WARAK KERURON SEBAGAI WUJUD UPACARA PITRA YADNYA PALING SEDERHANA
Keywords:
Warak Keruron, Keguguran, Pitra Yadnya Paling Sederhana
Abstract
Sebuah tradisi yang dijaga dengan baik merupakan salah satu alat penyaring bentuk serbuan kehidupan modern. Semuanya bisa dipilah, mana yang baik dan mana yang buruk, dengan mengacu pada ajaran tradisi yang memiliki nilai-nilai luhur. Umat Hindu memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada disebabkan oleh suatu hal yang ada atau terjadi sebelumnya. Dari keyakinan tersebut memunculkan sebuah konsep hukum alam yang disebut dengan Karmaphala, atau hasil dari perbuatan. Sehubungan dengan hal tersebut, sebuah upacara yaitu Warak Keruron merupakan salah satu cara untuk membebaskan roh bayi dari belenggu yang mengikatnya di dunia agar sang roh dapat kembali ke asalnya. Bilamana hal ini tidak dilaksanakan tentu dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kehidupan sang ibu maupun sang ayah. Selama ini istilah Warak Keruron sangat jarang terdengar di masyarakat, padahal upacara ini sendiri sudah ada sejak dahulu. Warak Keruron bertujuan serta berfungsi untuk membersihkan atau mensucikan kondisi seorang ibu secara psikologis maupun jasmani. Roh yang di upacarai akan kembali ke alamnya dengan jalan sempurna sedangkan bagi orang tua yang masih mengharapkan keturunan diberikan kemudahan dan siap secara lahir bathin. Demikian pentingnya upacara Warak Keruron sebagai bentuk paling sederhana dalam upacara Pitra Yadnya dan sebaiknya dilakukan oleh pasangan suami istri atau bagi yang mengalami keguguran.References
Atmaja, I. G. (2024). Warak Keruron Upacara Bagi Mereka yang Mengalami Keguguran. Jurnal Pangkaja.
Gautama, W. B. (2008). Tutur Rare Anggon. Surabaya: Paramita.
Gunadha, I. B. (2013). Panca Sraddha Lima Prinsip Keimanan Hindu Indonesia. Denpasar: Widya Dharma.
Kiriana, N. (. (n.d.). Sinkretisme Dalam Agama Hindu Dan Buddha Di Bali. Jurnal Penjaminan Mutu, 71-78.
Kusuma, I. P. (2021, November). Proses Upacara Warak Keruron. Retrieved from Scribd: https://www.scribd.com/document/539452319/Proses-Upacara-Warak-Kruron
Lilik, L. &. (n.d.). Esensi Tri Hita Karana Perspektif Agama Hindu. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Dan Budaya, 60-80.
Subagiasta, I. K. (2006). Teologi, Filsafat, Etika Dan Ritual. Surabaya: Paramita.
Sudarsana, I. P. (2002). Ajaran Agama Hindu Upacara Pitra Yadnya. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya Percetakan Mancara Sastra.
Suhardana, K. (2008). Tri Rna Tiga Jenis Hutang Yang Harus Dibayar Manusia. Klungkung: Paramita Surabaya.
Sukrawati, N. M. (2022). Panca Yadnya. Denpasar: UNHI PRESS.
Sura, d. (2002). Agastya Parwa Teks dan Terjemahan. Denpasar: Widya Dharma.
Triguna, I. B. (2013). Swastikarana Pedoman Ajaran Hindu Dharma. Jakarta: PT Mabhakti.
Widana, I. G. (2019). Filosofi Ritual Hindu, Pergeseran Antara Konsep Dan Konteks. Dharmasmrti, 28-34.
Wirata, I. W. (2022). Fenomenologi Pelaksanaan Upacara Ngaben (Pitra Yadnya) di Kota Mataram (Pendekatan Sosiologi Agama). Jayapangus Press, 89-97.
Gautama, W. B. (2008). Tutur Rare Anggon. Surabaya: Paramita.
Gunadha, I. B. (2013). Panca Sraddha Lima Prinsip Keimanan Hindu Indonesia. Denpasar: Widya Dharma.
Kiriana, N. (. (n.d.). Sinkretisme Dalam Agama Hindu Dan Buddha Di Bali. Jurnal Penjaminan Mutu, 71-78.
Kusuma, I. P. (2021, November). Proses Upacara Warak Keruron. Retrieved from Scribd: https://www.scribd.com/document/539452319/Proses-Upacara-Warak-Kruron
Lilik, L. &. (n.d.). Esensi Tri Hita Karana Perspektif Agama Hindu. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Dan Budaya, 60-80.
Subagiasta, I. K. (2006). Teologi, Filsafat, Etika Dan Ritual. Surabaya: Paramita.
Sudarsana, I. P. (2002). Ajaran Agama Hindu Upacara Pitra Yadnya. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya Percetakan Mancara Sastra.
Suhardana, K. (2008). Tri Rna Tiga Jenis Hutang Yang Harus Dibayar Manusia. Klungkung: Paramita Surabaya.
Sukrawati, N. M. (2022). Panca Yadnya. Denpasar: UNHI PRESS.
Sura, d. (2002). Agastya Parwa Teks dan Terjemahan. Denpasar: Widya Dharma.
Triguna, I. B. (2013). Swastikarana Pedoman Ajaran Hindu Dharma. Jakarta: PT Mabhakti.
Widana, I. G. (2019). Filosofi Ritual Hindu, Pergeseran Antara Konsep Dan Konteks. Dharmasmrti, 28-34.
Wirata, I. W. (2022). Fenomenologi Pelaksanaan Upacara Ngaben (Pitra Yadnya) di Kota Mataram (Pendekatan Sosiologi Agama). Jayapangus Press, 89-97.
Published
2025-04-25
Section
Articles