TINGKAT KESEIMBANGAN DAN KLASTER EKONOMI HIJAU DI PROVINSI JAWA TIMUR

  • Andini Putri Salsabillah Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya
  • Primastia Risang Narindra Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya
  • Nabigha Arifa Rahardjo Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya
  • Firman Afrianto Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gajah Mada http://orcid.org/0000-0002-9369-8713
Keywords: Green Economy, pembangunan berkelanjutan, kesetimbangan, t-SNE, klasterisasi

Abstract

Di Indonesia, menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan merupakan tantangan dalam pembangunan berkelanjutan. Bappenas merespons dengan meluncurkan Green Economy Index (GEI) untuk menilai kinerja wilayah dalam mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan yang juga ramah lingkungan. Penelitian ini menganalisis keseimbangan green economy di Jawa Timur menggunakan metode pre-processing, analisis korelasi, dan t-Distributed Stochastic Neighbor Embedding (t-SNE). Hasilnya menunjukkan tiga indikator GEI berpengaruh besar terhadap PDRB Jawa Timur: sektor perdagangan, fixed assets, dan tenaga kesehatan. Namun, indikator lingkungan seperti kerapatan vegetasi (NDVI) dan ketersediaan air (NDWI) berpengaruh kecil. Ini menandakan perlunya peningkatan fokus pada aspek lingkungan untuk memastikan kesetimbangan GEI yang mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jawa Timur. Berdasarkan GEI, Surabaya memiliki indeks tertinggi (3,67), sementara Probolinggo, Lumajang, dan Trenggalek terendah. Analisis t-SNE juga membantu mengelompokkan wilayah berdasarkan karakteristik dan strategi pengembangan. Penelitian ini penting dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan dan mencapai keseimbangan green economy di Jawa Timur.

Published
2023-12-30