Nilai Kearifan Lokal Bali Di Balik Motif Penyelesaian Kredit Macet

Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam SADGUNA

  • Ni Made Pradnyasari Universitas Hindu Indonesia
  • Cokorda Gde Bayu Putra Universitas Hindu Indonesia
  • Ni Wayan Alit Erlinawati Universitas Hindu Indonesia
Keywords: tri hita karana, restrukturisasi kredit, kredit, koperasi

Abstract

This study aims to find out how cooperative managers respond to delays in payment of customers or members in repaying loans due to Covid -19. One of the ways to reduce bad credit is credit restructuring, where in the process of restructuring koperasi sadguna cooperative does not necessarily adopt binding decisions but also has humanitarian strategies in Balinese culture known as "Tri Hita Karana". This research uses descriptive qualitative research method interpretative. The results of this study indicate that Tri Hita Karana is an important guideline for sadguna ksp in dealing with bad loans, which can be seen from the attitudes and actions of cooperative managers who remember the existence of God as the giver of karma phala (parhyangan), attitudes and actions of cooperative managers who always maintain good relations with the customer (pawongan), does not withdraw collateral directly to maintain village stability and reassesses the goods used as collateral (pawongan).

References

Abd Hadi, A. R. (2021). PENELITIAN KUALITATIF STUDI FENOMENOLOGI, CASE STUDY, GROUNDED THEORY, ETNOGRAFI, BIOGRAFI. Purwokerto Selatan: CV. Pena Persada.

Abubakar, L., & Handayani, T. (2021). Kebijakan Stimulus Dampak Covid-19 Melalui Restrukturisasi Kredit Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. RechtIdee, Vol. 16, 88 - 111.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, I. A., & Biyantari, N. K. (2017). Pengaruh Budaya Tri Hita Karana Pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan Pada Indonesia Tourism Development Coporation. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional, 247-258.

Dewi, I. R. (2022). Kredit Bermasalah Pada Koperasi Simpan Pinjam Bhuana Artha Mulia dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya. Kumpulan Riset Akuntansi, 260-266.

Dien Nurfala. (2023, April Minggu). Mengulas Kembali Paradigma Deskriptif-Interpretatif. Diambil kembali dari Kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/diennurfala0955/6444e1b9a7e0fa513227e1b2/mengulas-kembali-paradigma-deskriptif-interpretatif

Dr. Mahyarni . (2013). THEORY OF REASONED ACTION DAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku) . Jurnal El-Riyasah, 13-23.

Drs. I Ketut Wiana, M. (2007). Tri Hita Karana : Menurut Konsep Hindu. Surabaya: Paramita.

Indonesia. (1992). Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3. Dalam Tentang Perkoperasian.

Krisnaningrum, N. A., & Budiasih, I. N. (2021). Implementasi Corporate Sosial Responsibility Berdasarkan Tri Hita Karana Pada Lembaga Perkreditan Desa Kesiman Denpasar Timur. E-Jurnal Akuntansi, 1828-1837.

Larasati, M. D., & Kustina, K. T. (2019). Implementasi Corporate Sosial Responsibility Berdasarkan Konsep Tri Hita Karana Pada Koperasi. Valid Jurnal Imliah, 1-16.

Pakpahan, A. K. (2020). COVID-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro,Kecil dan Menengah. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia.

Parwata, I. B., Prayudi, M. A., & T.A, D. A. (2020). Permasalahan Kredit Macet dan Keyakinan Hukum Karma Phala : Studi Kasus Pada Koperasi Susila Bakti Desa Sangsit,Kecamatan Sawan. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 11 66-76.

Prof.Dr.Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT.Alfabeta.

Putra, C. B., & Muliati, N. K. (2020). Spirit Kearifan Lokal Bali Dalam Akuntabilitas Desa Adat. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 561-580.

Rudianto, S. S. (2010). Akuntansi koperasi : konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan. Jakarta: Erlangga.

Suardana, I. G., Budiartha, I. P., & Ujianti, N. P. (2022). Penyelesaian Kredit Bermasalah Dengan Metode Restrukturisasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Merta Sari di Denpasar Utara. Jurnal Interpretasi Hukum, 1-7.

Swellengrebel, J. (1960). Some General Information. Dalam W. V. Hoeve, Bali: Studies in life, Thought and Ritual (hal. 41). Bali: The Hague.

Tedi Sutardi, I. R. (2007). Antropologi : mengungkap keragaman budaya. Bandung: Setia Purna Inves.

Wijaya, I. W., & Suryanata, I. N. (2021). Akulturasi Nilai Filosofi Tri Hita Karana Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kesiman. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 23-32.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Abubakar & Handayani, 2021)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal 3 Tentang Perkoperasian.

Peraturan Bank Indonesia No.2/15/PBI/2000 Tentang Restrukturisasi kredit.

Undang Undang No.17 tahun 2012 Tentang Perkoperasian.

Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1Tentang Perbankan.

Peraturan otoritas jasa keuangan (OJK) NOMOR 11/POJK.03/2015 BAB 1 Pasal 1 Restrukturisasi kredit.

Published
2024-01-31
How to Cite
Pradnyasari, N. M., Bayu Putra, C., & Erlinawati, N. W. (2024). Nilai Kearifan Lokal Bali Di Balik Motif Penyelesaian Kredit Macet. Hita Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 133-140. https://doi.org/10.32795/hak.v5i1.4189

Most read articles by the same author(s)