TANTRISME DI DALAM AGURON GURON KAWIKON BUDHA PAKSA DI GRIA BUDAKELING

  • Ida Made Santi Utama Universitas Hindu Indonesia
  • I Wayan Suka Yasa Universitas Hindu Indonesia
  • I Wayan Budi Utama Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Tantrisme,, aguron-guron,, sistem perguruan kependetaan

Abstract

Artikel ini membahas tentang Tantrisme di dalam aguron-guron kawikon budha paksa di Gria Budakeling. Tantrisme dalam aguron-guron kawikon budha paksa merupakan inti dari ajaran kependetaan dari mazhab budha wajrayana, yang telah berlangsung sejak jaman dahulu serta diwarisi dan dipertahankan secara turun temurun oleh keturunan dari keluarga Gria Budakeling yang merupan keturunan dari Dang Hyang Astapaka seorang Pendeta Budha Kasogatan. Sebagai sebuah system perguruan kependetaan budha paksa, kitab Sang Hyang Kamahayanikan merupakan pegangan utama ditambah kitab-kitab dari siwa paksa seperti kitab silakramaning aguron-guron, silakrama, vrati sesana, siwa sesana dan lain-lain. Kitab Sang Hyang Kamahayanikan merupakan kitab kuno yang bersifat Tantris. Memuat ajaran filsafat jalan pembebasan, materi kependetaan serta tata aturan hubungan Guru/Nabe dan murid kerohaniannya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-05-01
How to Cite
[1]
I. M. Santi Utama, I. W. S. Yasa, and I. W. B. Utama, “TANTRISME DI DALAM AGURON GURON KAWIKON BUDHA PAKSA DI GRIA BUDAKELING”, ds, vol. 19, no. 1, pp. 15-27, May 2019.