KEBERADAAN GAMELAN GAMBANG DIPURA KELACI BANJAR SEBUDI DESA TANJUNG BUNGKAK KEC. DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR
Abstract
Penelitian dengan judul KEBERADAAN GAMELAN GAMBANG DIPURA KELACI ,BANJAR SEBUDI DESA TANJUNG BUNGKAK KECAMATAN DENPASAR TIMUR. Adalah hasil bentuk penelitian dalam bidang studi mengenai bentuk kesenian Tradisional Bali, Gambang adalah gamelan Bali yang termasuk jenis gamelan langka, dengan memiliki fungsi sebagai iringan pitra yadnya atau ngaben. Karena kaitannya dengan upacara kematian. Hal ini membangun kesan gambang adalah gamelan angker dan kramat yang tidak boleh dimainkan secara sembarangan di luar konteksnya pada upacara pitra yadnya. Hal ini menjadi sebuah fenomena bagi peneliti setelah menyelusuri keberadaan Gamelan Gambang di Desa Tanjung Bungkak Denpasar tepatnya di Banjar Sebudi yang dari dulu memiliki dua fungsi yang berlawanan , upacara pitra yadnya yang berkonotasi kesebelan atau kotor dan dewa yadnya yang berkonotasi kesucian namun tempat penyimpanan dari gamelan ini sangat disakralkan di simpan di sebuah tempat suci atau Pura Kelaci di Banjar Sebudi yang tidak diperbolehkan diturunkan dan dimainkan di luar kontek upakara dalam sebuah upacara tertentu. permasalahan penting yang meliputi : Bagaimanakah bentuk Gamelan Gambang di Pura Kelaci Banjar Sebudi, Desa Tanjung Bungkak,fungsi dan makna Gamelan Gambang di Pura Kelaci Banjar Sebudi, Desa Tanjung Bungkak Kecamatan Denpasar Timur ?Dalam penelitian ini memlki ruang lingkup maslah agar idak terjadinya peluasan permasalahan di luar konteks, ini akan digunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menguraikan dan menjelaskan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi dokumen yang kemudian ditranskripsikan dalam bentuk tulisan. Berupa simpulan penelitian sebagai Bentuk atau struktur yang terdapat pada Gamelan Gambang Sebudi Desa Tanjung Bungkak Bentuk Intrumental dan Bentuk Musikal. dan musikalitas atau gending yang selalu dimainkan dalam upacara di pura Kelaci. Dan beberapa Fungsi seperti Estetika , Fungsi Sosial dan budaya dalam Pemaknaan relegius tidak sebatas pada pelengkap sebuah prosesi upacara saja. makna estetis fungsionalnya para musisi di Bali mengasosiasikan melodi yang mereka mainkan dengan tujuan tertentu misalnya untuk suasana pemujaan para Dewata dengan suasana keagungan dalam mengaplemitasikan unsur-unsur pada gending atau lagunya. dengan identitas sosial, dan yang berkaitan warisan budaya tradisional.
References
Arwati, Ni Made Sri. 1992. Hari Raya Galungan. Denpasar: Upada Sastra. Aryasa, I Wayan Madera. 1976/1977. Perkembangan Seni Karawitan Bali.
Denpasar: Proyek Sasana Budaya Bali.
Bandem, I Made Bandem dan Frederik Eugene deBoer. 2004. Kaja dan Kelod,
57
Tarian Bali dalam Tradisi. Penterjemah I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yoyakarta.
_____ ,1986. Prakempa Sebuah Lontar Gamelan Bali. Denpasar: ASTI Denpasar.
Budana, I Wayan. 1984. "Gamelan Gong Luang Di Banjar Apuan Singapadu" Denpasar: ASTI Denpasar.
Benedict, Ruth. 1966. Pola-Pola Kebudayaan. Jakarta: Dian Rakyat.
Dibia, I Wayan. 1978. Pengantar Karawitan Bali. Denpasar: Proyek Peningkatan/ Pengembangan ASTI Denpa
_____, 2003. "Nilai-nilai Estetika Hindu dalam Kesenian Bali" dalam Estetika Hindu dan Pembangunan Bali (ed: Yuda Triguna). Denpasar: Mabhakti
Djelantik, A. A.M. 1990. Pengantar Dasar llmu Estetika Jilid I Estetika Instrumental. Denpasar :STSI.
_____. 1992. Pengantar Dasar llmu Estetika Jilid II Falsafah Keindahan Dan Kesenian. Denpasar: STSI.
Kamus Bali-Indonesia. 1978. Denpasar: Panitia Penyusunan Kamus Bali Indonesia.
Kunst, Jaap. 1968. Hindu-Javanese Instuments (second revised and enlarged edition). The Hague-Martinus Nijhoff.
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia
Listibiya. 1971. Keptitusan Seminar Seni Sakral dan Profan Bidang Tari Bali. Denpasar: Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan
Buingin.Burhan., 2001.Metode penelitian social format kualitatif dan kuantitatif. Surabaya :Erlangga Univercity press.
__________ , 2001. Metodelogi Penelitian Sosial. Surabaya : Airlangga
Iqbal, H. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Gihalva Indonesia.
Koentjaraningrat.2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan
58
(LISTIBIYA) Daerah Bali..
McPhee, Colin. 1966. Music In Bali. London: Yale University Prees
Malinowski, Bronislaw. 1983. Dinamika Bagi Perubahan Budaya: Satu Penyiasatan Mengenai Perhubungan Ras di Afrika. Malaysia:Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia
Moleong, J. Lexy. 1989. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Rembang, I Nyoman, dkk. 1994. Deskripsi Karawitan "Gong Luang". Denpasar: Propinsi Bali.
S. Swarsi .Upacara Piodalan Alit Di Sanggah /Merajan. Surabaya : Paramita , 2003.
Moleong, Lexy, 1994. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Sugiyono .2006. Metde Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D. Bandung: Alfa Beta
Yudha, Triguna, 2000, Teori Tentang Simbol. Denpasar : Widya Dharma.