KAJIAN ETNOMEDISIN LIRIK PUPUH PUCUNG DAN AKTUALISASINYA PADA PERILAKU SOSIO-RELIGIUS MASYARAKAT HINDU BALI

  • Putu Sabda Jayendra Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • Gusti Ngurah Yoga Semadi 2. Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • I Wayan Dauh Universitas Hindu Indonesia
Keywords: pupuh pucung, lirik, etnomedisin.

Abstract

Pupuh Pucung merupakan salah satu bentuk kearifan lokal Bali yang berbentuk nyanyian tembang atau gending. Masyarakat Bali juga lazim mengenalnya dengan istilah “gending Bibi Anu” dan tergolong dalam kelompok Sekar Alit. Lirik Pupuh Pucung ini dalam pemahaman mayoritas masyarakat Hindu di Bali dikait-kaitkan dengan tuntunan hidup, pembentukan karakter, serta membentuk manusia yang sejati dan utama. Namun lirik dalam Pupuh Pucung juga memiliki makna lain dalam perspektif ilmu kesehatan. Lirik tersebut mengandung petunjuk (clue) tentang dasar pencegahan penyakit. Hal ini karena apabila dikaitkan dengan kehidupan sosio-religius masyarakat Hindu Bali, sarana yang disebutkan dalam lirik tersebut berupa mesui dan bawang sangat lumrah digunakan dalam berbagai ritual keagamaan dan perlindungan dalam aspek magis. Dengan kata lain, berbagai ritual yang menggunakan sarana yang disebut secara tersurat dalam lirik Pupuh Pucung tersebut sesungguhnya merupakan pola-pola etnomedisin. Etnomedisin merupakan pola-pola tindakan yang berhubungan dengan pengobatan medis dengan unsur-unsur budaya. Oleh sebab itu, perilaku religius yang berpedoman pada lirik Pupuh Pucung tersebut sesungguhnya bukan tindakan yang berdasar mitos semata, namun dapat dikaji kebenarannya secara ilmiah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-10-10
How to Cite
[1]
P. Sabda Jayendra, G. N. Yoga Semadi, and I. W. Dauh, “KAJIAN ETNOMEDISIN LIRIK PUPUH PUCUNG DAN AKTUALISASINYA PADA PERILAKU SOSIO-RELIGIUS MASYARAKAT HINDU BALI”, ds, vol. 22, no. 2, pp. 89-95, Oct. 2022.