AKTUALISASI KONSEP PENDIDIKAN KIHAJAR DEWANTORO PADA TARI REJANG LILIT DI DESA TINGGASARI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Persefekif Seni Tari Keagamaan Hindu)

  • Ni Nyoman Wahyu Adi Gotama Universitas Hindu Indonesia
  • A A Dwi Dirgantini Universitas Hindu Indonesia
  • I Gusti Ayu Ngurah Universitas Hindu Indonesia
  • Komang Agus Triadi Kiswara Universitas Hindu Indonesia
Keywords: pendidikan, ki hajar dewantoro, tari rejang lilit

Abstract

Abstrak

Agama Hindu dan kesenain merupakan dua hal yang tak dapat dipisah terutama di Bali. Kehadiran pelaksanaan upacara agama senantiasa memberikan ruang terhadpa kesenian di Bali terutama senitari. Shingga dalam bentuk pementasan dikennal dengan jenis kesenian yaitu Tari wali, Tari Bebali, dan Balih-balihan. Pementasan seni tari senan tiasa memakai konsep. Salah satu konsep yang unik yaitu dimana terdapat aktualisasi nilai-nilai pendidikan Ki haar dewantoro. Nilai-nilai pendidikan ki Hajar Dewantoro dibangun dari mrwah nilai-nilai yang bersumber pada Bangsa iNdonesia. Nilai-nilai pendidikan yang beliau sapaikan tertuang dala semboyaan Ing arso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut wuri Handayani. Ketiga konsep pendidikan yang beliau sampaikan tentunya tidak berlangsung hanya dalam proses pembelajaran namun juga dlam berbagai dimensi salah satunya tertuang dalam seni tari rejang lilit yang dipentaskan dlam upacara di desa Tinggarsari Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng.

 Kata Kunci : Pendidikan Ki Hajr dewantoro, Tari, Rejang Lilit.

Abstract

Hinduism and art are two things that cannot be separated, especially in Bali. The presence of religious ceremonies always provides space for art in Bali, especially dance. So that in the form of staging it is known as the type of art, namely Wali Dance, Bebali Dance, and Balih-balihan. Art performances of Senan dance always use concepts. One of the unique concepts is where there is the actualization of Ki Haar Dewantoro's educational values. Ki Hajar Dewantoro's educational values ??were built from the spirit of values ??originating from the Indonesian nation. The educational values ??he conveyed are contained in the motto Ing arso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso and Tut wuri Handayani. The three educational concepts that he conveyed certainly did not only take place in the learning process but also in various dimensions, one of which was contained in the art of Rejang Lilit dance which was staged in a ceremony in Tinggarsari Village, Busungbiu District, Buleleng Regency.

Keywords: Ki Hajr Dewantoro Education, Dance, Rejang Lilit.

References

Artawan, I Kadek Sefyan. 2013. Tari Rejang Renteng Pada Piodalan Di Pura Desa Desa Pakraman Bebetin Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Program pasca sarjana UNHI.
Bandem, I Made. 1983. Ensiklopedi Tari Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI).
Budayani, Nyoman 2013. Skripsi “Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Tari Baris Kuning pada Upacara Piodalan Dewa Yadnya Di Khayangan Tiga Desa Tejakula Kabupaten Buleleng : UNHI.
Budiartha, Sang Putu, 2012. Pementasan tari Baris Jojor di Pura Penataran Agung di Desa Pakraman Demulih Kecamatan Susut Bangli (perspektif Pendidikan Agama Hindu). Tesis untuk memperoleh gelar magister dalam pendidikan agama pada pasca sarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar.
Dibia, I Wayan. 1985. Mengenal Tari-Tarian Bali Sebelum Abad XX. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia
Endraswara, Wordi, 2003, Metodologi Penelitian Kebudayaan Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Gorda, I Gusti Ngurah, 1983, Etika hindu dan Prilaku organisasi denpasar : Sekolah Tinggi Ekonomi, Datya Dharma Singaraja, Bekerja sma dengan Madya Kriya Gematama Denpasar.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia.2007. Jakarta. Balai Budaya
Kattsoff, Louis. 1987. Element of philosophy,terjemahan : Soejono Soemargono, Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana
Kiswara, Komang Agus Triadi.2021. Pendidikan Yoga dalam Tradisi Meboros di di Desa Busungbiu Kec. Busungbiu Kab. Buleleng.Dharmasmrti. Vol 21 No 2. 68-74
Kiswara, Komang Agus Triadi.2023. Teologi lokal Pada Pura Bebaturan di Desa Tinggarsari Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng Persefektif Pendidikan Agama Hindu .Widyanatya. Vol 4 no 2. 203-215
Koentjaraningrat, 1990, Pengantar Ilmu Antropologi , Jakarta, PT. Bineka Cipta.
Luh Gede Sari Mas. 2012. Skripsi “Nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Pementasan Tari Rejang Kraman Pada Upacara Pujawali Agung Di Pura Puseh Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Moleong, Lexy, J.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Narbuko, Cholid & H. Abu Achmadi.2009. Metodologi Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara
Pariasi, Ni Made. 2006. Tari Rejang Ayunan Dalam Upacara Ngusaba Agung Di Desa Bantiran Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Tesis . Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia.
Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Poloma, Margaret M. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Putra, I Gst.A.G.1980.Cudamani Tari Wali. Denpasar: Percetakan Bali
Soedarsono. 1972. Jawa dan Bali Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia. Yogyakarta: University Gadjah Mada Press

Subagiasta, I Ketut. 2006. Jenis Seni Wali Pengiring Upacara Yajnya yang Dilaksanakan Oleh Umat Hindu di Bali : Institut Seni Indonesia Denpasar
Sudiasih, Ni Wayan 2013. Skripsi “Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Pertunjukan Topeng Prembon di Banjar Bayad Desa Kedisan Tegalalang” : UNHI Denpasar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung.Alfabeta
Supartha, I Gusti Ngurah. 1982. Pengantar Pengetahuan Tari. Depaetremen Pendidikan Dan Kebudayaan
Swanada, I Ketut,2005, Pertunjukan Tari Prabangsa di Banjar Carik, Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Tesis. Tidak diterbitkan, Denpasar : UNHI, program gister (S2) Ilmu agama dan kebudayaan.
Triguna, Ida Bagus Gede Yudha, 2003. Pedoman Penulisan Tesis Program Magister Ilmu Agama Dan Kebudayaan. Denpasar : program pasca sarjana, UNHI.
Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya. 2004. Makna Filosofis Upacara Dan Upakara. Surabaya: Paramita. Ghony, M. Djunaidi & Fausan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Rus Media
Yudabakti, I Made. 2007. Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali. Universitas Hindu Indonesia Denpasar (UNHI)
Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat seni Pertunjukan Indonesia
Wiratmaja Adi, IGK. 1975. Etika, Tata Susila Hindu Dharma.
Anandakusuma, Sri Reshi, 1986, Kamus Bahasa Bali. CV. Kayu Mas
Published
2023-04-27