NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM UPACARA MAPINTON DI PURA CANDI GORA DESA PAKRAMAN TIANYAR KABUPATEN KARANGASEM
Abstract
Mapinton di Pura Candi Gora sebagai pelaksanaan prosesi upacara sakral memiliki arti penting, baik yang tampak (manifest) maupun yang tidak tampak (laten). Sehingga dapat mempertahankan keberadaannya serta mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat pendukungnya. Mapinton sebagai sarana menunjukkan jati diri anak yang suputra, diupacarai, dihormati dan diagungkan, serta sebagai penyempurna kegiatan ritual. Upacara mapinton di Desa Pakraman Tianyar Karangasem memiliki keunikan tersendiri yakni mempersembahkan babi guling sebutan untuk babi yang dibakar. Persembahan babi guling ini dilakukan di Pura Candi Gora.
References
Anandakusuma, Sri Rshi. 1986.Kamus Bahasa Bali.CV Kayumas Agung. Arikunto, Suharsini, 2002, Prosudur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Colid, N. H Abu acmadi. 2001. Metodelogi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara
Craib, Ian,1986, Teori-Teori Sosial Modern dari Pirsos sampai Habermas, Jakarta : CV. Rajawali.
Jendra, Wayan. 1989. Cara Mencapai Moksha Di Zaman Kali. Denpasar : Yayasan Darma Naradha.
Koentjaraningrat, 1980, Sejarah Teori Antropologi 1, Jakarta : Universitas Indonesia
, 1983, Metode – Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia.
, 1990. Teori Antropologi II. Jakarta : U.I Press. Maleong, Lexy J,1990, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
37 WIDYA WERTTA Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020
Pemda Prov Bali, Himpunan Hasil Paruman Sulinggih, Parisada Hindu Dharma Indonesia provinsi Bali, Tahun 1990- 1998.
Pemda Prov Bali, Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek Aspek Agama Hindu I – XV, Tahun 1999/2000.
Parisada Hindu Dharma Indonesia. 1983. Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tapsir Aspek-Aspek Agama Hindu I-XV
Prabhakar Machwe, (terjemahan), 2000, Kontribusi Hindu Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Peradaban, Denpasar : Widya Dharma.
Pudja G. Sudarta. 2004. Manawa Dharma Sastra Weda Smrti. Jakarta : Mayasari
Suhardana, K.M, 2006.Menelusuri Kawasan Suci Hindu Berdasarkan Kitab Suci Hindu
Surayin, Ida Ayu Putu. 2002. Dewa Yadnya. Surabaya : Paramita
Swarsi, S. 2003. Upacara Piodalan Alit di Sanggah/ Mrajan. Surabaya. Paramita.
Tim Penyusun Dinas Pendidikan Propinsi Bali. 1995, Makna dan Fungsi Sarana Upakara. Denpasar : Dinas Pendidik
1995. Upacara Panca Yadnya, Denpasar
2003, Pura Pusering Tasik Jagat, Denpasar
Tim Penyususn. 1998. Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu I-XVI. Pemerintah Daerah Tingkat I Bali.
Titib, 1989 Pengertian Pura dan Bangunan Suci di Bali Yayasan Panti Asuhan Dharma Jati. Denpasar.
Wardana, dkk. 2004, Upacara Yadnya. Jakarta : Yayasan Dharma Sastra Wiana, I Ketut, 1997. Beragama Bukan Hanya di Pura. Yayasan Dharma Naradha. -------------2000, Makna Upacara Yadnya,Paramita Surabaya.
------------2004, Makna Upacara Yadnya Dalam Panca Yadnya, Paramita Surabaya
Wijana, I Nyoman. 1996, Nilai-nilai pendidikan dalam upacara mamosan Desa Adat Batur Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. UNHI.
Wijayananda, Mpu Jaya. 2004. Makna Filosofis Upakara dan Upacara. Surabaya
Wijayananda, Mpu Jaya. 2004. Dudonan Karya-karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mapadudusan Agung Menawa Ratna. Surabaya : Paramita