran yang diakibatnya oleh perubahan gaya hidup dan struktur yang kurang berpihak pada seni Genggong Desa Batuan.

ABSTRACT

One of the causes of the existence of Genggong art became unpopular in the lives of the people of the Global period was the role of education which was allegedly not in favor of Genggong art such as in the Village of Batuan. The performance of Genggong Batuan in the 1973 era had become a performance art work that drew attention especially to entertainment art performances. The peculiarity and uniqueness of the form of work turned out to be not enough to maintain its popularity on the entertainment stage.

The study of this paper departs from qualitative methods designed to obtain answers in more depth. Data analysis is done by paying attention to the validity of direct data in the field besides the stored documentation. The theory used to dissect the issue of power is taken from the theory of power which emphasizes the realm of power and also habitus that occurs in society.

The final result of this study is that findings related to the process of traditional Genggong art education are in fact not related to entertainment activities. The negligence that was caused by changes in lifestyle and structure was not in favor of Genggong Desa Batuan art.

Published
2019-02-14
Section
Articles