SAKRALISASI PRALINGGA DI PURA DALEM PAKERISAN
(Potret Kehidupan Sosial Religius Umat Hindu di Kota Denpasar)
Abstract
Pelaksanaan sakralisasi pralingga di Pura Dalem Pakerisan merupakan salah satu wujud ritual keagamaan Hindu yang dilaksanakan terkait dengan keberadaan pralingga (barong, rangda, dan telek) di Pura Dalem Pakerisan. Prosesi ini berimplikasi terhadap kehidupan sosial dan religius umat Hindu di Desa Pedungan. Implikasi sakralisasi pralingga di Pura Dalem Pakerisan Desa Pedungan, dalam aspek kehidupan sosial terjadinya reproduksi struktur dan praktik sosial, yang
ditandai dengan pembentukan struktur baru oleh pihak (lembaga) yang memiliki otoritas dalam melegitimasikan pelaksanaan sakralisasi pralingga; keharmonisan pawongan, diamati pada kebijakan yang dibuat sangat dirasakan oleh umat Hindu terutama umat yang bekerja, karena tindakan tersebut dianggap efisien dan efektif sebagai masyarakat kota yang di satu sisi sebagai pekerja di setiap instansi, dan juga sebagai umat beragama yang mempunyai kewajiban berbhakti kepada-Nya, serta kewajiban sebagai masyarakat adat. Dalam kehidupan religius, berimplikasi terhadap tindak koversi internal sehingga sistem-sistem ritual yang dilaksanakan telah beradaptasi
dengan sistem ritual di daerah lainnya; revitalisasi nilai agama terjadi yang merupakan proses
sejalan dengan upaya atas kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat kota yang mengikuti
arus modernisasi.