WACANA KUASA DALAM MITOS PADI DI DALAM GEGURITAN SRI SEDANA
Abstract
Secara historis, seksualitas pada awalnya merupakan strategi budaya guna pembagian kerja, misalnya, tenaga domestik dalam pengasuhan. Setelah perkembangan pesat dalam masa berikutnya beralih bersifat eksploitatif, dari terdapat penaturalan terhadap tugas-tugas jenis kelamin. Dari keiklasan dalam melaksanakan tugas menjadi keharusan dan kepatuhan. Reduksi ini juga dicatat dalam berbagai mitos yang berkembang di masyarakat salah satunya adalah mitos padi. Artikel ini mengkaji tentang wacana kuasa dalam mitos padi dalam Geguritan Sri Sedana. Setelah analisis data, ditemukan bahwa mitos munculnya padi dengan tokoh Dewi Sri dan Dewa Siwa sebagai tokoh utama memiliki suatu relasi kekuasaan yang timpang dimana terdapat asumsi ideologi gender dan ideologi seks. Ideologi gender mengungkapkan adanya suatu perbedaan sosial peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial dimana kedudukan laki-laki lebih tinggi dalam kehidupan sosial. Sedangkan ideologi seks mengungkapkan adanya suatu tirani abadi terhadap konstruksi perempuan sebagai mahluk intuitif sedangkan laki-laki sebagai mahluk rasional.