TEOLOGI LOKAL PADA PURA BEBATURAN DI DESA TINGGARSARI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG PERSEFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU

  • Komang Agus Triadi Kiswara Universitas Hindu Indonesia
Keywords: teologi Hindu, Pura Bebaturan

Abstract

ABSTRACT

Hinduism is a religion that has quite complex teachings, the essence of Hinduism is contained in the Three Frameworks of Hinduism, namely Tattwa (philosophy) Susila (ethics) Upakara (Ritual). As a medium for internalizing the three teachings of Hinduism, there is a temple which also functions as a medium for worshiping God (Ida Sang Haynag Widhi Wasa). Besides that, the existence of the temple itself has a historical value that is quite important for the development of human civilization. This is marked by the influence of the development of the temple which cannot be separated from the development of culture. One form of temple that has its own uniqueness is the temple with the bebaturan concept where the temple with the bebaturan concept has a significant difference from the shape of the temple in general. We can see this difference from the gods who are worshiped still with local names, the concept of trimadala which does not follow the concept of trimandala in general temples in Bali, and the concept of pelinggih order which still uses natural stone with minimal ornamentation. The estuary of all these differences is the theology that is carried on the concept of the Batura Temple. This is what underlies researchers to be able to examine how Hindu theology is at the Bebaturan temple in Tinggarsari Village, Busungbiu District, Buleleng Regency.

 

ABSTRAK

Agama Hindu merupakan agama yang memiliki ajaran cukup komples, inti sari agama Hindu tertuang dalam Tiga Kerangka Agama Hindu yaitu Tattwa (filsafat) Susila (etika) Upakara ( Ritual). Sebagai media internalisasi ketiga ajaran agama Hindu ini adalah dengan adanya pura yang juga berfungsi sebagai media pemujaan terhadap Tuhan (Ida Sang Haynag Widhi Wasa). Disamping itu keberadaan pura sendiri memiliki nilai histori yang cukup peenting terhadap perkembangan peradaban manusia., hal ini ditandai dengan pengaruh perkembangan pura yang tidak lepas dari perkembangan kebudayaan. Salah satu bentuk pura yang memiliki keunikan sendiri adalah pura dengan konsep bebaturan dimana pura dengan konsep bebaturan ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari bentuk pura pada umumnya. Perbedaan ini dapat kita lihat dari Dewa-dewa yang dipuja masih dengan nama local, konsep trimadala yang tidak mengikuti konsep trimandala pada umunya pura yang ada di Bali, serta konsep tatanan pelinggih yang masih menggunakan Batu alami dengan minim ornament. Muara dari semua perbedaan tersebut adalah teologi yang di usung pada konsep pura bebatura tersebut. Hal inilah yang melandasi peneliti untuk dapat mengkaji bagaimana teologi Hindu pada pura bebaturan yang ada didesa Tinggarsari Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng tersebut.

References

Achmad, Nur, 2001. Pluralitas agama kerukunan dalam keagamaan: Jakarta. Penerbit Buku kompas.

Bevans,B.Stepehen. 2002. Model-model Teologi Kontekstual.Maumere- flores:Ladelero.

Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa, (Yogyakarta : hanindita GrahaWidia,2001)

Akbar, Usman. 2006. Matodologi penelitian dasar. Jakarta ; Bumi aksara.

Ismail, Nawari, Strategi Bertahan Kelompok Agama Lokal, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Koentjaraningrat.1992. Kebudayaan mentalitas dan danPembangunan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Loren Bagus, kamus filsafat, (Jakarta : gramedia pusaka utama, 2005.) 1007

Pageh, I Made. 2018. Dari tahta batu Ke Padmasana: Relasi Kultus Dewa Raja Dalam Pergeseran Sistem Religi di Bali. Prosiding Seminar Nasional. Agama, Adat Seni dan Sejarah di Zaman Mileneal.Hlm 331-348

Prasetyo, Bagyo, dkk.2004. Religi pada masyarakat prasejarah di Indonesia.

Sujono Soekamto, Sosioligi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001)

Suparman, 2015 Tesis Resistensi masyarakat Muslim-Kristen atas rencana pembanguna bandara Internasional di desa gelagah temon kulon progo. UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.

Titib, I Made. Purana Sumber Sejarah Ajaran Agama Hindu Komprehensip. Jakarta : Pustaka Mitra Jaya, 2003
Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Proyek Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi.

Sedmark, Clemens.2002. Doing Local Theologi. Orbis Books:New York
Published
2022-10-31