KAJIAN NILAI PENDIDIKAN SENI TARI KEAGAMAAN HINDU PADA TARI LEKO DI DESA ADAT SIBANGGEDE KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
Abstract
Tari Leko di Desa Adat Sibanggede merupakan tarian yang unik dan merupakan warisan tari kuno yang terdapat di banjar Parekan Desa Adat Sibanggede. Tarian leko ini mempunyai lima bagian yaitu, Condong Leko, Kupu-Kupu Tarum, Goak Manjus, Onte Leko, dan Paibing-ibingan, namun saat ini tarian ini terancam punah karena jarang dipentaskan.
Dari latar belakang tersebut maka tujuan penelitian ini secara umum adalah agar masyarakat Desa Adat Sibanggede mengetahui secara umum tentang kajian nilai pendidikan agama Hindu dalam tari leko, dan secara khusus masyarakat mengetahui fungsi, struktur. gerak dan makna yang terkandung dalam Tari Leko di desa. Tradisi Sibanggede
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan empiris. Lokasi penelitian terletak di Desa Adat Sibanggede. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Desa Adat Sibanggede dan objeknya adalah Tari Leko di Desa Adat Sibanggede. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode pencatatan dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis analisis dengan menggunakan metode deskriptif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Dalam hal ini Tari Leko di Desa Adat Sibanggede berfungsi sebagai tari hiburan dan kadang juga berfungsi sebagai tari pelengkap Yadnya khususnya Manusa Yadnya karena tari ini sering digunakan oleh masyarakat. masyarakat Desa Adat Sibanggede sebagai sarana membayar nazar atau sacangi. (2) Struktur gerak pad tari leko ditentukan oleh bagian tari leko itu sendiri. Tari Leko ini mempunyai 2 bagian yaitu bagian pertama Pelembar dapat dibagi menjadi empat sesi tari yaitu Condong Leko, Kupu-Kupu Tarum, Goak Manjus, Onte Leko, dan bagian kedua tari Paibing-ibingan yang dimana penonton bisa ikut menari di atas panggung. (3) . Tari Leko di Sibanggede mempunyai beberapa nilai pendidikan tari religi Hindu, antara lain nilai pendidikan tattwa, nilai pendidikan sosial, nilai estetika dan nilai keagamaan yang terkandung dalam tari Leko.
References
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: PT Rineka Cipta.
Alwasilah, A. C. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya & Pusat Studi Sunda.
Aswar, 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama.
Ayu Arini, A.A. 2010. Leko Sibanggede Tari Pergaulan Yang Merakyat. Yogyakarta: ISBI
Cholid Narbuko. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto. SS. 1994. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: apollo.
Dibia, I Wayan. 1978. Perkembangan Seni Tari di bali. Denpasar: Proyek Sasana Budaya Bali.
Dinas Pendidikan Dasar Prov. Bali. 1991. Kamus Bali Indonesia: Balai Pustaka.
Dhika, I. Putu Gede Jatma, I. Made Sudarsana, and I. Wayan Sukadana. "TARI JOGED BUMBUNG PINGIT DALAM UPACARA PIODALAN DI PURA DALEM SASIH, BANJAR SASIH DESA ADAT PANJER, KECAMATAN DENPASAR SELATAN (NILAI-NILAI PENDIDIKAN SENI TARI KEAGAMAAN HINDU)." WIDYANATYA 4.1 (2022): 80-89.
Dwija, I Wayan. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Amlapura: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Amlapura.
Dwija, I Wayan. 2016. “Metodologi Penelitian Pendidikan” (Bahan Ajar). Amlapura: Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Amlapura. Gorda, I Gusti Ngurah.1997. Metode Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi.Denpasar: Widya Kriya Gauttama.
Gorda, I Gusti Ngurah.1997. Metode Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi.Denpasar: Widya Kriya Gauttama.
Joko Subagyo., P. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kaler, I Gusti Ketut, 1982. Tuntunan Muspa. Denpasar: Guna Agung
Koentjaraninggrat. 1987. Sejarah Teori Antropologo 1. Jakarta: UI Pres
Mardana, I Nyoman. 2008. Peranan Orang Tua Dalam Kehidupan Beragama Terhadap Perkembangan Anak di Sekolah Dasar Sarasswati V Denpasar. Denpasar: UNHI
Margono, S., 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Meleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Suardana, I Ketut dan Gede Ngurah sumpena. 1993. Metodologi Penelitian. Singaraja: STKIP Singaraja.
Sudarsana, I.B.Putu. 2003. Ajaran Agama Hindu (Acara Agama). Yayasan Dharma Acarya: Mandara Sastra.
Sudarsana, I Made 2019. Artikel Drama Tari Gambuh Gaya Batuan. Widyanata
Sudarsana. I Made. 2018. Tari Sandar Sebagai Benteng Pertahanan Adat Di Desa Kedonganan Kuta. Widyanata
Sudarsana, I. Made. "POTRET TRADISI MEBUUG-BUUGAN KEARIFAN LOKAL & PARIWISATA BUDAYA." (2023).
Sudarsana, I. Made, and Ida Ayu Gede Prayitna Dewi. "Aktualisasi Tradisi Mebuug-Buugan Sebagai Benteng Budaya di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung." WIDYANATYA 1.2 (2019): 1-17.
Sudirga, Ida Bagus. 2007. Widya Dharma Agama Hindu. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suratmini, Ni Wayan, Dkk. 2002. Agama Hindu. Jakarta: Ganeca Exact.
Indonesia. Denpasar: Dinas Penganggaran Provinsi TK.I Bali.
Tim Penyusun. 2004. Widya Dharma Agama Hindu. Bandung: Ganeca Excact
Titib, I Made. 2001. Teologhi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Wiratini, Ni Made. 2011. Tari Penyambutan Dari Pendet Hingga Sekarjagat. Denpasar: Institute Seni Indonesia Denpasar.
Yudhabhakti, I Made, I Wayan Watra. 2007. Filsafat Seni Sakral Dalam Kebudayaan Bali. Surabaya: Paramita.