PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 MENDOYO
Abstract
Berlakunya KBK yang dikembangkan menjadi KTSP menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan yaitu orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih berpusat pada murid. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray menjadi salah satu inovasi yang diterapkan guru pendidikan agama Hindu dalam pembelajaran pendidikan agama Hindu pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Mendoyo, Jembrana. Teori konstruktivistik dan behavioristik menjadi relevan disandingkan dalam memahami berbagai fenomena yang hadir dalam penerapan model pembelajaran dimaksud. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) pembelajaran pendidikan agama Hindu dilakukan dengan cara pembagian kelompok secara heterogen dan melaksanakan setiap tahapan-tahapan dari model pembelajaran Two Stay Two Stray, (2) guru dapat melatih siswa menjadi lebih aktif lagi dalam menerima proses pembelajaran pendidikan agama Hindu, (3) kendala-kendala yang dihadapi guru agama Hindu dalam penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray yaitu ada beberapa siswa yang kurang mengerti dengan tujuan bertamu ke kelompok lain dan siswa yang aktif di dalam model pembelajaran ini hanya beberapa saja, sehingga pembelajaran kurang efektif karena waktu yang diperlukan juga cukup panjang. Dengan demikian guru harus benar-benar menjelaskan kepada siswa tujuan dari bertamu dan mengatur waktu agar tidak kekurangan waktu.