PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU YANG TERKANDUNG DALAM GEGURITAN PANCA DATU WIT DASAR JAGAT BALI DI DESA UBUNG KAJA KECAMATAN DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR
Abstract
Perkembangan agama Hindu di Bali tidak bisa lepas dari aspek seni dan kebudayaan yang mengiringi didalamnya. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian yang ada di Bali, yang berbentuk karya sastra klasik, atau lebih dikenal dengan sebutan Geguritan. Geguritan merupakan sastra klasik yang perlu dikaji, karena didalam Geguritan terdapat nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu. Salah satu karya sastra klasik yang berbentuk Geguritan adalah Geguritan Panca Datu Wit Dasar Jagat Bali. Geguritan ini merupakan geguritan yang sangat bagus dijadikan sebagai media penanaman nilai Pendidikan Agama Hindu, karena didalam Geguritan ini kaya akan nilai pendidikan yang dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab permasalahan: Untuk mengetahui nilai, proses dan implikasi dari penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Panca Datu Wit Dasar Jagat Bali di Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara kota Denpasar. Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian ini adalah: Penelitian ini berbentuk rancangan kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik kepustakaan, observasi, dan wawancara.
Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh simpulan sebagai hasil penelitian, sebagai berikut: (1) Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Panca Datu Wit Dasar Jagat Bali yaitu Nilai Pendidikan Tattwa, Pendidikan Susila, dan Nilai Pendidikan Upacara, (2) Proses Penanaman yang digunakan yaitu melalui proses pesantian, (3) Implikasi dari penanaman nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Panca Datu Wit Dasar Jagat Bali yaitu memberikan hasil yang cukup baik dimasyarakat, masyarakat lebih mengetahui makna dan tujuan dari upacara yang dilakukan, meningkatkan dan menumbuhkan sraddha bakti akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
References
Adnyana, Putu, I. Gede Suwindia, dan I.Nyoman Raka. Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu Pada Gaguritan Sucita Karya Ida Ketut Jelantik. JURDIKSCA: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Mahasiswa Pascasarjana 1.2 (2022):288-297.
Atmaja, I Made Nada. 2010, ETIKA HINDU. Paramita. Surabaya.
Agus Supriyono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdul Rohman, Pembiasaan Sebagai Basis Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Remaja, Jurnal Nadwa 6, No. 1, (2012), 165.
Budiyasa, Nyoman dan I Ketut Purnawan. 1997. Kesenian Daerah dan Sosial Budaya. Sub Mata Pembelajaran Tembang SMP Kelas II. Denpasar: PT. Intan Pariwara.
Budiani. 2013. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu yang Terkandung Dalam Gaguritan Pandawa Seda. Skripsi. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia.
Burhanuddin, Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori Belajar Bermakna dan Pembelajaran. Jogjakarta:Penerbit Ar-Ruzz Media.
Cudamani. 1993. Pengantar Agama Hindu. Jakarta: Hanuman Sakti.
Damayanti. 2006, Seni Budaya. Jakarta: Paramita.
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.
Dewi. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Gaguritan Dukuh Kawi. Skripsi. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia.
Darmayasa. 2017. Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Gaguritan Sarameya. Skripsi. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia.
Dibia. Wayan. 2003. Nilai-nilai Esterika Hindu dalam Kesenian Bali. Penyunting, Ida Bagus Yudha Triguna Denpasar : Program Magisten ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia bekerja sama dengan Penerbit Widya Dharma.
Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.
Gautama,Budha Wayan. Penuntun Pelajaran Gending Bali. Denpasar: CV. Kayumas Agung, 2007.
Herimanto, 2010. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Islamy. (2003). Prinsip-Prinsip Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bina Aksara
Koentjaraningrat, 1992. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
K. Bertens. 1994. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mardalis. (2004). Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara.
Mas Putra, 1998. Panca Yadnya. Surabaya: Paramita.
Moleong, J, lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Pudja, Gde. 1980. Rg Weda Mandala X, Weda Sruti – Mantra Samhita Bagian I. Jakarta : Proyek Pembinaan Sarana Keagamaan Hindu Departemen Agama RI.
Pudja, G. 1981. Bhagawadgita (Pancama Weda). Jakarta : Mayasaari.
Poerwadarmita. 1976. Landasan Dalam Teori-teori. Yogyakarta: Kanisius.
Ricoeur, Paul. Hermeneutika Ilmu Sosial, Terj. Muhammad Syukri. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2006.
Ratna, I Nyoman Kuta, 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukartha, 1 Nyoman. 2015. "Kelisanan dalam Tradisi Mabebasan di Bali". Disertasi. Denpasar: Program Doktor (S3) Pascasarjana Universitas Udayana.
Suarka, I Nyoman, 2009, Telaah Sastra Jawa Kuna. Denpasar: Pustaka Larasan.
Suwardani, Ni Putu dkk. 2012. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi Denpasar Pustaka Larasati.
Subagya, P.Joko. 1999. Metode Penelitian Dalam Teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.
Sugriwa. IBG. 1977. Penuntun Pelajaran Kakawin. Denpasar: CV Kayu Mas.
Suadnyana, Ida Bagus Putu Eka. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Dongeng I Belog. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2, 59-72.
Sanjaya. Putu. 2011. Filsafat Pendidikan Agama Hindu Surabaya Paramita.
Sumaryono, E. 1999. Hermeneutika: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Silalahi, Amin. 2005. Strategi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Surabaya: Batavia Press
Suhardana. 2006. Etika dan Moralitas Hindu Bahan Kajian Untuk Memperbaiki Tingkah laku. Surabaya : Paramita.
Semi M. Antar. 1998. Anatomi Sastra Padang. Penerbit Yayasan Angkasa Raya.
Sumaryono, 1999. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.