FILOSOFI RITUAL HINDU, PERGESERAN ANTARA KONSEP DAN KONTEKS
Abstract
Mayadnya adalah kewajiban (mutlak) bagi umat Hindu. Landasan teologi Hindu mendoktrin bahwa dunia beserta segenap isinya diciptakan Tuhan (Prajapati) melalui yadnya. Sehingga sebagai salah satu wujud bhakti umat Hindu kehadapan Tuhan adalah dengan melaksanakan yadnya. Sebenarnya ada beberapa pengertian yadnya, di antaranya pengorbanan, pemberian, pengabdian, pelayanan, namun yang lumrah dipahami dan dilaksanakan umat Hindu adalah dalam bentuk ritual. Aktivitas ritual itu sendiri dikemas dalam pelaksanaan upacara lengkap dengan sarana upakara bebantennya (sesaji). Sampai pada titik ini, pengertian yadnya mengalami penyempitan makna, seolah sebatas atau terbatas pada kegiatan ritual semata. Terjadi kemudian pergeseran antara konsep dalam konteks pelaksanaannya, dimana filosofi mayadnya cenderung berkembang lebih ke arah materialisasi ide-ide ketuhanan, dibandingkan dengan transendensi ke arah penguatan sikap dan perilaku berketuhanannya.