NILAI PENDIDIKAN PADA TARI REJANG PAMENDAK DI PURA LUHUR BATUKAU
Abstract
Pelaksanaan yadnya bagi umat Hindu, tidak hanya dalam bentuk upacara saja, akan tetapi melalui karya seni salah satunya seni Tari. Hampir tidak ada upacara ritual agama Hindu di Bali yang tidak dilengkapi dengan sajian tari-tarian, baik yang merupakan bagian dari upacara adat atau agama, sebagai sajian penunjang untuk melengkapi pelaksanaan upacara, maupun sebagai hiburan yang bersifat sekuler. Tari Rejang Pamendak sebagai bagian dari pelaksanaan upacara agama dimana kata â€Pamendak†mengandung makna memendak para Dewa yang berstana di Pura Batukau dari payogan dihadirkan pada saat upacara penyineban serangkaian Pujawali atau Piodalan di pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Umanis Galungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggungkap dua hal yaitu bagaimana bentuk tari Rejang Pamendak dan nilai pendidikan apa saja yang terkandung dalam tari Rejang Pamendak. Maka diperoleh kesimpulan bahwa tari Rejang Pamendak ditarikan oleh 10 orang atau lebih para wanita yang sudah menikah dengan membawa sarana dupa. Gerakan serta kostum sangat sederhana dan menggunakan gamelan Gong Kebyar dengan bilah daun sembilan. Nilai pendidikan yang terkandung pada Rejang Pamendak adalah Nilai Pendidikan Religi, Nilai Pendidikan Estetika, Nilai Pendidikan Etika,dan Nilai Pendidikan Tattwa.