PROSESI UPACARA NGABEN DALAM KAITANNYA DENGAN DESTINASI PARIWISATA
Abstract
Selama ini pariwisata sebagai kegiatan ekonomi telah masuk ke ranah ritual bahkan spiritual. Picard mengakui bahwa terjadi profanisasi kesenian sakral, kegiatan ritual dan tempat suci. Ngaben adalah prosesi upacara berdimensi religius, tidak ada muatan ekonomi yang menyelubunginya. Apalagi ada maksud menjual â€paket pariwisata†ke tangan broker-broker yang memang mempunyai intensitas menjual paket pariwisata dengan kemasan prosesi upacara ngaben. Ngaben adalah sebuah kewajiban tugas bhakti (swadharma) bagi prisentananya masing-masing dalam hubungannya dengan dharma bhakti seorang anak dan keluarga. Pariwisata turut menikmati prosesi upacara sakral religius yang bermuatan ekonomis.
References
Alfabeta cv, Bandung. Bhaktiar, Amsal, 2009. Filsafat Agama, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Dibya, Wayan, 2012. Taksu Dalam Seni dan Kehidupan Bali, Bali MangsiDenpasar. Ghazali, Muchtar, Adeng, 2011. Antropologi Agama - Upaya Memahami Keragaman Kepercayaan, Keyakinan dan Agama, Alfabeta-Bandung. Harahap, Syahrin, 2011. Teologi Ketuhanan, Premada Media Group, Jakarta Haryanto, Sindung, 2012. Spektrum Teori Sosial Dari Klasik Hingga Postmodern, Ar Ruzz Media-Jogjakarta Jalaladin, H, 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kaelan, H, 2010. Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, Metode Penelitian Ilmu Agama Iterkonektif Interdisipliner Dengan Ilmu Lain, Paradigma Jogjakarta Lubis Yusuf, Akhyar, 2004. Masih Adakah Tempat Berpijak Bagi Ilmiawan, Akademia Bogor. Pitana, Gede dan Gayatri, G, 2005. Sosiologi Pariwisata, Penerbit Andi, Jogjakarta Refly, 2006, bahasa estetika posmodernisme, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta