KULINARI BALI DARI RITUAL MENUJU KOMERSIAL
Abstract
Bali, memiliki berbagai keunggulan dalam berbagai sisi, terutamanya bila dilihat dari
sisi seni, budaya, dan ritual kegamaannya yaitu Hindu Bali. Hal inilah yang menjadikan Bali
tersohor ke seantero dunia. Tidak salah kemudian Bali berkembang menjadi destinasi
pariwisata favorit. Berduyun-duyun masyarakat nusantara dan mancanegara berkunjung ke
Bali. Selain aktivitas seni budaya yang menjadi unggulan dan tujuan utama wisatawan
berkunjung, kini telah berkembang keinginan masyarakat pariwisata untuk bisa menikmati
sajian makanan tradisional khas Bali. Sajian berupa makanan tradisional khas Bali, yang
awalnya merupakan suguhan atau sajian dalam rangka kegiatan keagamaan (ritual), saat ini
telah menjadi pilihan untuk suguhan bagi wisatawan. Selain beragam jenisnya ada beberapa
hal yang menjadi perhatian dalam menyuguhkan makanan tardisional kepada wisatawan yaitu
cara pengolahannya yang memperhatikan sisi kesehatan dan kebersihan (hygiene sanitation).
Lengkap, Bali tidak saja menjadi destinasi dengan keunggulan alam dan aktivitas budaya,
namun saat ini telah menjadi incaran para pecinta kuliner dari berbagai belahan dunia.
References
Covarrubias, Miguel. 2013. Pulau Bali –Temuan yang Menakjubkan. Denpasar: Udayana University Press
Cok Ace, 2019. Taksu di Balik Pembangunan Pariwisata Bali. Percetakan Bali. Denpasar
Hartoko, Dick. 1991. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.
Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Shadily, Hassan. 1991. Ensilokpedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve
Sidemen, Ida Bagus Purwa. 2022. “Adhyaya Budaya – Membaca Budaya, Agama Hindu, dan Sor Singgih Pariwisata
Bali”. Pustaka Pranala Yogyakarta
Suada, I Nyoman. 2013. Bali dalam Perspektif Sejarah dan Tradisi – dalam Relevansinya dengan Era Global Menuju Keajegan Bali yang Harmonis. Surabaya: Paramita.
Subagiasta, I. Ketut. 2008. Pengantar Acara Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
----------------------. 2007. Etika Pendidikan Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
----------------------. 2008. Sradha dan Bhakti. Surabaya: Paramita.
Sudarsana, I.B. Putu. 1998. Filsafat Yadnya –Ajaran Agama Hindu. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya. Percetakan Mandara Sastra.
----------------------. 2005. Upadesa. Ajaran Agama Hindu. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya. Percetakan Mandara Sastra.
Sudharta, Tjok Rai. 2009. Sarasamuccaya – Smerti Nusantara. Surabaya: Paramita.
Suhardana. 2008. Uparengga dan Dharma Paebatan. Surabaya: Paramita.
Suandra, I Made. Dharma Caruban (Tuntunan Ngebat). CV. Kayumas. 1990.
Sutjaja, I Gusti Made. 2003. Kamus Sinonim Bahasa Bali. Denpasar: Universitas Udayana.
Tim Penyusun. 2001. Ensiklopedi Hindu. Surabaya:Paramita.
Triguna, I.B. Gede Yudha. 2000, Bali Unik, Denpasar: Widya Dharma.
Wiana. 2007. Tri Hita Karana – Menurut Konsep Hindu. Paramita Surabaya.
Wijayananda. Ida Pandita Mpu Jaya. 2004. Makna Filosofis Upacara dan Upakara. Surabaya: Paramita.
WIDYANATYA | Volume 6 Nomor 2 | 2024 e-ISSN:2656-7573/P-ISSN:2088-88878
WIDYANATYA | Volume 6 Nomor 2 | 2024 e-ISSN:2656-757
Zoetmulder. 2004. Kamus Jawa KunoIndonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
https://www.detik.com/bali/kuliner/d6366924/10-kue-khas-bali-yangenak-dan-cocok-untuk-oleh-oleh.
https://www.kompas.com/food/read/2021/03
/13/103900075/resep-batun-bedil-khas-balicamilan-yang-mirip-bubur-candil-?page=all.
1
, I Gede Badra Buana Putra2
Program Studi Agama Hindu
Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia
Purwasidemen69@gmail.com
Godesrr03@gmail.co