PENGUATAN NILAI PENDIDIKAN LEWAT GAMELAN GANDRUNG DALAM UPACARA PIODALAN NGINGKUP DI PURA TAMAN LIMUT, PENGOSEKAN KELOD, MAS, UBUD, GIANYAR

  • I Wayan - Sukadana UNHI
  • I Putu Gede Padma Sumardiana - UNHI
  • I Putu Agustana - UNHI
  • Pande Gde Eka Mardiana - UNHI
  • I Komang Gede Sandanu Arta - UNHI
Keywords: gamelan music, educational value, limut garden.

Abstract

 

ABSTRACT

            Gandrung Gamelan is a Balinese gamelan which is a rare type of gamelan, not many areas in Bali, especially in Gianyar Regency, have Gandrung Gamelan, while several areas in the Gianyar Regency area that have Gandrung Gamelan are Banjar Tegenungan, Banjar Pakuwudan, Banjar Sebali, Susut Traditional Village, and Banjar Pengosekan Kelod. Gandrung Gamelan. Like the Gandrung Gamelan at Taman Limut Temple, Banjar Pengosekan Kelod, this Gandrung Gamelan has a unique instrument, its sacred function, where the Gandrung Gamelan at Taman Limut Temple is performed every time the Piodalan Ngingkup is held. Why is the Gamelan Gandrung tradition in the Ngingkup Ceremony at Taman Limut Temple still carried out and what is its educational value to society? The aim of the research is to explain the educational value contained in the Gandrung gamelan tradition. In this research, a qualitative approach is more appropriate to be developed on the grounds that the data obtained from observations, interviews and document studies are spread across the Pengosekan community area. The discussion in it also involves aesthetic and behaviorist theories. The results of his research found that the presence of Gandrung gamelan for society has educational value as an important form of bond in maintaining ritual life as a form of strengthening the existence of religion.

Keywords: gamelan music, educational value, limut garden.

References

Aryasa, I. Wayan. Madra. 1976. Perkembangan Seni Karawitan Bali. Denpasar: Proyek Sasana Budaya Bali.
Aryasa, I. Wayan. Madra. 1983. Pengetahuan Karawitan Bali. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ayu Risky Diah Kencana Dewi, Ni Putu. 2018. Tari Gandrung Pada Upacara Naur Sesangi (Kaul) Di Pura Dalem Banjar Batan Kendal Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan. Denpasar : Skripsi Fakultas Pendidikan Agama dan Seni UNHI Denpasar.
Bandem, I Made . 2013. Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. Yogyakarta : BP Stikom.
Bandem, I Made. 1986. Prakempa Sebuah Lontar Gamelan Bali. Denpasar : Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar.
Dalem, Drs. I Gusti Ketut. 1995. Panca Yadnya. Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya. Denpasar : Pemerintah Provinsi Bali.
David Kaplan and Robert A. Manners. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Djelantik. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Kamus.Bali-Indonesia Beraksara Latin dan Bali. 2008. Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Dengan Badan Pembina Bahasa, Aksara dan Sastra Bali Provinsi Bali
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (2005). Jakarta: PT (Persero) penerbitan dan percetakan.
Koentjaraningrat, 1980. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Kualitstif. Bandung: Tarsito.
Nasution. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Redana, Made. 2006. Panduan Praktis Penulisan Karya Ilmiah dan Proposal. Riset. IHDN Denpasar.
Santika, I Gusti Putu Wulan. 2016. Pementasan Tari Gandrung Dalam Upacara Piodalan Di Pura Dalem, Banjar Tembawu Kelod, Desa Tembawu, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Denpasar : Skripsi Fakultas Pendidikan Agama dan Seni UNHI Denpasar.
Sugiyono. (2011). Metoda Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan O. Bandung: Alfabeta. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.
Suharta, (2005), Kimia Instrumentasi, Jurusan Kimia FMIPA Unimed, Medan.
Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Swarsi, 2003. Upacara Tradisional Piodalan Alit di Sanggah/Merajan. Denpasar: Badan Kebudayaan da Kepariwisataan Bali..
Yudabakti, I Made & Warta, I Wayan. 2007. Filsafat Seni Sakral Dalam Kebudayaan Bali. Surabaya : Paramitha.
Sumber Online;
Anonym.2022.https://www.idntimes.com/life/education/seo-intern/pengertiangamelan
Velrahga Kenivo Dwi. 2021. https://mediaindonesia.com/humaniora/447472/kenali-4-macam-teori-belajar
Informan ;
Adayasa I Wayan, Banjar Pengosekan Kelod, Umur 47 Tahun, pekerjaan pemangku.
Karya I Made, Banjar Pengosekan Kelod, umur 60 tahun, pekerjaan seniman.
Nerda I Nyoman, Banjar Pengosekan Kelod umur 47 tahun, pekerjaan perangkat banjar.
Widiarsa I Dewa Putu, banjar Pengosekan Kelod, umur 52 Tahun, pekerjaan seniman Gandrung.
Published
2023-10-30