PEMANFAATAN DAN MAKNA AIR DALAM VEDA

  • Ni Luh Gede Sudaryati UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
Keywords: air, makna, veda, pemanfaatan

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu makhluk hidup mengingat, air menjadikan segala jenis makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan dan makna air dalam Veda. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan pada bulan Oktober 2018. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan air di masyarakat bersumber dari ajaran Veda, yang memiliki makna di masing-masing pemanfaatan tersebut. Adapun pemanfaatan dan makna air dalam Veda sebagai berikut: Air sebagai makna penyembuhan, makna kesuburan, makna penyucian, makna keabadian, makna siklus, dan air sebagai makna pelestarian.

References

Ardika, I Wayan, 2003. Laut dan Orientasi dalam Kebudyaan Bali: Dalam I Gde Semadi Astra (Ed). Guratan Budaya dalam Perspektif Multikultural: 90 - 99. Denpasar: Fakultas Satra dan Budaya, Universitas Udayana.

Bagus, A.A. Gde. 2008. Pelestarian Daerah Aliran Sungai Pakerisan. Perspektif Lingkungan. dalam Forum Arkeologi. (3): 63 – 91.

Budi Adnyana, G.A, 2009. Air Menurut Veda. Cetakan I. ISSN: 978- 979-8496-92-9. Pustaka Bali Post. Denpasar Bali.

Geria, I Made. 2012. Penguatan Jatidiri dalam Perspektif Aktualisasi Arkeologi. Dalam Made Sutaba (Ed). Merajut Kearifan Lokal Membangun Karakter Bangsa:1

-20. Denpasar: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Balai Arkeologi Denpasar.

Jendra, I Wayan. 2008. Tuhan Sudah Mati? Untuk Apa Sembahyang (Sebuah Studi Religiofilosofis Brahmawidya). Surabaya: Paramita.

Panitia Penyusun. 1997. Adi Parwwa. Denpasar: Dinas Pendidikan Dasar, Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

Paramadhyaksa, I Nyoman Widya. 2011. Makna- Makna Figur Naga dalam Budaya Tradisional Bali. Forum Arkeologi. (3): 263-

Sedyawati, Edi. 2009. Semiotika dalam Arkeologi: Candi Jago dalam Tinjauan Semiotik. Dalam Edi Sedyawati (Ed). Saiwa dan Bauddha di Masa Jawa Kuno. Denpasar: Widya Darma.

Susanto, Nugroho. 1999. Simbolisme dalam Arkeologi. Dalam Dewan Redaksi. Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi. (8): 496 - 498. Yogyakarta: IAAI Indonesia.

Utami, Luh Suwita dan I Putu Yuda Haribuana. 2013. Penelitian Peradaban dalam Pengelolaan Sumber Air (Hidro-Arkeologi) di Kawasan Penebel Tabanan Bali. Laporan Penelitian, Balai Arkeologi Denpasar.

Tim Bali Post. 2010. Ajeg Bali, Sebuah Cita-Cita. Denpasar: Bali Post .

Tim Penyusun. 2007. Kamus Bahasa Bali, Bali- Indonesia. Surabaya: Paramita.

Tim Penyusun. 2013. Sejarah Bali. Denpasar: Udayana University Press.

Titib, I Made. 2009. Teologi dan Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Triguna, Ida Bagus Gde Yudha. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Dharma, Universitas Hindu Indonesia.

Wiana, I Ketut. 2005. Ajeg Bali Adalah Tegaknya Kebudayaan Hindu di Bali. Dalam Made Titib (Ed). Dialog Ajeg Bali: 141 - 184 . Surabaya: Paramita.

Windia, Wayan. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak, yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Denpasar: Pustaka Bali Post.

Published
2018-10-10
How to Cite
[1]
N. L. G. Sudaryati, “PEMANFAATAN DAN MAKNA AIR DALAM VEDA”, vw, vol. 1, no. 2, pp. 107-116, Oct. 2018.