MAKNA WADAH DALAM UPACARA NGABEN PRATISENTANA ARYA GAJAH PARA

  • I Gede Satria Budhi Utama Universitas Hindu Indonesia
  • I Wayan Arissusila Universitas Hindu Indonesia
  • IB Eka Sutha Harunika Universitas Hindu Indonesia
Keywords: MAKNA, WADAH, SENI RUPA

Abstract

The container in Indonesian is a means of conveying the corpse in the Ngaben ceremony in Bali. The shape and structure of the container is strongly influenced by the soroh or community groups. One of the many types of containers in Bali is the winged container used by Pratisantana Arya Gajah Para in the village of Loaddem. The reason for the use of the Wadah in the Ngaben Pratisentana Arya Gajah Para ceremony in the village of Loaddem is due to the combination of Gamapati inherited by the ancestors of Sira Arya Gajah Para which was then combined with the village Dreshta which is a local belief in the village of Loaddem, District of Loaddem, Regency of Karangasem. 2. The form of the container used in the Ngaben Pratisentana Arya Gajah Para ceremony in the village of Loaddem is a winged container using Boma, Wilmana, Garuda Mungkur corals as a complement. There are several kinds of pepalihan that are applied in the embodiment of this container, including: palih Bacem, Gunung tajak, palih taman, sancak, Bada dara, and rongan, which in each area are decorated with various kinds of ornaments such as keketusan, pepatran, and authorship.

ABSTRAK

Wadah dalam Bahasa Indonesia adalah merupakan sarana pengantar jenazah dalam upacara Ngaben di Bali. Bentuk dan struktur bangun pada wadah sangat dipengaruhi oleh soroh atau kelompok warga. Salah satu dari sekian banyaknya jenis Wadah di Bali adalah Wadah Bersayap yang digunakan oleh Pratisantana Arya Gajah Para di desa Bebandem. Alasan dari penggunaan Wadah dalam upacara Ngaben Pratisentana Arya Gajah Para di desa Bebandem adalah berkat adanya gabungan antara Gamapati yang diwariskan oleh leluhur Sira Arya Gajah Para yang kemudian digabungkan dengan Dreshta desa yang merupakan kepercayaan lokal yang ada di desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. 2. wujud dari Wadah yang dipakai dalam upacara Ngaben Pratisentana Arya Gajah Para di desa Bebandem adalah Wadah bersayap dengan memakai karang Boma, Wilmana, Garuda mungkur sebagai pelengkapnnya. Adapun beberapa macam pepalihan yang diterapkan dalam perwujudan Wadah ini antara lain: palih Bacem, Gunung tajak, palih taman, sancak, Bada dara, dan rongan, yang di setiap bidangnya dihias dengan berbagai macam ornamen seperti keketusan, pepatran, dan kekarangan.

 

References

Bidja, I Made. 2012. Asta Kosala-Kosali Asta Bhumi. Denpasar: Pustaka Bali Post

Damsar. 2013. Pengantar Ilmu Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Ngakan Ketut Acwin. 2010. Arsitektur Rumah Tradisional Bali. Cetakan Ke-3. Denpasar: Udayana University Press

Ngakan Ketut Acwin. 2012. Arsitektur Bangunan Suci Hindu. Cetakan Ke-4. Denpasar: Udayana University Press

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Edisi Revisi Ke-8. Jakarta: Rajawali Pers

Kaler, I Gusti Ketut. 2008. Ngaben, mengapa mayat dibakar ?. Denpasar: Pustaka Bali Post.

Machwe, Prabhakar. 2000. Kontribusi Hindu Wedana di Desa Tribhuana, Abang – Karangasem (Kajian Pendidikan Agama Hindu). Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama dalam Program Studi Ilmu Filsafat Khusus Agama Hindu Universitas Hindu Indonesia Denpasar. Denpasar: UNHI

2011. Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Madrasuta, Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Denpasar : Widya Dharma

Ngakan Made. 2012. Hindu Menjawab 2 Susila Dan Upakara. Bekasi : Media Hindu

Madrasuta, Ngakan Made. 2013. Petunjuk Untuk Yang Ragu. Edisi ke-3. Bekasi : Media Hindu

Mardalis. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta

Meulen, SJ. 1991. Ilmu Sejarah dan Filsafat. Yogyakarta : Kanisius.

Nala, Ngurah. 2001. Upacara Nyiramang Layon. Surabaya: Paramita

Oka, I Dewa Gede, dkk. 2013. Sejarah Maha Gotra Tirta Harum. Surabaya: Paramitha Pandit Shastri,

Narendra Dev. 1963. Sejarah Bali Dwipa (edisi revisi). Denpasar

Parimartha, I Gde. 2013.Silang Pandang Desa Adat dan Dinas di Bali. Denpasar: Udayana University Press

Pulasari, Jro Mangku, dkk. 2008. Cakepan

Suhardana, K.M. 2006. Babad Arya, Kisah Perjalanan Para Arya.

Surayin, Ida Ayu. 2011. Ngaben Khusus Prenawa. Surabaya: Paramita

Surayin, Ida Ayu. 2005. Pitra Yajna. Surabaya: Paramita

Suyoga, Iputu Gede. 2014. Arsitektur Bade Transformasi Konsep Menuju Bentuk. Ubud, Gianyar, Bali: Yayasan Kryasta Guna

Nadia, I ketut. Prastika, I Nyoman. 2008. Arsitektur Tradisional Bali. Fakultas Ilmu Agama Universitas Hindu Indonesia: Widya Dharma

Sandika, I Asta Kosala-Kosali lan Asta Bhumi. Surabaya:

Paramita Ketut. 2011. Pratima Bukan Berhala,Pemujaan Tuhan Melalui Simbol-simbol Suci Hindu. Surabaya: Paramita

Soebandi, Jro Mangku Gde Ketut. 2010. Mengenal Leluhur dari Dunia Babad. Cetakan Ke-3. Denpasar: Pustaka Bali Post

Suardanayasa, I Gede Putu. 2010. Upacara Ngulapin dalam Ngaben Sawa
Published
2022-10-30